19.Stuck In The Dark

66.3K 4.9K 8.7K
                                    

⚠WARNING!!!

THIS STORY CONTAINS HARSH SPEECH, SEX, OBSESSION, HARASSMENT, AND VIOLENCE.

===•===

SHUT UP AND WATCH.

===•===

STUCK IN THE DARK.

===•===

•2 Bulan Kemudian

   “Mama nggak kangen Daisy? Kok nggak bangun-bangun, Daisy dapet peringkat 2 ma. Mama seneng nggak? Nilai PAT Daisy bagus-bagus, mama nggak mau liat?”

   Tidak ada sahutan. Hanya suara mesin pendeteksi detak jantung yang menyahuti. Daisy mencium kening sang ibu sebelum akhirnya pergi dari sana. Dia menghampiri Alzada yang menunggunya di luar. Cowok itu tersenyum tipis lantas menghusap puncak kepala Daisy.

   “Jangan sedih, ayo pulang.”

   Daisy mengangguk lesu. Saat ini mereka sedang menikmati masa liburan akhir semester satu. “Yakin nggak mau liburan?” tanya Alzada.

   “Enggak Ren,” Daisy menatap Alzada, “kayaknya aku bakalan di rumah aja, aku mau lanjut kerja di toko bunga kaya biasa.”

   “Apa maksudmu?”

   “Besok aku pulang ya Ren? Please, aku nggak mau ada fitnah kalo kita tinggal terus berdua.”

   Alzada terdiam cukup lama. “Aku mengeti,” balas Alzada membuat Daisy tersenyum.

   “Ke toko bunga dulu ya Ren, aku mau nanem bunga tulip.”

   “Iya sayang.”

   Sesampainya di toko bunga. Daisy disambut hangat oleh Hastri dan beberapa karyawan disana. Gadis itu tersenyum hangat lantas bercerita ria. Sedangkan Alzada. Cowok itu duduk disana namun pikirannya tertuju untuk menyusun strategi agar gadisnya tidak pergi dari rumahnya.

   “Nggak apa-apa Daisy, kalo udah selesai nanem dikunci gih. Nanti kuncinya taruh ditempat biasa.”

   “Siap! Makasih bude, Daisy ke taman belakang dulu ya. Ayo Ren,” ajak Daisy. Alzada mengangguk lantas membuntuti Daisy.

   Sampainya di taman belakang. Daisy menyapu dedaunan bunga yang mengering, sedangkan Alzada memotongi daun-daun yang rusak akibat hama. Setelahnya, Alzada memasukan tanah kedalam kopstek yang akan ditanam bibit bunga tulip. Dan Daisy yang memasukan setiap bibit disana. Sesekali Alzada menjahilinya dengan memeluk gadisnya dari belakang dan mencium pipi Daisy.

   “Ren geli ih, ambil air. Kita siram bareng-bareng.”

   Lagi-lagi Alzada menurut. Dia menyirami bibit bunga tulip sedangkan Daisy menyirami bunga-bunga yang sudah mekar indah dan yang hendak mekar. Gadis itu tersenyum jahil. Dia mencipratkan air pada Alzada membuat cowok itu terkejut. Dia menatap Daisy yang sedang tertawa kecil. Oh manis sekali gadisnya itu.

   “Nakal hm?”

   “Hahahaha!!! Kejar aku Ren,” teriak Daisy mengejek.

   Keduanya pun berlarian mengelilingi taman. Hingga memasuki rerimbunan bunga matahari yang menjulang tinggi, Daisy terjatuh. Gadis itu memejamkan matanya ketika tubuhnya terjatuh diatas tanah yang ditumbuhi rumput jepang itu. Begitu juga Alzada yang jatuh diatas tubuh Daisy. Beruntung dengan sigap tangan cowok itu menahan tubuhnya agar tidak menindih tubuh Daisy. Keduanya saling pandang satu sama lain. Tatapan penuh cinta dan juga sedikit gairah disana.

ALZADAISY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang