99

110 6 5
                                    

Setelah kemenangan yang diraih Rakuzan terhadap Yosen, kini Rakuzan berhasil masuk dalam pertandingan semifinal yang akan diadakan lusa. Dimana saat ini para anggota Rakuzan sedang sibuk menonton dan menganalisis pertandingan lain yang nanti akan menjadi lawan mereka di semifinal, terkecuali Akashi Seijuro.

Akashi memilih enggan untuk menonton pertandingan interhigh yang dianggapnya sebagai suatu hal yang buang-buang waktu saja. Apalagi nanti sore ia harus menghampiri Ushijima di bandara.

Dan saat ini, Akashi sedang berada di lapangan Basket SMA Rakuzan. Ia tengah melakukan latihan dasar permainan basket sembari mengenakan earphone di kedua telinganya. Akashi tampak acuh dengan segala hal disekitarnya, bahkan ia tak sadar oleh kehadiran Midorima Shintaro yang tiba-tiba saja menghampiri Akashi seraya menggenggam sendok yang hari ini menjadi benda keberuntungannya.

"Aku telah mendengar informasi dari Kuroko dan Aomine bahwa Rakuzan berhasil mengalahkan Yosen. Dan itu adalah pertandingan pertamamu sejak dimulainya interhigh musim ini."

Akashi langsung mendongak kearah Midorima sembari menyeringai tajam, "Lalu? Apa tujuanmu menghampiriku kesini, Shintaro?"

Midorima berhenti tepat dihadapan Akashi saat ini, "Aku masih mengingat betul bagaimana timku pernah dikalahkan olehmu. Dan aku ingin membalas kekalahan itu kali ini."

"Hanya itu saja? Kau seharusnya tak perlu repot-repot datang kesini hanya untuk mengatakan bahwa kau tidak terima dengan kekalahanmu itu. Bahkan aku saja tak ingat pernah mengalahkanmu." Akashi semakin menyeringai licik dan merendahkan.

"Bukan itu maksudku, Aku tidak perduli denganmu. Aku hanya ingin mengalahkan Akashi Seijuro yang asli. Jadi, bisakah kau melakukan itu untukku? Aku hanya mau berkompetisi melawan Akashi Seijuro, mantan kapten kiseki no sedai yang sangat kuhormati keberadaannya sampai detik ini." Midorima menatap Akashi dengan tegas dan penuh keyakinan, bahkan ia mencoba menepis sikap tsunderenya demi tujuannya dan janjinya dimasa lalu bahwa ia akan mengalahkan Akashi dalam pertandingan Basket.

Akashi langsung memasang wajah ketus, tak ada lagi seringai diwajahnya. Tapi, ini bukanlah suasana hati yang sedang tersentuh akan perkataan Midorima barusan. Melainkan ini adalah sikap kesal yang tidak senang akan permintaan Midorima yang menyebalkan.

"Kau seharusnya berpikir ulang sebelum mengatakan sesuatu yang bodoh dan sampah seperti itu, Midorima Shintaro!" bentak Akashi yang langsung melotot tajam kepada Midorima. Dimana dalam hitungan sekejap, kaki Midorima langsung bergetar ketakutan dan terjungkal jatuh kebelakang.

Seketika sikap tenang Midorima berganti menjadi rasa takut yang terlalu mencekam untuk diatasinya. Ia bisa melihat kedua kakinya yang masih terus bergetar di lantai lapangan. Bahkan, benda keberuntungannya saat ini tak sanggup untuk menyelamatkannya dari amukan Akashi Seijuro.

Akashi yang saat ini masih menggenggam bola basket, ia langsung melemparkan bola tersebut ke arah Midorima dengan penuh kekuatan. Dimana bola itu langsung mengenai hidung Midorima yang mulai meneteskan darah merah.

"Aku adalah Akashi Seijuro mulai sekarang! Tak ada lagi Akashi yang lemah dan mudah dipermainkan seperti dulu. Dan kau harusnya berpikir ulang sebelum menempatkan posisimu buat berbicara denganku. Kau sudah membuang tenagaku dengan sia-sia," keluh Akashi yang langsung berjalan meninggalkan Midorima didalam lapangan Basket Rakuzan.

Bahkan Akashi tidak ingin repot-repot mendongak kebelakang untuk memastikan keadaan Midorima. Ia benar-benar memandang rendah semua orang saat ini, seolah-olah ia adalah raja yang paling sempurna di muka bumi ini. Dan sikap kejamnya semakin lama semakin menonjol sampai menghilangkan hati nuraninya sendiri. Ia bukan lagi Akashi yang dikenal semua orang. Dan kedua matanya hanya memperlihatkan kilasan emosi kemarahan dan kebencian yang selama ini menumpuk didasar hatinya. Kalau saja Midorima bukanlah temannya, pasti Akashi sudah membunuh Midorima saat ini juga tanpa mempertimbangkan apapun lagi.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang