Menyebut namamu yang membuatku sakit...
Aku tidak lagi menyesal..
Aku hidup seolah-olah saya lupa, padahal semuanya tetap sama bahkan, lukanya masih terasa menyakitkan.
Tapi, Kebetulan sekali aku ingin bertemu lagi...
hanya ingin melihatmu, dan mengenang semua rasa bahagia yang pernah ada.
Dan berkata selamat tinggal dengan lebih baik.
***
‘’Kau yakin ingin bertemu?’’Berlin menatap Tessa yang sedang merapikan penampilannya.
‘’Pulanglah Berlin kau hanya mengacaukan sedari tadi.’’ Tessa mencoba untuk mengusir Berlin dari apartemennya.
‘’Aku tak ingin pulang! Tak ada yang bisa menyuruhku untuk pulang.’’ Berlin menyilangkan keduanya di depan dadanya.
‘’Aku akan pergi Berlin. Kau yakin akan tetap berada disini?’’ Tessa menatap Berlin dengan satu alis yang terangkat, tangan Tessa mengambil tasnya yang berada di sofa.
‘’Aku hanya memiliki perasaan yang tak baik.... saat Dara, ibunya Axel tiba- tiba saja menghubungimu.’’ Berlin merasakan firasat yang tak enak. Entahlah, hanya saja Berlin merasa Dara memiliki maksud lain dengan mengajak Tessa untuk bertemu coba saja kalian pikirkan, Dara membenci Tessa bahkan, meminta Tessa untuk menjauhi anaknya. Lalu kenapa tiba-tiba saja wanita itu kembali menghubungi Tessa dan meminta untuk bertemu dan hal itu adalah satu pesan yang mencurigakan bagi Berlin.
‘’Entahlah, Berlin aku juga tak ingin berpikir buruk tentang dia.’’ Tessa masih mencoba untuk menepis perasaan yang juga ia pikir sedikit aneh.
‘’Ingat Tessa!! Wanita itu sempat memaksa aku berjodoh dengan anaknya. Bawa aku bersamamu, aku hanya ingin memastikan wanita itu tak melakukan hal ular kepadamu.’’ Berlin menahan tangan Tessa dan berharap Tessa mengajaknya untuk pergi menemui Dara.
‘’Tidak Berlin... biarkan kali ini aku yang menyelesaikan semuanya.’’ Tessa berpikir mungkin saja Dara mengajaknya bertemu atas hari yang sempat ia hindari saat Dara ingin menemuinya setelah berhasil menyelesaikan permintaannya.
‘’Baiklah. Aku tak akan memaksamu, tapi berjanji padaku jangan mau menuruti kemauaan-nya okey.’’ Berlin menghebuskan nafasnya dengan kasar. ia berpikir menyerah, setelah Tessa memintanya untuk tak terlalu ikut campur akan urusan mereka berdua.
***
Tessa menunggu ke datangan Dara dengan resah. Tanganya terasa sangat dingin ia masih beberapa kali ia mengatur pernafasnya yang mencoba untuk tetap tenang, sampai akhirnya ia melihat heels mendekatinya. Tessa mengangkat kepalanya yang semulanya menunduk kini matanya kembali bertemu dengan mata Dara, wajah itu bahkan memiliki pesona yang sama dengan Axel. Sedikit nyeri yang Tessa rasakan ketika rindu itu datang ia tak bisa melakukan apapun selain menenangkan dirinya dengan menatap pada foto yang ia letakan di sisi ranjangnya.
‘’Ternyata kau sudah menunggu.’’ Dara mendudukan tubuhnya dengan koper kecil yang ia letakan di atas meja.
Tessa hanya menatap dengan wajah yang datar. Ia sedang mengatur dirinya agar untuk terlihat tenang seperti pertemuan pertama mereka, Tessa sudah hapal sifat licik Dara. Entah, apa lagi yang di inginkan wanita tua di depanya ini. Jika ia ingin Tessa menjauhi Axel maka, ia akan menjawab dengan lantang bahwa hubungan mereka telah selesai sejak hari itu.
‘’Nyonya Dara yang terhormat haruskah saya membungkukan tubuh saya?’’ Tessa mencoba untuk berpura-pura diri dan akan membungkukkan tubuhnya.
‘’Tidak! Duduk saja, aku tak perlu rasa hormat dari wanita murahan sepertimu.’’ Dara sudah cukup muak dengan sikap Tessa. Mata Dara menatap pada permukaan perut Tessa yang masih terlihat rata ia sungguh tak menyangka di dalam sana cucunya berada, memikirkanya saja sudah membuat kepalanya merasa pusing. Tapi, kali ini ia harus membuat keputusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘
RomanceCERITA AKAN DI PRIVATE SECARA ACAK JIKA INGIN BACA PART LENGKAP DI HARAPKAN FOLLOW DULU. JANGAN DATANG UNTUK PLAGIAT! Tessa Azela wanita yang memilih untuk bekerja menjadi pacar sewaan atau apapun yang berupa sewa. Ia akan di bayar dengan perjam s...