BAB 48

5.8K 191 104
                                    

Tessa menatap tas branded yang ada di depannya. Tessa sedang mencari tas mahal yang akan menjadi kado spesial, di hari ulang tahun Dara. Benar penyihir itu berulang tahun besok dan tentu saja Tessa tak akan melewatkan kesempataan dimana ia akan menunjukan wajahnya di depan Dara.

"Ada yang bisa saya bantu Nona?"

Tessa menoleh dan melihat pelayan toko mendekatinya, Tessa tersenyum tipis.

"rekomendasikan tas mana yang menurutmu cocok untuk wanita berusia 60an?" Tessa bertanya kepada pelayan yang langsung menyentuh satu tas yang ada di Kaca Etalase.

Sebuah tas berwarna coklat muda yang sempat Tessa lirik sebelumnya, tangan pelayan mengeluarkan tas itu, dari kaca Etalase dan menunjukan kepada Tessa.

"Bagaimana menurut anda Nona? Tas berwarna ini, sedang trend di kalangan wanita berusia 60an Vintage dan mewah."

Pelayan kembali menjelaskan kepada Tessa akan keungulan yang memang menurut, Tessa sangat pantas untuk di gunakan Dara.

"Baiklah aku akan membeli ini. Tetapi, tolong rusak bagian dalamnya." Tessa langsung mengeluarkan Black card miliknya, dan menyerahkan kepada pelayan yang masih bingung.

"Kenapa? Kau takut untuk merusak brand milikmu?" Tessa melihat pelayan yang mengangguk kecil saat ia bertanya kembali.

"Baiklah. biarkan saja begitu, Bungkus saja dengan rapi." Tessa menghela nafasnya ternyata ia harus turun tangan dalam melakukan aksinya.

Ia keluar dari toko dengan membawa satu paperbag dengan tas yang akan ia berikan kepada Dara. Kaki Tessa terus melangkah hingga ia berhenti di depan toko yang menjual pernak- pernik bayi dan anak- anak. Entah, apa yang membuat langkah kaki Tessa masuk kedalam sana. Mata Tessa berbinar setiap melihat berbagai macam hiasan rambut yang menurutnya sangat lucu.

"Sepertinya ini lucu untuk Athena." Tangan Tessa melihat sepasang jepit rambut yang menurutnya sangat lucu.

Tessa terus menulusuri sampai ia tak menyadari, berapa banyak benda dan pernak- pernik yang ia beli untuk Athena.

"Apa ada lagi Nyonya." Pelayan toko kembali bertanya kepada Tessa yang masih melihat- lihat toko.

"Ada. Boneka bayi itu." Tessa menunjuk boneka bayi yang terlihat di Etalase.

Setelah membayar semuanya Tessa akhirnya memilih untuk berjalan pulang menuju apartemen Axel. Tessa pergi tanpa izin kepada Axel, pria itu telah pergi ke kantor di pagi hari dan Tessa keluar saat hari telah siang.

****
Bib..bib

Klik.

Pintu terbuka, Tessa yang berada di dapur melihat Axel muncul bersama Athena. Rasanya aneh ketika, Axel kembali dan melihat Tessa dalam keadaan seperti ini. Tessa memutuskan kontak mata antara ia dan Axel.

"Maaf aku menggunakan dapurmu." Tessa mematikan kompor.

"Tidak! Tidak anggap saja ini rumahmu, maaf aku menganggu ketenanganmu." Axel tak enak hati saat melihat Tessa yang berhenti memasak hanya karena, kedatangan Axel.

"Masakanku sudah selesai. Apa kalian sudah makan?" Tessa menatap Axel sebelum ia menatap kepada Athena yang mengelengkan kepalanya.

Athena segera berlari menuju Tessa, dan berdiri di samping Tessa. Tangan kecil itu langsung memeluk pinggang Tessa, mata Tessa tertuju pada Axel yang juga menatap dirinya dengan bingung.

"Ada apa Athena?" Tessa menyentuh bahu kecil Athena yang bergetar.

"Tante hiks..hikss Athena rindu Mommy." Wajah kecil itu terlihat murung serta air mata yang menetes dari pelupuk matanya.

𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang