BAGIAN 45

33 10 0
                                    

.
.
.

Perkelahian itu tidak terelakkan. Pukulan demi pukulan terus terjadi di antara aku dan Taehyung, bukan, tapi Kim Soo Hyun. Dia benar-benar memukulku dengan sangat keras. Pukulan-pukulan penuh dendam dan amarah. Berani-beraninya dia melakukan itu dengan tangan taehyung. Akibat pukulan-pukulannya, kepalaku mulai kosong, tubuhku mulai melemah dan otakku kehabisan cara untuk mengalahkannya. Meskipun begitu, kilat amarah Kim Soo Hyun masih terus berkobar. Aku bisa merasakannya.

"Sampai kapan kau akan memperlambat kematianmu, Rose?"

Aku menyeka darah di ujung bibirku, "Kau sendiri sampai kapan akan berada di tubuh anakmu?"

"Selalu saja seperti ini, menjawab pertanyaan dengan pertanyaan." Decaknya kesal. Dia meraih leherku dan mulai mengangkat tubuhku. “Apakah kau tidak punya jawaban dan hanya bisa membual, Roseanne Park?” Sarkasnya sambil mengeratkan tangannya di leherku.

Aku sedikit panik karena mulai susah bernapas. Kuraih dan kugenggam tangan Taehyung erat-erat. "Kim Taehyung sadarlah! Jangan biarkan ayahmu memperalatmu!"

Kim Soo Hyun tertawa keras. "Kau pikir cara rendahan itu akan berhasil?!"

"Matilah, kau Rose!"

“Tahyung..” Rintihku.

Agh, aku tidak boleh mati seperti ini.

Aku menatap kedua mata Taehyung lurus. "Aku hamil Tae. Aku mengandung anakmu." Tuturku lemah.

Tubuh Taehyung terhenyak. Tangannya melepaskan leherku. Aku terjatuh begitu saja sambil terbatuk-batuk. Kulihat lagi wajah taehyung. Dia terkejut, dan menatapku dengan nanar.

"Jangan terpengaruh kata-katanya nak!" Gema suara Kim Soo Hyun terdengar.

Kepala Taehyung menggeleng keras. "Tidak mungkin." Elak Taehyung yang mencoba meraihku.

Aku yang masih kesulitan bernapas hanya mampu menatap Taehyung yang kebingungan dengan samar.

"Bunuh dia sekarang! Atau dia yang akan membunuhmu!"

"Cukup! Cukup Ayah!"

"Kim Taehyung, jangan lengah padanya. Habisi dia sekarang juga!" Teriak Kim Soo Hyun yang lebih menggema dari sebelumnya.

Kulihat kini Taehyung sudah lebih tenang. "Tidak akan." Balas Taehyung yang membuat sebuah pendar cahaya keluar dari tubuhnya. Seketika itu Taehyung jatuh terduduk di dekatku.

Aku mulai kehilangan kesadaran ketika merasakan sakit yang luar biasa menyerang perut bagian bawahku. Dengan tertatih ku pegangi perutku dan mulai merasakan cairan mengalir di antara kedua pahaku.

"Rose.." Lirih Taehyung. "Apa yang telah kulakukan padamu?" Ucapnya sambil merengkuh tubuhku.

"Akh.." Rintihku ketika melihat genangan darah mulai merembes keluar dari pakaianku.

"Kau.. kau benar hamil?"

Rasa sakit luar biasa kembali menyerangku. Aku merintih dan mengenggam lengan Taehyung kuat.

"Rose. kau bisa mendengarku?"

Wendy?

"Itu Rose, cepat temukan dia Wendy!"

Yuqi?

"Astaga, Rose kami sangat mengkhawatirkanmu."

Kali ini Vernon?

Begitu rupanya. Mereka mengkhawatirkanku karena tiba-tiba aku menghilang, ya? Mereka benar-benar dapat diandalkan.

"Dia disana."

ENTER; NEW WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang