BAB 25

10.2K 195 0
                                    

‘’kenapa?’’ Tessa manatap wajah Hardin yang berubah diam.

‘’aku hanya ingin memberikanmu ini.’’ Hardin mengeluarkan kotak perhiasaan itu dari dalam sakunya dan meletaknya di atas meja.

‘’untuk apa kau memberikan padaku?’’ Tessa hanya menatap kotak hitam kecil itu. akan tetapi, tanganya tak bergerak untuk mengambilnya.

‘’ambil saja. aku mendapatnya dari hadiah membeli perabotan rumahku.’’ Hardin tak bisa mengatakan jika ia membeli anting itu hanya karena teringat akan Tessa.

‘’tidak. Aku tak bisa menerima pemberian orang lain yang baru aku kenal.’’ Tessa kembali mendorong kotak hitam itu kembali ke arah Hardin.

‘’yah sudah aku akan membuangnya ke tempat sampah.’’ Hardin mengambil kotak anting- anting itu dan berdiri berpura-pura akan membuangnya ke tempat sampah, Hardin hanya ingin melihat reaksi Tessa.

Satu...

Dua...

Ti....

Tepat di hitungan ketiga kotak yang akan ia buang ke tempat sampah langsung di sambut oleh Tessa. Hardin tersenyum dalam hatinya, ternyata tricknya ampuh juga untuk Tessa ia kembali menatap wajah Tessa dengan satu alis yang terangkat jauh berbeda terbaik dengan suasana hatinya saat ini.

‘’berikan padaku saja, jangan membuang dengan mudah hanya karena benda itu tak berguna untukmu.’’ Tessa menyelamatkan benda itu yang kini berpindah di dalam genggamanya.

‘’kau yang membuatku ingin membuangnya.’’ Hardin kembali berjalan menuju mejanya ssat itu juga pesanan kopinya datang.

Hardin menahan senyumnya saat melihat Tessa menatap kotak itu seperti benda yang sangat berharga dan kembali duduk di hadapan Hardin. Hardin hanya melirik sekilas Tessa yang membuka kotak itu dan reaksi Tessa ada hal yang ingin Hardin lihat melebihi ekspetasinya wajah Tessa sangatlah lucu mata itu membelak besar bahkan, satu tangan kecilnya menutup mulutnya. Reaksi itu ingin sekali Hardin abadikan dengan ponselnya hanya saja, ia tak bisa melakukanya. demi kenyamanan Tessa jadi Hardin hanya menangkap setiap moment terkejut yang begitu natural itu dengan kedua matanya.

‘’kau yakin mereka memberikan benda secantik ini sebagai hadiah dari pembelian perabotan rumah? Bukankah, ini terlihat mahal dan terkesan tak mungkin diberikan secara percuma.’’ Tessa menyentuh dan menguspa permukaan anting- anting yang begitu indah dengan sedikit rumbaian yang membuat sepasang benda itu sangatlah indah di mata Tessa yang mulai berbinar-binar dan tak sabar untuk mencobanya.

‘’yah mana aku tau. Mereka hanya memberikan aku dan aku tak punya seseorang yang akan memakai benda itu.’’ Hardin meraba hidungnya yang tiba-tiba merasa gatal tanpa sebab.

Tessa memperhatikan gerak- gerik Hardin yang malah terlihat mencurigakan. Jujur saja Tessa bukan wanita bodoh! Ia hanya memberikan reaksi terkejut yang palsu agar Hardin merasa senang dengan benda yang di berikan pada Tessa saat ini. Tessa juga kenal toko perhiasaan yang terlihat di balik kotak dan tentu saja hal itu yang menjadi titik utama Tessa tak percaya.

‘’terima kasih kalau begitu...kau ingin melihat aku memakainya?’’ Tessa manatap wajah Hardin dengan senyum tipis yang Tessa tunjukan.

‘’hmmm aku ingin melihat apa kau cocok mengunakan hadiah gratis itu.’’ Hardin mengangguk kecil matanya berfokus pada Tessa yang mulai memasang satu persatu anting itu yang terlihat cantik saat bergelantungan di telinganya.

"Bagaimana?"

"Kau sangat cantik?"

"Hah?" Tessa terkejut saat mendengar pujian dari Hardin.

𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang