06

43.2K 678 10
                                    

Selamat Membaca!

Tampilan Samira waktu datang ke acara makan malam di keluarga William

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampilan Samira waktu datang ke acara makan malam di keluarga William

***

Saat makan malam tengah berlangsung, Salva mengungkapkan bahwa ia dan Karin pernah sekelas semasa SMA dan sekarang kerap satu kelas dengan Samira di bangku perkuliahan. Hal tersebut membuat Karin dan Samira harus bermuka dua karena tak ingin merusak acara makan malam di rumah tersebut.

“Kok kalian gak cerita?” ujar Anna menatap keduanya bergantian.

“Gak dekat, Ma.” jawab Karin dengan tololnya. Untuk menghindari percakapan, Samira sengaja sibuk dengan makanan di hadapannya. Ia rela mengupas udang untuk William yang jelas bertentangan dengan keinginannya.

“Udah yah?” keluh Samira menatap William. Pasalnya William meminta udah di saat makan malam telah di mulai, alhasil udang yang disajikan belum sempat dikupas dan Samira yang harus menjadi kobarannya.

“Hm.”

“Samira sama Kak Will pacaran yah tante?” tanya Salva sok sopan. William tak menjawab, sedangkan Samira melongo. Ia sangat ingin menonjok wajah Salva di depannya.

Samira menampilkan senyum terpaksa kepada Salva dan berkata, “Enggak.”

“Kamu kok di sini juga?” tanyanya lagi. Tak hanya Samira, baik Anna maupun sang suami, cukup terganggu dengan pertanyaan tersebut.

“Saya yang mengajak Samira ke sini. Any problem?” sarkas William. Terdengar formal, tetapi cukup membuat Samira ingin tersenyum.

“Oh, dekat yah kalian?”

“Why you keep asking stupid things?”

“Aku penasaran aja liat kalian. Kayaknya dekat bangat.” anggaplah bahwa Salva dengan berjalan lebih dekat ke lubang untuk menjatuhkan dirinya.

Di sisi lain, Galang berharap tak berada di tempat tersebut. Pikirannya melayang entah kemana dan ia ingin segera pergi untuk mencari pelampiasan. Lagi pula ia tak menyukai gadis labil di hadapannya dan gadis tersebut tampaknya lebih tertarik dengan William.

“Maklum, masih anak-anak. Omongannya kadang kelewatan.” ujar wanita yang kerap dipanggil Mama oleh Salva. Pembelaan yang terlalu dasar, bukan?

Diikuti oleh pria disampaikannya, ia mengalihkan topik pembicaraan dan membahas mengenai perusahaan. Dari setiap perkataan yang dilontarkan, jelas bahwa pihak Salva hanya menginginkan keuntungan dari pertemuan ini. Licik.

“Lagi?” heran Samira saat William kembali meminta Samira mengupas udang tersebut. William memang sesuka itu dengan udang.

Galang yang iseng pun mengambil salah satu udah dari tangan Samira yang baru saja Samira kupas. Sesuai tujuan, William kesal dan menatap jengkel ke arah Galang.

Comfortable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang