Aturan Persaudaraan Dari Akashi untuk Ushijima
1. Berhenti memprovokasi Akashi dan Berbicara dengan pemilihan kata yang baik dan tidak kasar.
2. Membuatkan bekal sarapan pagi untuk Akashi.
3. Tersenyum ramah dihadapan Akashi.
4. Bisa diandalkan setiap saat dan tidak bersikap acuh sama sekali.
5. Menemani Akashi bermain Shogi dan Mendengarkan permainan biola dan piano Akashi jika diperlukan.
6. Tidak membangkang kemauan Akashi.
7. Mengikuti aturan keluarga dan jangan pernah bertengkar atau bersikap dingin dengan Mama lagi."Aku tidak setuju dengan poin nomor 7, kau tahukan kalau aku bukanlah anak bangsawan sepertimu! Aku adalah Ushijima, seorang atlet Voli yang merupakan anak dari mantan atlet." Ushijima terlihat tenang menanggapi aturan tersebut, mungkin karena ia sudah mengetahui lebih awal tentang isi dari aturan yang ditulis Akashi makanya ia tidak terkejut lagi.
"Aku tidak perduli dengan tanggapanmu, Ushijima-san." Akashi mengangkat sebelah alisnya, "Ah, maksudku Oniichan."
"Kau benar-benar membawa urusan pribadiku kedalam urusan seperti ini, Dasar menjengkelkan!" keluh Ushijima yang langsung melemparkan kertasnya kepada Akashi.
"Sini kertasmu! Aku akan berusaha menjalankannya, walau bagaimanapun aturan tetaplah aturan dan aku takkan menjilat ludahku sendiri."
"Tunggu dulu! Kau sama sekali tidak keberatan dengan aturan lainnya yang kubuat?" tanya Akashi bingung, tetapi dengan cepat ia alihkan wajah bingungnya dengan ekspresi datar supaya tidak terlalu kelihatan.
"Tidak masalah sih, lagian aturan yang kau buat juga sebanding dengan aturan yang kubuat. Kau juga takkan mau mendengarkan keluhanku dan aku tak ingin melihatmu tertawa bahagia dengan semua keluhanku," ucap Ushijima yang kali ini mendominasi.
Akashi hanya bisa menendang kursi meja dengan kesal dan saling menukar kertas masing-masing. Ia kantongi kertas tersebut di sakunya sembari merapikan peralatan tulisnya kembali.
"Ah iya, aku lupa memberitahumu. Kita akan menjalani aturan ini mulai besok sampai nantinya aku lulus SMA dan pergi ke luar negeri untuk menjadi Pemain Profesional, jadi kau tak perlu pusing dengan aturan tersebut sebab sebentar lagi aturan ini gak akan berlaku lagi saat aku pergi dari rumah ini dan kehidupanmu."
"Oh, aku tidak perduli." Akashi berdiri, merapikan kursinya dan berjalan keluar ruangan.
"Awas saja kalau kau merindukanku!" teriak Ushijima yang kelepasan berbicara, ia langsung menutup mulutnya dan memukul kepalanya karena merasa sangat malu.
Dan disaat itu pula, Akashi menampakkan dirinya dari balik pintu seraya tersenyum licik kearah Ushijima.
"Oniichan... Apa kau mengharapkanku untuk merindukanmu?" tanyanya dengan wajah yang mengesalkan, sampai membuat kedua telinga Ushijima menjadi merah padam saking malunya.
"Sudah sore, aku harus mengganti perbanku dan bersiap-siap untuk makan malam keluarga nanti." Ushijima langsung mengantongi kertas miliknya dan berjalan pergi melalui Akashi yang masih tersenyum licik padanya.
"Ushijima-san memang aneh, lagian ngapain juga dia memberitahuku kalau mau keluar negeri." Akashi hanya menggelengkan kepalanya saja dan berjalan kembali ke kamarnya, tetapi tiba-tiba ia teringat kalau dirinya belum memantau perkembangan dari tim Rakuzan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER
Teen FictionSemua ini berawal dari tragedi yang terjadi dalam program kamp pelatihan musim panas yang diselenggarakan oleh Akashi Masaomi untuk Tim Volly dan Basket kepada Akashi Seijuro yang merupakan putra kandungnya dan Ushijima Wakatoshi yang telah menjadi...