BAB 13

20.5K 446 2
                                    

Aku baru saja bercinta denganya.

Tessa yang masih sadar melihat bayangan Axel yang berdiri dan membuang benda itu kedalam tong sampah. Sebelum, akhirnya melemparkan dirinya kembali di ranjang. tempat di sisi Tessa yang memejamkan matanya, tangan itu menarik tubuh Tessa kedalam dekapanya.

"Apa kau baik-baik saja." Axel berbisik sembari membelai wajah Tessa.

Tidak. Tessa ingin menjawab itu tapi akhirnya ia hanya menjawab Axel dengan anggukan kecil kepalanya. Ia terlalu lelah untuk bersuara sekarang dan lebih memilih untuk diam saja mengumpulkan energi yang tersisa di dalam tubuhnya. Entah, pukul berapa sekarang Tessa tak perduli sialnya! Sekali  lagi ia benar- benar tidur bersama Axel.

"Kau yakin baik- baik saja, apa kau butuh sesuatu." Axel khawatir dengan sikap Tessa yang lebih pendiam setelah hal itu terjadi di antara mereka. Jujur saja Axel tak bisa lagi melepaskan Tessa jika memang Tessa mengatakan ia menyesal atas hal yang terjadi di antara mereka beberapa jam yang lalu.

"Aku tidak apa-apa, hanya sedikit lelah." Tessa membuka matanya dan kembali menatap wajah Axel yang memperhatikanya dengan tatapan khawatir, apa pria di depanya ini merasa bersalah dengan yang terjadi. Tessa akan membencinya jika Axel mengatakan menyesal melakukanya kepada Tessa, Tessa hanya tak menyangka memberikan dirinya pertama kali untuk pria yang baru saja ia bertemu berapa kali. Dan fakta kedua Axel pria brengsek yang ia tampar dengan keras di klub. tapi kini, malah berkakhir di ranjang yang sama denganya sebuah lelucon bukan.

"Kau ingin ku hidupkan lampu utama?" Axel ingin beranjak untuk menghidupkan lampu yang lebih terang tapi tangan Tessa kembali menarik lengan Axel.

"Tidak perlu Axel..."

"Okey kembali lah tidur. Kita akan kembali berbicara besok paginya, " Axel kembali memeluk pinggang Tessa dan mengusap punggung yang terbuka membelai tubuh itu yang menjadi candu baginya, Axel mengecup puncak kepala Tessa setelah itu ia memejamkan matanya dan mulai tertidur dengan perlahan- lahan.

Berbicara besok pagi?

Tessa masih tak percaya bahwa Axel akan berbica besok pagi denganya. Topik ini? Yang akan di bahas, lebih baik tak perlu menunggu besok pagi bukan. Bisa saja, besok pagi Axel memintanya untuk bungkam dan melupakan hal yang terjadi saat ini.

Sial!!

Tessa tak bisa memejamkan matanya ia menunggu sejenak lebih lama. Membiarkan Axel tertidur hingga lebih lelap, Tessa hanya mematung selama beberapa menit hingga akhirnya ia mulai mencoba untuk mengangkat tangan kanan Axel yang memeluk tubuhnya. Tangan Axel berotot Tessa dapat merasakanya tapi akhirnya Tessa bisa melepaskan dirinya dari Axel tanpa membuat Axel bergerak sedikitpun.

Tessa berdiri dan kembali memungut pakaianya, memakainya kembali. Tessa sempat menoleh pada Axel mematikan Axel tetap tertidur saat tangan kecilnya membuka pintu. Tessa berhasil keluar dari kamar yang ternyata ada di ruangan kerja Axel. Sesaat Tessa berpikir negatif akan berapa banyak wanita yang juga berbaring di atas ranjang yang sama itu.

Tessa melirik jam analog yang di pajang diruangan Axel jam 3 pagi ia akan keluar meninggalkan kantor. Tessa berjalan keluar dari ruangan Axel setelah kembali memakai long coatnya dan juga membawa tasnya. Kali ini, langkah kakinya begitu yakin untuk meninggalkan Axel ia tak ingin bangun di dalam pelukaan Axel dengan perasaan campur aduk. Mereka bukan sepasang kekasih, Tessa tak mungkin berharap untuk bangun dengan saling mendapatkan perlakuan romantis. Itu hal yang bullshit.

Tessa keluar dari perusahaan Axel dan berjalan menuju area pakiraan kantor yang terlihat sepi. Kakinya dengan cepat berjalan masuk kedalam mobil BMW miliknya, Tessa langsung menghidupkan mesin mobilnya dan menekan pedal gas meninggalkan pakiran perusahaan membelah jalan kota seattle di subuh hari.

𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang