BAB 35

6.7K 178 1
                                    

"Kau yakin akan hal ini?" Xander terkejut akan fakta yang baru saja ia dapatkan dari tangan kananya.

"Benar tuan. Nona mengunjungi dokter kandungan saat itu,"

"Baiklah terima kasih atas kerja kerasmu." Xander menepuk bahu tangan kanan yang menjadi kepercayaannya selama belasan tahun terakhir.

Kaki Xander melangkah masuk kedalam mobil. Saat ini ia harus kembali kerumahnya, untuk melakukan satu acara rutin setiap tahun. Hari ini bertepatan dengan hari anniversary pernikahan Xander dan Dara, Xander tak akan pernah lupa setiap momen hari spesial mereka.

Hari ini semuanya di buat dengan sepesial. Mereka mengadakan acara di sebuah hotel bintang lima, Xander hanya ingin yang terbaik untuk anniversary ke dua puluh delapan tahun ini. Sepanjang perjalanan ia terus saja memikirkan bagaimana mengatakan pada Dara akan fakta yang ia dengar saat ini.

Apa Xander percaya? Tentu saja jawabannya iya.

Xander sudah tau semua kehidupan apa yang Tessa jalani. Selama ini ia selalu mencoba untuk menyakini Dara bahwa Tessa bukan wanita yang buruk seperti yang istrinya pikirkan. Tapi, seringkali Xander tak bisa menahan Dara saat istrinya itu ternyata menemui Tessa tanpa sepengetahuannya.

Sejak awal yang salah disini tentu saja Xander. Ia yang menyarankan hal gila ini yang malah berakhir membuat keduanya malah melangkah jauh. Xander tak akan mempermasalahkan hubungan Axel dan Tessa, selama anaknya itu Normal!.

Mobil berhenti di depan toko bunga langganan Xander. Kaki Xander turun untuk menjemput bunga tulip putih yang merupakan bunga kesukaan Dara, sejak awal toko bunga ini menjadi toko bunga yang sampai kapanpun akan menjadi toko langganan Xander dari mulai ia pacaran dengan Dara sampai mereka telah menikah dua puluh delapan tahun.

"Apa bunga pesanku sudah siap?"

"Sudah tuan." Pelayan di toko bunga langsung mengeluarkan, buket bunga tulip putih besar yang di rangkai begitu indah.

Tangan Xander mengeluarkan kartu kredit card-nya menunggu pembayaran.

Tiba-tiba saja tangannya disentuh seseorang membuat Xander terkejut. Ia menoleh dan melihat seorang wanita yang cukup tua mendatanginya.

"Xander apa benar kau nak?"

"Mommy Camelia, aku tak menyangka kau datang dan bertemu denganku." Xander langsung mengenali tokoh utama yang menjadi pendiri toko bunga ini.

"Tentu saja nak bagaimana bisa aku melupakanmu sahabat Peter anakku." Tangan Camelia masih menyentuh lengan Xander meskipun tangannya gemetar.

Melihat wajah Xander selalu membuat rasa rindu Camelia terobati. Anaknya Peter meninggal dalam usia muda karena sebuah kecelakaan yang menewaskan anaknya bersama seorang wanita yang Camelia tau itu kekasih anaknya.

Xander juga merasakan kesedihan itu. Peter sahabatnya, harus meninggal dalam kecelakaan yang menurutnya sulit untuk dilupakan. Wajah Peter dan Sophia mati dalam keadaaan tersenyum bahagia, Xander pikir saat ini Peter sedang merasa bahagia dapat di satukan dengan Sophia kekasihnya.

"Xander...aku selalu menyesali hari itu," Camelia tak kuat jika mengingat alasan kuat kenapa hari kecelakaan itu terjadi. Seharusnya suaminya Mario tak melarang Peter untuk menikahi Sophia wanita biasa saja.

Mario terlalu mengekang anaknya Peter hanya karena, Peter Gagal menikahi Dara yang ternyata jatuh cinta dengan Xander temanya Peter.

Hal ini selalu menjadi alasan utama Mario suaminya tak ingin Peter mendapatkan wanita kelas bawah yang tak memiliki kekayaan dan kepintaran yang setara dengan putranya.

"Mommy Camelia aku tau perasaanmu. Tapi, lebih baik pelahan- lahan kau mengikhlaskan hal itu...aku sangat yakin Peter akan bahagia di atas sana melihatmu telah menerima kepergiannya." Xander melepaskan bunga yang ada di tangannya, memeluk tubuh Camelia untuk memberikan sedikit pengobat rindu. mungkin saja, hal ini hanya berdampak kecil untuk menenangkan tapi tetap tak bisa menggantikan kerinduan Camelia pada anaknya yang telah tiada.

𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang