Akashi dan Ushijima langsung keluar dari Taksi begitu tiba di kafe yang dituju, mereka tampak tidak terlalu terburu-buru walau sudah terlambat 5 menit dari waktu yang sudah ditentukan. Memang sudah kebiasaan Akashi yang selalu terlambat, jadi anggap saja hal ini sudah menjadi hal yang wajar.
Dan begitu Akashi bersama Ushijima memasuki Kafe, mata mereka langsung tertuju pada sesuatu yang sangat menarik. Akashi memang melihatnya biasa saja, tapi tidak dengan Ushijima yang rasanya ingin pulang saat itu juga.
Bagaimana tidak memalukan, saat menyadari kalau orang yang berada dikafe itu bukan hanya Anggota Rakuzan saja melainkan para anggota kiseki no sedai dan Kagami yang sedang duduk bersama dengan para anggota Rakuzan seraya menyantap hidangan yang sudah mereka pesan sebelumnya.
Sontak saja Ushijima langsung berhenti untuk sesaat sehingga memaksa Akashi untuk ikut berhenti juga, "Mengapa mereka ada disini juga? Bukannya kau ingin bertemu dengan anggotamu saja?" tanya Ushijima.
"Aku tidak tahu, mungkin saja Para Senpai yang menghubungi mereka atau memang secara kebetulan mereka ingin menyantap makanan disini. Lagian, ini adalah kafe langganan Kuroko dan Kagami sehabis mereka latihan Basket." Akashi langsung berjalan pergi menghampiri Teman-temannya, disusul juga oleh Ushijima yang tak lagi punya kesempatan untuk melarikan diri dari sana.
"Selamat malam semuanya," sapa Akashi seraya tersenyum kepada teman-temannya. Dan sapaanya tersebut juga mendapatkan sambutan hangat dari teman-temannya itu, hingga semua mata tertuju kepada kehadiran Ushijima yang pernah menjadi tokoh antagonis di alur kehidupan Akashi.
"Apa yang Ushijima-senpai lakukan disini?" tanya Kuroko yang menjadi orang pertama yang paling penasaran dengan kehadiran Ushijima.
"Ushijima-san ingin mencoba burger yang ada di kafe ini, mungkin kalian bisa menemani Ushijima-San sebentar selagi aku sedang berdiskusi dengan anggota Tim Rakuzanku." Akashi memberikan kode kepada ketiga senpainya untuk segera berpindah meja, karena ia tak ingin strateginya ini didengar oleh para tim basket lain.
"Baik, Akashi-kun. Kami akan menemani Ushijima-Senpai untuk sementara." Kuroko tersenyum dan menyambut Ushijima dengan ramah, tapi tidak dengan kelima anggota lain yang merasa tidak Senang atas kehadiran Ushijima hingga membuat suasana diantara meja tersebut menjadi canggung.
"Kalau begitu, aku akan pesan burger dulu." Ushijima berniat pergi, tetapi keburu ditahan Kuroko.
"Biar aku saja yang sekalian memesankan punya Ushijima-senpai. Senpai duduk saja disini, soalnya aku ingin memesankan makanan buat Akashi dan Kagami." Kuroko berdiri dan malah pergi lebih dulu sebelum Ushijima menolak kebaikan dari remaja mantan anggota keenam Kiseki no sedai tersebut.
Dan kebaikan Kuroko barusan membuat Ushijima terpaksa duduk di antara para Anggota Kiseki no sedai dan Kagami, kelima lainnya menatap tajam kepada Ushijima yang berusaha tenang dan bersikap acuh saja.
Tanpa ia sadari kalau akashi sedang tertawa bahagia diatas penderitaannya saat ini. Dimana keadaan meja tersebut benar-benar dipenuhi oleh Api merah yang saling membara sampai terasa sulit dipadamkan.
"Kau yakin membuat mereka duduk bersama, Sei-Chan? Kelihatannya teman-temanmu masih marah padanya," ucap Mibuchi seraya mengeluarkan catatan dan pena.
"Tidak masalah, kemarahan mereka tidak akan sampai membuat perkelahian. Justru salah Ushijima-San sendiri yang memaksa untuk ikut denganku, aku sama sekali tidak mengajaknya." Akashi mengambil catatan Mibuchi dan memegang pena yang telah disediakan Mibuchi.
"Biarkan saja mereka, bagusan kita bahas hal penting ini saja terkait Anggota tim kita."
"Baiklah, Sei-Chan. Jadi, apa yang ingin kau beritahu pada kami?" tanya Mibuchi yang terlihat tertarik untuk mendengarkan Akashi.
"Dalam memperkuat Tim Rakuzan sekaligus memberikan kesempatan bagi anggota lain untuk bisa bersinar, aku rasa kita perlu mencoba untuk membagi tim menjadi 3. Tim pertama ialah tim Utama yang terdiri dari 5 anggota dan 1 pemain cadangan, tim kedua adalah Tim Regular yang terdiri dari 5 anggota dan Tim ketiga adalah Anggota Rakuzan yang tetap berlatih untuk mendapatkan kesempatan menjadi Tim Regular ataupun Utama."
Apa perbedaannya, Akashi?" tanya Nebuya.
"Benar, apa bedanya dengan konsep Rakuzan yang lama?" sambung Hayama.
"Pertanyaan bagus," respon Akashi sebelum benar-benar menjawab pertanyaan para senpainya, "Jadi gini, Sebenarnya konsepnya hampir sama tapi ada sedikit perbedaan. Tim utama itu diperbolehkan mengikuti Kejuaraan nasional maupun latih tanding dan pertandingan persahabatan, apabila Tim Utama tidak dapat bertanding atau berhalangan dalam pertandingan persahabatan dan Latih Tanding, maka akan digantikan oleh tim Regular dan tim Regular memiliki kesempatan penuh untuk diturunkan bertanding dalam lingkup pertandingan persahabatan dan Latih tanding jika Rakuzan sebagai tuan rumah. Hanya saja, Setiap bulannya ada seleksi anggota untuk ditempatkan dalam Tim Regular dimana semua berhak bersaing untuk bisa menjadi Tim Regular." Akashi menjelaskan dengan tenang, tetapi penjelasannya langsung dapat dimengerti oleh para Senpai.
"Lalu, bagaimana dengan perekrutan tim utama?" tanya Hayama.
"Akan dipilih langsung olehku sebagai kapten dengan hasil rekomendasi para anggota Tim Utama lainnya," jawab Akashi.
"Jadi, anggota yang bukan dari tim Regular bisa mendapatkan kesempatan menjadi tim utama apabila performanya bagus?" tanya Mibuchi.
"Iya, Senpai. Semua berhak mendapatkan kesempatan berdasar kemampuan mereka sendiri," ucap Akashi seraya tersenyum.
"Sangat menarik sekali, jadi kapan kita akan menjelaskan ini pada anggota lain dan kapan tepatnya seleksi tim Regular ditentukan?" tanya Mibuchi.
"Aku akan menjelaskan ini pada pelatih dulu, tapi sepertinya ia akan setuju dengan pendapatku. Jadi, Mibuchi senpai sudah Mulai bisa menjelaskan tentang peraturan baru ini saat latihan besok."
"Memangnya kau mau kemana, akashi? Kenapa meminta Mibuchi yang Menghandle hal sepenting ini?" tanya Nebuya.
Akashi terdiam sejenak, tiba-tiba saja ia menjadi tertarik pada tawaran dari Mayuzumi senpai. Dan sepertinya, untuk mempertahankan performanya sebagai seorang kapten sekaligus anggota tim Utama maka sudah seharusnya ia lebih meningkatkan lagi kemampuannya.
"Aku ada urusan, aku harus melakukan sesuatu untuk mempertahankan posisiku Dimata kalian."
"Kau benar-benar penuh misterius akhir-akhir ini, Sei-Chan." Mibuchi tak bisa mengatakan apapun atau memaksa Akashi untuk datang latihan, ia hanya bisa menurut saja seperti biasanya.
"Kau benar, maafkan aku bila mengkhawatirkan kalian. Ah iya, aku sampai lupa mengatakannya. Tolong masukan Shin-senpai sebagai Kapten Tim Regular tanpa penyeleksian ya, aku pikir Shin-senpai akan belajar menjadi kapten yang baik untuk tim."
"Ah, kau serius Akashi?" tanya Hayama tak percaya.
"Ya, aku serius."
"Tapi dia pernah menantangmu dengan sikap angkuhnya, ia juga sampai merendahkanmu." Nebuya terdengar masih kelihatan kesal.
"Ia bahkan tak punya kemampuan yang menonjol untuk menjadi kapten," sambung Hayama.
"Tidak masalah, kalian tahukan kalau anggota pilihanku itu tidak pernah jelek. Jadi, tolong bantuannya senpai!" ucap Akashi yang terlihat sopan tetapi tegas sampai membuat ketiga senpainya hanya bisa setuju dengan keputusannya. Lagian, mereka juga sudah melihat kinerja Mayuzumi dahulu yang menjadi bukti kalau memang pilihan Akashi tidaklah buruk sama sekali.
Mereka hanya bisa mengesampingkan pemikiran buruk dan perasaan merendahkan orang lain dalam diri mereka, karena mereka merasa yakin kalau ada sesuatu dalam diri Shin yang membuat Akashi ingin mempertahankannya seperti halnya Mayuzumi dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER
Teen FictionSemua ini berawal dari tragedi yang terjadi dalam program kamp pelatihan musim panas yang diselenggarakan oleh Akashi Masaomi untuk Tim Volly dan Basket kepada Akashi Seijuro yang merupakan putra kandungnya dan Ushijima Wakatoshi yang telah menjadi...