Extra Chapter 04[Kehangatan Keluarga Dan Cinta Luar Biasa]

39.5K 2.9K 4.6K
                                    

===•===
Kebahagiaan setelah kegelapan.
===•===

===•===
Ren Alzada & Daisy Nauristela
===•===

5 Tahun Kemudian

   Pagi yang ribut. Dimana para pelayan dan Daisy sedang mencari bocah 5 tahun yang menghilang entah kemana. Tadinya, Daisy berniat membangunkan putranya untuk sarapan. Namun ketika mendapati kamar sang putra kosong, Daisy seketika panik.

   “Ya Allah, kemana sih anak itu.” Gumam Daisy menahan cemas dan kesal.

   Hingga ketika melewati pintu menuju kebun, Daisy berhenti. Dia mendengar suara darisana. Daisy pun menggeser pintu kaca itu dan mendekati sumber suara. Matanya terbelak ketika beberapa tanaman cabai, tomat, dan sayur mayur yang rusak akibat pijakan putranya. Dia menoleh, menatap suaminya yang duduk santai ditepian. Membiarkan putranya berlarian mengejar burung dengan tubuh penuh lumpur. Daisy memejamkan matanya.

   “ALKAIZER!!!!”

   Bocah berusia 5 tahun itu terhenti. Dia menelan ludahnya kasar kemudian membalikan tubuhnya perlahan. Mendapati sang ibu menatapnya tajam, dia menunduk. Berjalan mendekat dengan wajah memelas. Yah gaya andalannya agar sang ibu tidak marah padanya. Sedangkan Alzada berdiri kaku dengan harapan sang istri tidak membunuhnya. Kemarahan Daisy begitu mengerikan dimatanya.

   “Alka minta maaf mommy, Alka salah. Maafin Alka ya mommy,” ucapnya memelas sambil menampilkan puppy eyesnya yang begitu menggemaskan. Membuat Daisy tak tega memarahinya. Daisy menghela napas kemudian mencubit ujung hidung sang putra.

   “Mommy maafin, tapi jangan diulangi gih?? Udah sekarang mandi habis itu sarapan. Mommy buatin kamu salad loh,” ucap Daisy lembut.

   “Thanks mom, Alka mandi dulu.”

   Alkaizer Gryaon. Bocah 5 tahun yang aktif ketika dirumah namun introvert diluar. Benar-benar perpaduan gen Alzada dan Daisy yang sempurna. Alka, hidup dengan kasih sayang penuh juga harta yang berkecukupan.

   Begitu Alka pergi, Daisy menatap tajam sang suami. Alzada tersenyum, “sayang... Aku gak ikut—Aduhhh!!”

   Daisy menjewer telinga Alzada, “mas!!! Bisa gak sih pagi-pagi jangan ngajak ribut?! Anak baru bangun bukannya disuruh mandi malah kamu biarin ngerusak kebun! Mandi sana!”

   Daisy berjalan mendahului kemudian disusul Alzada. Tentu, dengan telinga kanannya yang memerah akibat jeweran sang istri. Dia terus membujuk, “yang maafin aku yah... Alka heboh tadi liat burung dikebun, sayang aku cuman nurutin kemauan Alka. Ak–aku minta maaf. Jangan ngambek ya sayang.”

   “Mas jangan deket-deket, sana mandi. Gangguin aku aja,” sebal Daisy sambil menata kotak bekal Molly, Arsetha, si kembar, Mella, Anzar, dan Anzel.

   “Sayang—”

   “Mandi! Mandi atau gak dapet jatah 1 bulan?” sela Daisy.

   “Otw sayang, love you.” Balas Alzada cepat kemudian mencium pipi sang istri. Melihat kepergian sang suami membuat Daisy geleng-geleng kepala.

   “Bi, tolong salad yang kemarin aku buat taruh dikotak ini ya. Biar anak-anak bawa buat cemilan.” Kata Daisy pada Bi Larissa.

   “Iya non,” balasnya kemudian mengambil salad buah dari lemari pendingin.

   “Morning kakak ipar!!” sapa Altaz girang sedangkan Altez dengan tampang biasa.

   “Wow! Morning, tumben nih kalian paling cepet siapnya. Bentar ya kakak buatin susu dulu, kalian duduk anteng nunggu yang lain.” Titah Daisy. Si kembar mengangguk dan dengan patuh duduk anteng diruang makan.

ALZADAISY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang