Tessa baru saja sampai di apartemenya. Tanganya sedang meneguk air dari dalam gelas kaca hingga tandas dan meletakanya di atas meja pantry begitu saja Tessa menghembuskan nafasnya dengan kasar dan mendekati sofa melemparkan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya di lengan sofa. Tessa mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya banyak pesan yang masuk dari Axel tapi, tak satupun Tessa membukan pesan itu. Bahkan, ada pesan yang masuk sejak kemarin dimana seharusnya Tessa mengatakan pada Axel jika ia sudah sampai dirumahnya. Tapi, Tessa terlalu sibuk memikirkan urusan natasya dan juga memikirkan pesan yang Xander katakan kepadanya. Tessa mengecek saldo uang yang masuk dari rekeningnya. Kali ini terasa aneh saat melihat jumlah uang yang masuk melonjak berkali- kali lipat membuat Tessa merasakan bersalah saat memikirkanya, apa disini ia sudah mengunakan hatinya untuk berkeja?.''yahh!! Sadarlah Tessa tolong sadarlah sebelum semuanya terlambat...jatuh cinta belum tentu dapat membuatmu bahagia!! Lihatlah nominal uang yang masuk Tessa semua uang itu lebih bisa membuatmu bahagia tanpa merasakan takut tersakiti.'' Tessa berbicara sendiri, seperti ia sedang melakukan dialog dengan dirinya yang berada di depanya yang terlihat dengan tatapan ragu.
Tessa kembali membuka ponselnya dan memasukan jumlah transferan uang terakhir, yang Xander berikan padanya. Tessa mengirimkanya pada uang itu ke rekening pemilik panti asuhan tempat ia biasanya, melakukan donasi kecil-kecilan. tapi sepertinya kali ini nominal yang Tessa berikan sedikit berbeda karena lebih banyak dan besar. Tessa hanya berharap anak yang ada di panti asuhan lebih merasa bahagia karena bantuan yang di berikan kepada mereka. Tak ada hal yang lebih membahagiakan dari melihat senyum bahagia, anak-anak yang tumbuh kembang tanpa kasih sayang orang tua. Tessa melihat dirinya di dalam diri anak panti itu hanya saja nasipnya sedikit lebih dikatakan malang atau beruntung karena di asuh oleh bibinya.
Tessa kembali meletakan ponselnya di atas meja, setelah transaksi yang ia lakukan selesai. Baru saja berapa detik ia memejamkan matanya suara bell kembali berbunyi nyaring.
"Shitt!!" Tessa mengumpat dan berdiri dengan wajah datarnya, ia ingin sekali membunuh tamu yang datang berkunjung.
Tessa membuka pintu apartemenya, dan langsung saja mendapatkan pelukan erat. Mata Tessa membesar saat tau yang datang Axel, sampai Tessa tak tau harus menujukan reaksi apa sebab ia terlalu shock. tanganya hanya menggantung di udara hingga akhirnya Axel melepaskan pelukanya.
"Aku merindukanmu Tessa." Axel mencakup pipi Tessa dan mencium bibir itu dengan brutal. Axel mendorong tubuh Tessa masuk dan kaki Axel menendang pintu hingga tertutup kembali.
Axel mendorong tubuh Tessa ke arah dinding mereka berdua masih sibuk menujukan skill terbaik dalam ciuman. Axel hanya tersenyum tipis di sela ciumanya saat tangan Tessa menyelinap di balik rambutnya dan menarik kecil.
"Arghhh...dari mana kau tau rumahku." Tessa berusaha berbicara di sela- sela desahan kecil, yang keluar dari bibirnya. begitu cepat tubuhnya merespon saat lidah basah Axel menjalar di area lehernya. Dan meniupkan nafasnya membuat bulu kuduk Tessa meremang.
"Kau milikku! tentu saja, aku tau semua hal tentangmu." Axel menjauhkan bibirnya dari ceruk leher Tessa ia menjauhkan tubuhnya dari Tessa. Memperhatikan Tessa dari jauh, sedikit aneh saat melihat Tessa mengunakan pakaian yang begitu rapi dan sexy.
"Habis dari mana kau Tessa?" Axel kembali mendekati Tessa dan menggikis jarak di antara mereka. Mata Axel menatap dalam pada rentina mata Tessa mencari jawaban sebelum bibir sexy itu menjawabnya.
"Acara party temanku..." Tessa meletakan tanganya di dadanya Axel mengusapnya dengan gerakan abstrak. sebelum akhirnya, tangan Tessa dengan binal melepaskan satu persatu dari tiga kancing teratas kemeja hitam yang membalut tubuh sempurna Axel.
"Kau yakin?"
"Tidak perlu kau percaya, jika memang hal itu tak membuatmu yakin." Tessa meraih bibir Axel dan kembali menciumnya tangan Tessa menarik ujung gasper dan melepaskanya dengan cepat dari pinggang Axel. Saat tanganya ingin menyentuh penggait celana Axel, Axel langsung menahan tangan Tessa dan menjauhkanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘
Любовные романыCERITA AKAN DI PRIVATE SECARA ACAK JIKA INGIN BACA PART LENGKAP DI HARAPKAN FOLLOW DULU. JANGAN DATANG UNTUK PLAGIAT! Tessa Azela wanita yang memilih untuk bekerja menjadi pacar sewaan atau apapun yang berupa sewa. Ia akan di bayar dengan perjam s...