07.Hanya Mimpi.

76.4K 5.9K 6.1K
                                    

⚠WARNING!!!

THIS STORY CONTAINS HARSH SPEECH, SEX, OBSESSION, HARASSMENT, AND VIOLENCE.

===•===

SHUT UP AND WATCH.

===•===

STUCK IN THE DARK.

===•===

   Mata Daisy terbuka perlahan. Gadis itu tersentak kaget ketika kedua tangannya diborgol kuat. Suara langkah kaki membuat Daisy mengangkat pandangannya. Dia menatap kaget sosok Alzada yang tanpa berkacamata dan bertato itu.

   “Welcome baby.”

   “Re–Ren?? Apa yang kamu lak—”

   “Membawamu kedalam rumah kita sayang,” Alzada mendekati Daisy kemudian menghusap pipinya, “you're mine.”

   Daisy menatap takut Alzada. Dia berusaha membebaskan diri namun tak bisa. Dengan wajah ketakutan, Daisy menatap Alzada yang membawa pisau. “Ka–kamu mau bunuh aku Ren?—”

   “No baby... Aku hanya ingin memastikan sesuatu,” kata Alzada lantas mengarahkan pisau tajam itu pada telapak tangannya.

   Srettt!

   “Awsh!”

   Mendengar rintihan itu Alzada tersenyum smirk. Dia menjilat darahnya sendiri kemudian duduk disamping Daisy. Menghusap air mata gadis itu, “lepasin aku Ren... Hikss!! Aku nggak mau bikin mama khawatir. Aku ada salah apa sama kamu? Kenapa kamu jadi—”

   “IYA LO SALAH DAISY!!!”

   PRANKKKKK!!!

   “KENAPA LO NINGGALIN GUE GITU AJA SETELAH DANSA?! KENAPA LO GAK NYAPA GUE?!! KENAPA LO BERANI MASUK KEDALAM PIKIRAN GUE?!! KENAPA HARUS LO?!! KENAPA?!!”

   “SEKARANG LO MILIK GUE! JANGAN PERNAH BERNIAT KABUR ATAU LO, BAKALAN GUE BIKIN MENDERITA PERLAHAN!”

   Daisy menangis sesegukan. Membuat cowok itu mendekat. Menyesal. Daisy menyesal karena menerima tawaran dari Alzada untuk mengantarnya pulang. Bukannya pulang, Daisy malah dibawa ke rumah neraka itu. Alzada menatap tak tega ketika menyadari gadisnya yang terlihat begitu menderita. Dia melepaskan borgol itu namun terlihat gadis itu hendak lari. Dengan secepat kilat Alzada menahan lantas kembali memborgol Daisy. Dia mencium pipi Daisy membuat gadis itu terkejut.

   “You're mine Daisy... Lo milik gue! Gue udah bilang jangan pernah berniat kabur dari gue atau hidup nyokap lo gak aman!”

   “Ja–jangan hikss! Jangan apa-apain mama,” rintihnya menyedihkan.

   “Makanya lo nurutin gue,” final Alzada.

   “Kenapa kamu gini Ren?? Kita cuman ketemu beberapa kali, kenapa??” tanya Daisy lemah.

   Alzada menyentuh pipi Daisy, “beberapa kali? Dengerin gue Daisy, gue nungguin lo sejak dimana gadis cilik berjepit rambut bunga daisy nolongin gue dari penjahat.”

   Daisy semakin menatap heran Alzada. Cowok itu tersenyum smirk kemudian mencium bibir Daisy. Daisy yang terkejut pun memberontak dan tak sengaja menggigit bibir Alzada. Terlihat cowok itu menghentikan aksinya. Menyeka bibirnya yang berdarah.

   “Daisy,” panggil Alzada membuat Daisy merinding, “gue gak suka ditolak.”

   “Lo tau siapa yang bunuh lima cewek jalang itu?? ITU GUE LAKUIN KARENA MEREKA BERANI NGUSIK LO! NGUSIK MILIK GUE! MILIK REN ALZADA!!”

ALZADAISY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang