30.Kebenaran🔞

124K 4.3K 1.7K
                                    

⚠WARNING🔞!

THIS STORY CONTAINS HARSH SPEECH, SEX, OBSESSION, HARASSMENT, AND VIOLENCE.

===•===

SHUT UP AND WATCH.

===•===

STUCK IN THE DARK.

===•===

   Di hari acara pertemuan. Daisy tampak memoles make up tipis diwajah cantiknya. Berbalut dress putih yang menambah kesan manis pada gadis itu. Daisy terduduk melamun. Dia menghela napas berat ketika mengingat bagaimana interaksi Alzada dan Khenna. Cowok itu lebih lembut ketika bersama Khenna. Berbeda ketika dulu saat bersamanya. Penuh kekerasan dan obsesi gila. Namun disisi lain Daisy lega karena dengan sikap Alzada yang sekarang membuatnya berani datang ke acara pertemuan kelas ini.

   “Daisy, pakde udah manasin mobil. Kamu udah siap sayang?” tanya Hastri begitu memasuki kamar Daisy.

   “Udah bude,” jawab Daisy sambil berdiri dan mencium punggung tangan Hastri, “Daisy berangkat dulu. Assalamualaikum.”

   “Walaikumsalam, hati-hati nak.”

   Hastri geleng-geleng kepala saat Daisy berlari kecil keluar kamar. Dia pun menyusul dan begitu di teras, Hastri melambaikan tangannya. Mobil yang Daisy kendarai mulai menghila dari pandangannya. “Jasmine, apa yang membuatmu enggan bangun padahal kamu sudah melewati masa kritis?” gumam Hastri menahan tangis. Baginya, Jasmine dan Binar sudah seperti anaknya sendiri. Hastri tidak ingin kehilangan lagi.

   Kembali pada Daisy. Kini dia sudah sampai di lokasi. Lokasinya cukup ramai yang mana membuat Daisy ragu untuk mencari keberadaan teman kelasnya. Armanto tampak keluar dari dalam mobil, menghampiri Daisy. “Mau pakde antar kedalam Daisy?” tawar Armanto.

   “Eh–enggak usah pakde, Daisy sendiri aja.”

   “Oh ya sudah kalo begitu. Ntar kalo kamu pulang, kabari pakde oke?”

   “Oke pakde.”

   Armanto pun memasuki mobilnya sedangkan Daisy masuk kedalam. Didalam mobil, Armanto memastikan Daisy masuk dan barulah mengeluarkan ponselnya yang sedari tadi bergetar. Dia pun mengangkat telefon dari seseorang.

“Hal–halo tuan.”

“....”

“Nanti akan saya bawa dia. Anda janji menghargainya 1M kan?”

“....”

“Dia cantik dan masih perawan tuan. Saya jamin anda tidak akan menyesal.”

“....”

“Iya, baik tuan.”

Tut.

   Armanto tersenyum devil lantas menjalankan mobilnya. Meninggalkan area restoran itu. Entah apa yang pria lansia itu rencanakan.

   Disatu sisi, Daisy tampak menatap bingung sekitar. Restoran itu benar-benar ramai dan diantara keramaian itu, Daisy tidak menemukan teman kelasnya. Daisy menggigit bibir bawahnya, bagaimana jika dia salah tempat? Disaat kebingungan melanda, salah satu teman kelasnya menghampiri. Fafa namanya.

   “Daisy, lo ngapain disitu?? Ayo ke atas,” ajak Fafa. Daisy pun mengangguk dan berjalan bersampingan dengan Fafa.

   “Ah iya, maaf.”

ALZADAISY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang