===•===
Kebahagiaan setelah kegelapan.
===•======•===
Ren Alzada & Daisy Nauristela
===•===“Kalo ini gimana? Bagus gak? Ini lebih elegant dari yang tadi, bagus kan?” tanya Mella kesekian kalinya.
“Bagus,” balas Anzar singkat.
“Bagus banget kak Mella!” Si kembar menyahut.
“Bagus kak.” Arsetha membuka suara. Dia ingin cepat pergi dan menemui Molly.
“Bagus aunty,” Alka terdengar pasrah.
“Altaz jawab jujur! Kakak keliatan gemuk gak pake ini?” tanya Mella.
“Enggak kok kak,” jawab Altaz dengan wajah kejujuran andalannya. Mella tersenyum puas.
“Oke deh, pake ini aja.” Final Mella.
“Kak Mella itu kebuka, sumpah! Ganti yang lain kek,” ucap Anzel.
“Kebuka apaan? Ini tuh yang paling tertutup, kamu aja yang gak tau fashion. Udah diem, ini yang paling bagus. Aku mau pake make up dulu bentar,” balas Mella kemudian duduk dikursi. Merias wajah cantiknya itu.
“Ck! Dibilangin juga,” sebal Anzel kemudian memainkan ponselnya.
Dia dan Anzar sudah siap sejak 1 jam yang lalu. Begitu juga Alka, si kembar, dan Arsetha. Khusus untuk sang tuan putri Mella, dia baru selesai memilih bajunya. Saat ini mereka berkumpul di kamar Mella karena memang Mella mengumpulkannya untuk mengomentari bajunya.
“Kak Mella, Ars boleh pergi sekarang?” tanya Arsetha.
“Enggak! Kamu disini aja,” bukan Mella yang menjawab melainkan Altaz.
Enggan ribut, Arsetha hanya menghela napas mendengarnya. Dia pun kembali duduk dan menunggu.
Sama halnya Mella, Molly juga sedang dirias oleh beberapa pelayan. Molly memakai gaun layaknya Cinderella cilik. Sangat cantik dan menggemaskan. Disebelah Molly ada Daisy yang setia menemani dan sedang merias diri.
“Kak Asy, Molly cantik gak?” tanya Molly sambil membalikan tubuhnya.
“Past—” jawaban Daisy terjeda ketika Alzada datang tiba-tiba dan mendekati Molly.
“Kesayangan kakak udah pasti yang paling cantik sedunia! Kakak jamin itu!” Sela Alzada hendak memeluk Molly. Namun bocah itu menolaknya.
“Molly baru selesai dandan, kak Ren jangan sun Molly lagi. Molly udah besar, udah 7 tahun.” Tolak Molly membuat Alzada terkekeh. Dia mencubit ujung hidung bocah itu.
“Udah 7 tahun nggak mau di sun kakak lagi, ntar kalo Molly udah dewasa kak Ren dilupain?” ungkapan Alzada langsung dibalas gelengan oleh Molly.
Molly menujukkan jari kelingkingnya, “nih Molly janji nggak bakalan lupain kak Ren sama kakak-kakak Molly yang lain. Serigala bakalan gigit orang yang ingkar janji, ayo berjanji kak Ren.”
Daisy yang melihat betapa lugunya Molly hanya tersenyum. Sungguh, kesekian kalinya Daisy mengucapkan banyak terima kasih pada Tuhan karena saat kejadian mengerikan itu Molly masih malaikat mungil yang tidak tau apapun.
Benar kata Molla dulu, jika Molly pelita sebenarnya untuk keluarga Bratadikara. Alzada tersenyum hangat kemudian mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Molly yang begitu mungil.
![](https://img.wattpad.com/cover/327404958-288-k87826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZADAISY[End]
Teen FictionWARNING⚠ [CERITA INI MENGANDUNG UJARAN KASAR, SEX BEBAS, OBSESI, TAWURAN, KEKERASAN, DAN JUGA HAL NEGATIVE LAINNYA. DIMOHON YANG MASIH DIBAWAH 15 TAHUN JANGAN BACA CERITA INI! DEMI KEBAIKAN BERSAMA, OKEY??🤸♂️] [Seri II] _____ Ini cerita tentang Re...