BAB 8

20K 468 8
                                    

Axel sedangkan dalam perjalanan kembali ke mensionnya. Beberapa hari ini Axel menghindar setiap Hardin mengajaknya untuk keluar dan bertemu.

Entah, hanya firasat Axel atau hanya dirinya yang terlalu berpikir buruk akan Hardin. Tetapi terakhir kali saat Hardin mengantarnya setelah ia mabuk di klub Axel semakin menyadari keanehan kepada Hardin.

Axel masih ingat dengan jelas saat ia masih setelah sadar waktu itu. Hardin sempat mencoba mendekatinya dan mencoba untuk mencium bibirnya. Dan tentu saja axel tak membiarkan hal itu terjadi padanya, ia masih normal dan Axel hanya tak percaya kepada wanita bukan berarti ia harus menyukai sesama jenis!!.

Sejak saat itu juga axel mencoba untuk menghindari Hardin. Axel juga tak bise menutupi betapa banyak desas desus akan rumor bahwa ia seorang Gay hanya karena ia tak berkencan dengan siapapun. Tapi, axel sudah membuktikan bahwa ia bukan Gay karena, axel selalu teringat akan ciuman yang ia lakukan pada wanita yang awalnya ia berpikir salah satu wanita pekerja di Klub. Tapi, ternyata wanita itu adalah istri seorang James Skywalker.

Mereka sempat bertemu di acara anniversary Mr.Smirth yang merupakan teman ayahnya. Dan mau tak mau Axel yang mengantikan untuk datang ke acara itu mengantikan ayahnya dan yang terjadi di sana dari awal sampai akhir. Hanya membuat Axel merasa muak melihat kemesraan antara james dan istrinya itu.

"Sungguh kasihan James Skywalker mengetahui bahwa aku mencium bibir istrinya." Axel tersenyum Smirk ia hanya menatap jalanan karena, saat ini ia harus kembali dan pergi mengunakan supir pribadi.

Ibunya melarang Axel untuk pergi tanpa supir jika bukan karena alasan penting. Karena, selama Axel menjadi CEO termuda di perusahaan ayahnya tentu saja banyak halangan yang terjadi dan tentu saja tak luput dari musuh yang mencoba untuk menjatuhkan perusahaan ayahnya. Contohnya saja dengan membuat rumor murahan tentang dirinya yang Gay.

Apa ia harus tidur jalang dan membuat skandal, agar bisa mendiamkan mulut- mulut sialan yang mengatakan hal itu padanya?.

"Berhenti!" Axel meminta supir untuk menghentikan mobil saat melihat wanita yang terlihat keluar dari pusat perbelanjaan.

Wanita itu.

"Ada apa tuan? Apa tuan membutuhkan sesuatu?" Suara supir kembali menyadarkan Axel yang terlalu berfokus akan wanita yang sibuk memasukan banyak barang ke dalam mobil BMW tua.

"Diamlah! Ikuti mobil jelek di depan kita ini." Axel langsung meminta supir untuk mengikuti mobil istri James.

Axel tak tau kenapa ia begitu penasaran dengan istri dari James itu. Padahal, sebelumnya Axel tak begitu perduli dengan kehidupan orang lain.

Mobil axel terus mengikuti mobil di depannya yang perlahan berbelok dan memasuki GG sempit yang hanya bisa di lalui satu mobil. Dan untuknya tak ada kendaraan lain yang berada berlawanan dengan mobil mereka. Dan sebuah fakta yang mengejutkan saat mobil mereka sedikit jauh dari mobil istrinya james itu.

Panti Asuhan?

"Di depan kita panti asuhan bukan?" Axel kembali bertanya kepada supirnya untuk memastikan bahwa ia tak salah membaca.

"Benar tuan. Di depan kita merupakan panti asuhan."

"Ternyata Dia mengunjungi tempat ini." Axel berbicara sendiri sembari melihat banyak anak kecil yang datang menyambut kedatangan wanita itu. Jika di lihat sudah pasti wanita itu sering datang berkunjung sehingga, membuat ia terlihat akrab dengan anak panti asuhan.

Axel hanya memperhatikan dari jauh kegiatan yang wanita itu lakukan bersama anak-anak yang terlihat bahagia, saat menerima makanan ringan yang wanita itu berikan. Dan anehnya axel menjadi orang aneh yang memperhatikan istri orang lain.

"Apa anda mengenali wanita itu tuan?"

"Tidak. Aku hanya pernah bertemu sekali dengannya, ayo kita kembali ke rumah saja." Axel memutuskan untuk tidak memperpanjang rasa ingin tahunya akan wanita itu.

***

"Axel!!, kemarilah."

Axel terkejut saat baru saja ia sampai di mension orang tuanya. Suara milik ayahnya memanggilnya datang, dan Axel berjalan mendekati ayahnya yang ternyata sudah kembali dan terlihat seperti sedang menahan amarah.

"Kapan Daddy kembali?" Axel masih sempat bertanya kepada ayahnya, tapi yang terjadi ia malah mendapatkan sebuah tamparan kencang pada pipi kirinya.

"Sayang!!" Suara Dara ibunya berteriak terkejut saat melihat suaminya menampar anaknya.

"Diam dara! Aku sedang mendisiplinkan anak kita!" Xander mengatur nafasnya ia mencoba untuk menutup matanya akan rumor yang menerpa anaknya. Tapi, sepertinya hal yang di katakan bukanlah sebuah rumor belakang karena detektif yang Xander sewa untuk memata- matai anaknya menunjukan foto yang membuat Xander terkejut.

"Tunggu daddy apa maksudnya semua ini?" Axel menatap ayahnya meminta penjelasan atas tamparan yang ia terima secara tiba-tiba.

"Jelaskan!!" Xander melemparkan sejumlah foto yang terlihat di ambil saat axel terlihat mabuk keluar dari Klub bersama Hardin tiga hari yang lalu.

Akan tetapi satu foto yang mengejutkan Axel dan juga Dara. Dimana foto terlihat seperti Hardin sedang melakukan ciuman bersamanya, padahal semua itu tidaklah benar dan ini adalah hal yang di katakan sebelumnya bahwa Hardin yang sempat ingin melakukan hal itu Saat dirinya mabuk. Tapi, axel yakin 100% hal yang berada di foto bukanlah fakta yang terjadi.

"Daddy, mommy ini sungguh bukan hal yang sama seperti yang kalian lihat." Axel berusaha untuk menyentuh tangan ibunya yang tampak shock bahkan menepis tangan Axel.

"Daddy kecewa padamu Axel! Apa tak ada wanita cantik yang memikat hatimu sampai kau harus menjadi seperti ini!!" Xander tak bisa lagi mengeluarkan amarahnya, ia sudah sampai di tahap kecewa yang tak bisa di tunjukan dengan kekerasan. Bahkan, kata- kata yang keluar dari bibirnya pun belum tentu bisa meluruskan semua ini.

"Aku tidak ada hubungan apapun dengan Hardin selain berteman Daddy."

Xander memutar tubuhnya ia tak ingin lagi mendengar penjelasan anaknya. Lebih baik ia menenangkan dirinya terlebih dahulu baru mencarikan solusi untuk memperbaiki masalah ini.

Axel menatap ibunya. Hanya ibunya orang yang masih berada di ruang tamu yang menatapnya dengan tatapan kosong. Axel tak bisa berkata- kata ia yakin saat ini jika ia melakukan pembelaan tetap saja ibunya tak akan menerimanya.

"Aku mengandung selama 9 bulan dan aku yang juga merawat dan menemanimu hingga 27 tahun ini...tapi, hari ini untuk pertama kali dalam hidupku aku tak mengenali anakku sendiri! Aku kecewa padanya." Dara membalikan badannya dan meninggalkan Axel setelah beberapa kata yang serasa tak cukup menyampaikan betapa kecewanya ia saat ini.

Kakinya Dara menaiki tangga dengan kepala tertunduk. Ia menangis dan berkali- kali menghapus air matanya sampai di ujung tangga ia menemukan wajah Xander suaminya yang menunggunya dengan satu tangan yang terulur pada Dara. Dara memeluk tubuh Xander suaminya dan menangis dengan memeluk erat tubuh suaminya.

"Tenanglah sayang, aku tak akan membiarkan semua hal ini semakin memperburuk keadaan." Xander telah menyiapkan hal yang sudah ia pikirkan dengan matang.

𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang