Apinka emang penyemangat Aceng🤸♂️
Sedikit kaget ternyata kalian masih brutal. Minta 8k eh malah 10k, terus gini yah biar Aceng semangat upnya🤸♂️
Aceng sayang kalian. Jaga kesehatan selalu dan jangan lupa bahagia 🤸♂️
===•===
⚠WARNING!!!
THIS STORY CONTAINS HARSH SPEECH, SEX, OBSESSION, HARASSMENT, AND VIOLENCE.
===•===
SHUT UP AND WATCH.
===•===
STUCK IN THE DARK.
===•===
“Latihannya segini dulu... Besok kita lanjut,” kata Zafnan dan diangguki setuju oleh yang lainnya. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Alzada melirik ke arah Daisy yang masih setia menunggunya. Gadis itu dengan anteng duduk di kursi yang ada ditepi lapangan. Dia terlihat berdiri begitu Alzada menghampirinya. Alzada sedikit menunduk agar bisa menatap wajah Daisy. Sedangkan Daisy harus mendongakkan kepalanya agar bisa menatap wajah tampan Alzada.
Daisy mengambil tissue kemudian hendak mengelap pelipis Alzada yang tampak berkeringat. Perhatian kecil itu, membuat Alzada semakin tergila-gila pada Daisy. “Ka–kamu... Bisa nunduk? Aku nggak nyampe,” kata Daisy lirih.
Oh jangan lupakan pipi Daisy yang memerah. Alzada seperti seekor singa yang kelaparan, dan Daisy adalah daging segar. Sial! Alzada benar-benar tidak bisa menahannya. Andai tidak disekolah, Alzada mungkin sudah menerkam gadis itu. Cowok itu menurut. Sedikit membungkuk agar memudahkan Daisy mengelap pelipisnya. Daisy mengulum senyum malu.
“Kamu hebat Ren. Kenapa dari dulu nggak ikut club basket?” tanya Daisy. Masih mengelap pelipis cowok itu.
“Kita pulang.”
Alzada mengambil tasnya kemudian menggandeng tangan gadis itu. Membawanya terus bersamanya hingga ke parkiran. Cowok itu melepaskan gandengannya dan memakaikan helmnya pada Daisy. Daisy menatapnya kaget kemudian berucap, “Kamu nggak pake—”
“Diem.”
Kalo lo ngomong terus, gue gak yakin bisa tahan buat gak nyium lo Daisy. Batin Alzada sambil menatap sekilas bibir gadis itu.
Daisy diam. Dia pun mengangguk patuh. Alzada naik kemotornya disusul Daisy dibelakangnya. Cowok itu menarik kedua tangan Daisy agar memeluknya. Dibalik helm itu, Daisy tersenyum lebar. Dadanya yang menempel pada punggung kekar Alzada bisa dipastikan cowok itu merasakan detak jantung Daisy yang berpicu cepat. Malu, Daisy hendak melepaskan pelukannya. Namun tangan kiri Alzada menahannya membuat Daisy tidak bisa apa-apa.
Ren, nggak apa-apa kan kalo aku suka kamu? Batin Daisy sambil menyandarkan kepalanya pada punggung Alzada.
Beberapa saat kemudian, motor hitam milik Alzada kini sampai didepan rumah sederhana Daisy. Gadis itu turun dan hendak melepaskan helmnya. Namun dengan cepat Alzada mengambil alih. Daisy membenarkan rambutnya dan tanpa Daisy sadari, Alzada menatapnya tanpa berkedip.
“So cute,” gumam Alzada lirih, tanpa dia sadari.
“Kamu ngomong sesuatu Ren?” tanya Daisy sambil menatap Alzada.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZADAISY[End]
Teen FictionWARNING⚠ [CERITA INI MENGANDUNG UJARAN KASAR, SEX BEBAS, OBSESI, TAWURAN, KEKERASAN, DAN JUGA HAL NEGATIVE LAINNYA. DIMOHON YANG MASIH DIBAWAH 15 TAHUN JANGAN BACA CERITA INI! DEMI KEBAIKAN BERSAMA, OKEY??🤸♂️] [Seri II] _____ Ini cerita tentang Re...