"Daddy!"
Axel terkejut saat tiba- tiba saja ayahnya datang dan membuka pintu ruanganya. Tepat di saat Tessa sedang duduk di atas pangkuan Axell. Tessa dengan cepat melompat turun dari pangkuan Axel yang menjerat tubuhnya.
"Kalian melakukan hal mesum di kantor?" Xander bersikap biasa saja dan memilih untuk berjalan menuju sofa dan duduk disana.
Mata Xander melirik sekilas pada Tessa. Xander berpikir bahwa ia tak salah menyewa jasa Tessa dengan harga yang fantastis. karena, terbukti dari kinerja Tessa yang tak meragukan Xander.
"Daddy apa yang membuat daddy datang ke perusahaan?" Axel mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
"Hmm. Hanya datang berkunjung dan melihat kenerjamu menjadk CEO bagaimana." Xander menyilangkan kakinya dan tersenyum smirk.
"Aku masih mencoba mensesuaikan situasi perusahaan dad, aku juga masih harus banyak belajar." Axel sedikit gugup jika ayahnya kembali bertanya tentang Tessa.
"Sepertinya aku melihat kau menyukai sekretaris baru itu....ini baru dua hari sejak ia berkerja bersamamu tapi sepertinya kalian sudah bermain jauh." Xander bernafas sedikit lega jika Axel anaknya terbukti tidak lah menyimpang seperti rumor yang ia dengar.
"Aku dan Tessa memiliki komitmen akan masalah ini. Dan aku hanya sedang membuktikan bahwa tuduhan yang diberikan padaku tidaklah benar."
"Menikah saja kalau begitu...semua tuduhan tentang kau yang Gay akan hilang dalam sekejap." Xander hanya bercanda akan ucapan yang ia katakan tapi, dua wajah orang yang berada di ruangan itu terkejut shock.
"Tentu saja itu tidak mungkin daddy." Axel tak setuju akan usulan menikah yang di tawarkan ayahnya kepadanya.
"Apa yang tidak mungkin daddy bertemu dengan mommy hanya kurun waktu yang singkat. Dan kami menikah kami tak saling mencintai waktu itu." Xander ingat dengan jelas saat ia memilih Dara tanpa berpikir panjang.
"Daddy sudahi lelucon ini mari kita bahas proyek yang akan aku kerjakan dalam beberapa hari kedepan di osaka." Axel berdiri dan mengambil berkas pembangunan anak perusahaan di Osaka.
****
"Tessa, apa kau baik-baik saja?" Axel menyadari Tessa yang hanya diam saat ia berbicara serius dengan ayahnya.
Axel kembali berdiri dan mencoba untuk mendekati Tessa melihat apa yang sedang Tessa lakukan.
"Apa tak ada rapat atau pekerjaan apapun hari ini? Aku bosan." Tessa hanya bermain game yang berada di komputer. Ia tak tau harus melakukan apa. Ia hanya mendengarkan pembicaraan antara Axel dan ayahnya itu.
"Tidak ada...hari ini aku tak akan biarkan kau bekerja." Axel menatap mata Tessa yang sedang bingung menatap ke arahnya.
"Lalu....Apa yang aku lakukan kalau begitu? Lebih baik menyikat gigi singa dari pada diam seperti orang bodoh." Tessa bingung dengan Axel yang malah mengatakan hal yang tak ia mengerti.
"Kau ingin istirahat? Ayo kita pergi berjalan- jalan bagaimana." Axel berpikir untuk mengajak Tessa berbelanja, Axel tak tau bagaimana cara membahagiakan wanita tapi kebanyakan wanita biasanya suka sekali berbelanja.
"Kencan maksudmu?" Tessa kembali bertanya maksud dari jalan- jalan kali ini apakah di sebut dengan kencan.
"Memang kalau jalan- jalan begini di sebut kencan?" Axel malah kembali bertanya kepada Tessa yang mengalihkan wajahnya ke arah lain.
"Hah? Memang benar ini di sebut kencan? Kalau begitu ayo berkencan." Axel menarik tangan Tessa dengan perasaan senang.
"Tunggu." Tessa menghentikan tangan Axel dan mencoba untuk melepaskanya Tessa mengambil tasnya dan kembali mengikuti langkah kaki Axel.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘
DragosteCERITA AKAN DI PRIVATE SECARA ACAK JIKA INGIN BACA PART LENGKAP DI HARAPKAN FOLLOW DULU. JANGAN DATANG UNTUK PLAGIAT! Tessa Azela wanita yang memilih untuk bekerja menjadi pacar sewaan atau apapun yang berupa sewa. Dirinya akan dibayar sesuai kesu...