===•===
Kebahagiaan setelah kegelapan.
===•======•===
Ren Alzada & Daisy Nauristela
===•===Keesokan harinya, Daisy bangun terlambat. Sangat terlambat. Begitu dia keluar, hanya mendapati Alka yang anteng bermain puzzle. Bocah lima tahun itu menatap sang ibu yang baru terlihat. Daisy tersenyum kaku, “morning son.”
“Ini sudah jam 12 siang mom,” balas Alka datar.
Persis seperti sang ayah dulu. Daisy tertawa pelan kemudian duduk hati-hati disofa.
“Sepertinya mommy tidak jadi belanja, kamu sudah memilih kostum pangeranmu sayang??”
Alka mengangguk kemudian menatap sang ibu, “apa mommy dan daddy bertengkar? Tadi pagi daddy terlihat kesal.”
Ah, pasti karena semalam. Batin Daisy menghela napas.
“Mungkin daddy marah karena mommy telat bangun.”
“Benar juga, daddy pasti belum mendapatkan kiss dari mommy.” Gumam Alka.
“Kamu sudah sarapan sayang??” tanya Daisy sambil beralih duduk disamping sang putra.
“Udah, disuapin aunty Mella. Nanti acaranya bukan disini ya mom?”
“Enggak sayang, soalnya lumayan banyak yang dateng.”
“Grandpa pulang nggak mom?”
Daisy terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, “Alka pengen ketemu yah sama grandpa dan grandma?”
“Iya, tapi kalo grandpa belum sembuh jangan dulu pulang.” Balas Alka polos. Daisy hanya tersenyum tipis.
“Pinternya anak mommy.”
Aku selalu berdoa agar mommy dan daddy kembali tetapi... Bagaimana dengan Mella? Sejak kejadian itu dia memiliki gangguan tidur. Batin Daisy merasa khawatir.
“Molly pulang!!! Alka, unty bawain hadiah nih,” girang Molly kemudian duduk didepan Alka tanpa rasa berdosa.
Menghancurkan puzzle yang sudah Alka susun selama 2 jam. Alka menghela napas sedangkan Daisy yang melihatnya menahan tawa. Syukurlah sifat pemarah sang daddy tidak menurun pada Alka.
“Hadiah apa?” tanya Alka dengan sabar.
Molly menyondorkan 2 pensil dengan penghapus berbentuk singa dan kucing disalah satu ujung pensil itu. Alka menerimanya kemudian menatap sang aunty heran. Sedangkan Molly terlihat girang ketika Alka menerimanya.
“Alka kan bentar lagi masuk TK, jadi unty kasih hadiah pensil ini deh biar Alka rajin belajar. Alka juga bisa samaan sama temen Alka nantinya, ini unty samaan sama Ars.” Terang Molly memperlihatkan pensilnya begitu juga Arsetha.
“Ars, sembunyikan itu. Altaz datang, dia pasti mengamuk jika tau.” Kata Daisy demi menghindari peperangan. Arsetha mengangguk patuh.
“Ars ke kamar dulu kak,” pamit Arsetha dan direspon anggukan oleh Daisy.
Oh iya, Arsetha memang sejak kecil terbiasa memanggil Alzada dan Daisy kak. Tentu keduanya tidak keberatan akan hal itu karena dengan itu bisa menujukan jika Arsetha bagian keluarganya. Begitu Arsetha pergi, terlihat si kembar datang.
“Molly, tumben nggak bareng Ars?” tanya Altez.
“Molly mau quality time sama Alka. Bentar lagi kan Molly umur 7 tahun, Molly mau jadi aunty yang baik buat Alka.” Balas Molly sambil membantu Alka menata puzzlenya didalam kotak mainan. Altez dan Altaz geleng-geleng kepala melihatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/327404958-288-k87826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZADAISY[End]
Teen FictionWARNING⚠ [CERITA INI MENGANDUNG UJARAN KASAR, SEX BEBAS, OBSESI, TAWURAN, KEKERASAN, DAN JUGA HAL NEGATIVE LAINNYA. DIMOHON YANG MASIH DIBAWAH 15 TAHUN JANGAN BACA CERITA INI! DEMI KEBAIKAN BERSAMA, OKEY??🤸♂️] [Seri II] _____ Ini cerita tentang Re...