BAB 28

8.5K 185 1
                                    

"Selamat malam cantik." Darius langsung memberi sambutan pada wanita yang begitu cantik saat membuka matanya.

Hmphhh...

Hmpph...

Tessa terus memberontak untuk meminta, agar lakban yang menutup mulutnya segera di buka.

"Aku lupa mulut, aku menutup mulutmu." Darius menarik lakban penutup mulut Tessa dengan kencang.

"Sialan!! Siapa kalian!!." Tessa mengumpat dan kembali memberontak agar tubuhnya, terlepas dari kursi kayu yang mengikat tangan dan kakinya dengan sangat kencang.

Plak..

Suara tamparan kencang di dapatkan Tessa yang langsung merasakan sensasi panas menjalar permukaan wajahnya. Tessa juga merasakan rasa seperti besi berkarat yang sedikit merobek sudut bibirnya.

"Diam! Apa kau ingin aku memberikan siksaan yang lebih kejam dari ini." Darius mencerkram dagu Tessa dengan kencang. saat itu juga ia mendapatkan cipratan air liur yang wanita itu ludahkan di wajahnya. Untung saja Darius masih sempat menghindar.

Darius melepaskan tanganya dari dagu wanita yang merupakan istri James skywalker.

"Hahaha kau punya cara agar aku mati lebih cepat?" Tessa tertawa saat pria di depanya ini mengatakan akan memberi siksaan untuknya. Jujur saja saat ini Tessa mengingkan hal itu terjadi padanya, ia bukanya merasa takut melainkan ia menunggu nunggu kematianya dengan cepat.

Tessa kembali merasakan tamparan kencang pada pipinya kali ini tak hanya sekali tapi berkali kali pria itu menampar pipinya. Sensasi sakit yang awalnya datang berubah menjadi mati rasa, Tessa masih berusaha tersenyum. setelah pipinya mendapatkan pukulan berulang kali.

"Wahhh aku tak menyukai penyiksaan seperti ini hanya membuang- buang waktumu tuan." Tessa masih angkuh dengan ucapanya ia tak perduli setelah ini ia akan mati seperti apa. Yang terpenting Tessa tak mati dengan wajah memelas dan menangis meminta di lepaskan!.

"James skywalker tak salah memilih kau menjadi istrinya." Darius menggakui baru kali ini ia bertemu dengan wanita yang tak takut akan kematiaan. Sangat berbeda dari ekspetasinya yang berpikir istrinya James akan menangis dan meminta ampun agar di lepaskan tapi, nyatanya malah wanita ini terus memancing Darius untuk membunuhnya.

"James? Apa hubungan kau dan James?" Tessa memelankan suaranya dan merasa penasaran. setelah, pria di depanya ini menyebutkan nama James.

"James dia orang yang ingin aku bunuh sayangnya pria itu lolos dari tembakan anak buahku." Darius tak tau kenapa dirinya malah bercerita dengan musuhnya.

"Hmm lalu kenapa hubunganya denganku? Seharusnya kau menyekap James dan bukanya aku. Aaa aku tau, ini karena kau mengikuti trick murahan seperti di dalam film." Tessa kembali tertawa jika memikirkan posisinya saat ini sama seperti adegan di film yang begitu mudah di tebak alurnya.

Darius semakin aneh dengan tingkah laku wanita muda didepanya ini. Apa wanita ini gila?. Ia berjalan menuju pintu gudang dan meninggalkan wanita itu tak lupa ia mengunci gudang dan meletakan kedua penjaga di depan pintu.

Tessa hanya menggebuskan nafasnya setelah pria tua itu pergi darinya. Mungkin, pria tua itu tak mampu untuk adu mulut dengan Tessa atau mungkin saja pria itu mengangapnya gila.

Tessa mengadahkan kepalanya melihat ke arah langit- langit gudang yang menurutnya lebih elit dari tempat penculikan saat ia masih anak- anak.

"Di usia empat tahun aku di culik dan di pukuli, dan di usia dua puluh empat tahun aku juga di culik....jadi sebenarnya, aku sudah bisa menjadi aktris film action." Tessa sedang menertawakan kehidupanya yang selalu saja. mendapatkan nasip yang tak beruntung padahal, semalam baru saja ia melewatkan hari ulang tahunya. Dan ternyata ini kado yang ia dapatkan dari tuhan.

𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang