⚠WARNING!!!
THIS STORY CONTAINS HARSH SPEECH, SEX, OBSESSION, HARASSMENT, AND VIOLENCE.
===•===
RED FLAG AREA🚩
===•===
SHUT UP AND WATCH.
===•===
STUCK IN THE DARK.
===•===
“You're only mine.”
~Ren Alzada.===•===
Plakkk!
“Kenapa lo bisa gak di apa-apain sama Alzada? JAWAB?!! LO ADA HUBUNGAN APA SAMA COWOK GUE?!!” bentak Evie.
“Ak–aku gak tau.”
“Malah nangis lagi! Berdiri!” Camila menjambak rambut Daisy. Memaksa gadis itu agar berdiri.
“Salah aku ke kalian apa?? Kenapa kalian tega?? Kalian gak punya hati ya?” ucap Daisy, sambil menangis.
Terdengar kelima cewek itu tertawa. Camila menjambak rambut Daisy lebih keras membuat gadis itu meringis kesakitan. “Iya gue gak punya hati! Makanya gak usah macem-macem sama gue... Udah berani ngejawab gue lo. Liat aja apa yang bisa gue lakuin ke lo!” Camila membenturkan kepala Daisy pada sudut meja.
Brukhh!
Alzada memegangi dadanya. Tangan kanannya menjatuhkan buku tebal itu. Lagi. Sesak yang mengganggu. Dia menatap sekitar dan syukurlah tidak ada orang yang melihat. Alzada menetralkan napasnya kemudian mengambil buku yang terjatuh. “Oh shit!” umpat Alzada.
“Rasain lo! Anak yatim sok keras lo, yuk guys kita pergi!” kata Evie. Kelima cewek itu pun pergi, meninggalkan Daisy sendirian di kelas.
Daisy masih terisak. Dia memegangi keningnya yang berdarah. “Mereka jahat!” gumamnya lirih.
Dia mendongak ketika bayangan seseorang menutupi cahaya. Sejenak, Daisy menatapnya. Dia berdiri kemudian menghusap air matanya. Mengibas-ibaskan roknya, membersihkannya dari debu-debu yang menempel.
“Ma-maaf, aku ngehalangi jalan.”
Cowok berkacamata dengan buku tebal didekapannya tak merespon atau bahkan melirik. Dia berjalan menuju ke bangkunya dan duduk dengan tenang. Meskipun sesak sialan itu masih terasa didadanya.
Aku harus pergi dari sini, kalo Evie lihat. Bisa-bisa aku ditampar lagi... Mending aku obatin luka biar gak infeksi, batin Daisy. Dia pun pergi dari kelas, meninggalkan Alzada sendirian di kelas itu.
Sepeninggalan Daisy terlihat Alzada melepaskan kacamatanya. Oh iya, perlu kalian tau. Alzada hanya melepaskan kacamatanya itu ketika dia sendirian dan pernah dia sekali melepaskan kacamatanya saat bersama ibunya, Molla. Karena Molla mengatakan jika dia lebih tampan ketika tidak memakai kacamata. Dan Alzada ingat, saat Molla memujinya itu ketika dia masih kelas 2 SMP.
Karena pujian dari Molla juga, Alzada dikurung disebuah rumah di pulau terpencil selama 2 minggu. Dan tentu itu ulah sang ayah, Arlan. Alasan apalagi? Arlan cemburu padanya. Bagi Alzada dan adik-adiknya, sudah tidak heran dengan sikap pecemburu sang ayah.
![](https://img.wattpad.com/cover/327404958-288-k87826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZADAISY[End]
Teen FictionWARNING⚠ [CERITA INI MENGANDUNG UJARAN KASAR, SEX BEBAS, OBSESI, TAWURAN, KEKERASAN, DAN JUGA HAL NEGATIVE LAINNYA. DIMOHON YANG MASIH DIBAWAH 15 TAHUN JANGAN BACA CERITA INI! DEMI KEBAIKAN BERSAMA, OKEY??🤸♂️] [Seri II] _____ Ini cerita tentang Re...