06.Awal Pendekatan.

82.8K 6.3K 2.2K
                                    

⚠WARNING!!!

THIS STORY CONTAINS HARSH SPEECH, SEX, OBSESSION, HARASSMENT, AND VIOLENCE.

===•===

SHUT UP AND WATCH.

===•===

STUCK IN THE DARK.

===•===

   Keesokan harinya. Daisy mengikat asal rambutnya dan tampak berlari kecil menuju ke pemberhentian bus. Hari yang sial bagi Daisy karena dia sudah telat dari biasanya. Jadilah terpaksa dia menaiki bus untuk sampai ke sekolah. Gadis itu tersentak kaget menyadari sosok pria yang tengah membaca buku dan duduk dibangku paling depan. Daisy menelan ludah kasar. Setelah telat bangun, sesak tiba-tiba, dan sekarang bangku yang kosong hanya disamping cowok itu. Cowok yang diam-diam Daisy suka namun dengan terang-terangan cowok itu menolaknya. Juga, mempermalukannya didepan umum. Dia, Nando. Anak IPS 1 yang merupakan kapten basket.

  Aku berdiri aja deh, batin Daisy.

   “Daisy,” panggilnya lembut. Iya, dia bertutur kata memang memiliki tutur kata yang sangat lembut. Dan itu membuat Daisy suka padanya.

   “Iy–iya?”

   “Duduk disamping gue aja, kosong kok.”

   “Emang nggak apa-apa?”

   Dia tersenyum tipis, “nggak apa-apa.”

   Daisy menahan senyuman dengan pipi memerah. Dia pun duduk dibangku samping Nando, “makasih.”

   Nih cewek kayaknya masih suka sama gue, gitu aja baper mbak-mbak. Batin Nando.

   Beberapa saat kemudian, bus berhenti. Daisy dan Nando keluar bersama bahkan sampai depan gerbang sekolah. Nando menghentikan langkahnya membuat Daisy ikut menghentikan langkahnya. Dia menatap Nando seolah bertanya kenapa berhenti tiba-tiba.

   “Daisy,” Nando mendekat lantas berbisik, “sadar diri gih... Gak usah berharap kalo gue itu perhatian sama lo. Gue ke lo itu cuman main-main, yang jelas gue tegasin lagi. Tipe cewek gue yang nggak kayak lo.”

   “Semoga dapet cowok yang lebih baik yah Daisy. Meskipun itu mustahil,” Nando pergi begitu saja.

   Meninggalkan Daisy sendirian disana. Daisy memeluk erat buku tebalnya lantas menunduk. Sekuat tenaga gadis itu menahan tangis, “enggak. Aku nggak boleh nangis.”

   Dia berjalan cepat sambil menunduk hingga sampai ke kelasnya. Cepat-cepat menaruh tas dan bukunya lantas pergi ke kamar mandi. Kepergian Daisy yang tergesa-gesa membuat cowok berkacamata itu melirik. Dia menutup bukunya lantas pergi. Daisy menghentikan langkahnya ketika toilet perempuan ternyata penuh oleh para anak-anak kelas X yang sepertinya akan berganti pakaian. Dia mengepalkan tangannya kuat. Matanya berkaca-kaca dan sebentar lagi air matanya akan tumpah.

   Daisy pun pergi dengan perasaan gusar. Ketika di koridor, seseorang menarik tangannya membuat Daisy tersentak. Dia dibawa ke ruang serba guna yang sepi oleh seseorang. Daisy terus memberontak membuat orang itu memutar bola matanya malas. Dia mengunci pintu ruangan, entah kunci darimana dia dapatkan itu. Daisy memberontak dengan air mata yang tumpah, tak bisa tertampung lagi.

   “Lepas! Lepasin aku! Hikss... Hikss... Kenapa mereka jahat?? Aku juga punya hati,” ucapnya sembari menangis sesegukan.

   “Want a hug? little girl.

ALZADAISY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang