BAB 16

17.1K 353 1
                                    

Axel keluar dari ruang ganti. Dan ia mencoba mencari keberadaan Tessa yang ternyata setelah ia cari wanita itu kini bersama pria yang bernama Matthew itu, baru saja Axel mengatakan untuk Tessa tak terlalu mendekati pria itu. Tapi, sepertinya Tessa masih saja melanggar laranganya Axel tak langsung mendekati Tessa ia tapi ia hanya memantaunya dari kejauhan. Axel hanya mencoba menahan dirinya untuk tak terlihat terlalu posesif entah apa yang terjadi pada dirinya mungkin saja karena ini pertama kalinya Axel memulai hubungan dengan wanita. Walaupun mereka tidak berpacaran hanya sebatas patner di atas ranjang apakah salah jika ia marah akan hal ini?. Axel mendakati Tessa dengan santai. Di dalam hatinya sudah tebakar akan api cemburu iya dirinya cemburu sekarang!.

''Tessa..''

''aaa Matthew kita akan berbicara lain kali saja okey.'' Tessa tersenyum dan mencoba untuk menyudahi pembicaraan saat Axel berada di sampingnya.

''ayo..'' Tessa mengedipkan matanya dan mengambil dua helm yang satunya ia berikan kepada Axel. Akan tetapi saat Tessa menujukanya kepada Axel pria itu tak kunjung mengambilnya dari tangan tesa melainkan, melemparkan tatapan mautnya untuk Tessa.

Tessa memasang helm miliknya dan mengguncinya denga kuat, Tessa berjinjit dan memasangkan helm di kepala Axel. Melakukan hal yang sama dengan mengguncinya hingga Tessa yakin helm itu aman di pakai oleh Axel, Tessa tak akan mudah terpengaruh akan tatapan Axel karena ia sudah biasa mengontrol dirinya.

Apa kalian pikir Tessa akan memperlakukan Axel dengan romantis. seperti memberikan kecupan singkat? Tentu saja jawabnya tidak! Karena, setelah Tessa memasangkan helm pada kepala Axel. Tanganya dengan kencang memberikan pukulan kecil pada helm Axel sebelum berlari meninggalkan Axel dengan tertawa.

Tessa dan Axel bersiap dengam mobil yang telah berada di sirkuit. Untung saja mereka bermain di sore di hari kerja, jadi terlihat sepi dari pada hari libur biasanya Tessa melirik sekilas pada Axel. Ia tak boleh kalah dalam permainan ini. Mata Tessa berfokus kedepan saat kain itu di kibarkankan dengan cepat ia melajukan mobilnya melewati mobil milik Axel ia terus menarik pedal gas dan memutar stir dengan lihai saat di tanjakan dan belokan tajam Sirkuit, mata Tessa hanya berfokus kepada jalanan seperti dirinya sedang mengendari mobil balap yang asli. Tessa memiliki mimpi dulunya menjadi pembalai liar hanya saja hal itu tak mungkin terjadi. maka, dengan ini ia akan membalas sedikit rasa penyesalan atas hobi yang tak tersalurkan itu. Tessa mengangkat tanganya saat mobil gotkar miliknya sampai terlebih dahulu hingga beberapa detik mobil milik Axel juga sampai.

''ternyata kau lemah.'' Tessa tertawa mengejek Axel dengan kedua tanganya yang ia lipat di depan dadanya alis dan raut wajah Tessa terlihat sedang menyombongan dirinya.

''aku bukanya lemah... hanya saja, aku tak ingin mengalahkanmu yang nantinya...malah membuatmu kecewa.'' Axel membuka helm yang terasa sempit di kepalanya. Axel merendahkan sedikit tubuhnya dan menatap wajah Tessa dengan jarak yang cukup dekat, Axel mencuri kesempatan mengecup pipi Tessa.

''kau berbohong.'' Tessa tak yakin akan ucapan Axel.

''sudahlah, ayo kita lanjutkan lagi perjalan kencan kita.'' Axel meraih tangan Tessa dan mengengamnya sehabis ini mungkin saja Axel akan menjadi kencanduan untuk selalu berpegangan tangan.

''kita akan kemana lagi?.'' Tessa bertanya kepada Axel yang saat ini duduk di sampingnya. Mereka sudah kembali kedalam mobil dan Tessa telah kehabisan akal untuk pergi kemana lagi hari ini.

''berbelanja?.'' Axel mencoba untuk berpikir kemana lagi mereka berdua akan menghabiskan banyak waktu yang tersisa.

''tidak. Aku tidak mood untuk berbelanja cari tempat yang lebih menarik dari ini.'' Tessa mengelengkan kepalanya dan mencoba untuk berpikir kemana lagi tempat yang akan mereka datangi.

𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang