⚠WARNING!!!
THIS STORY CONTAINS HARSH SPEECH, SEX, OBSESSION, HARASSMENT, AND VIOLENCE.
===•===
SHUT UP AND WATCH.
===•===
STUCK IN THE DARK.
===•===
Sepasang mata lentik bergerak lamat. Seolah mendapatkan panggilan alam, gadis yang tak lagi perawan itu bangun. Dia meringis merasakan beberapa titik ditubuhnya terasa sangat sakit bahkan sulit untuk bergerak. Leher, dada, serta pahanya dipenuhi tanda merah kebiruan. Begitu kesadaran terkumpul, dia dikejutkan oleh wajah tampan seseorang yang membuatnya kelelahan hingga pinsan. Siapa lagi? Ren Alzada orangnya.
Daisy mengulum senyum malu terlebih, ketika tangan kekar Alzada melingkar dipinggangnya. Seolah menahannya agar tidak pergi. Dan benar saja ketika Daisy bergerak, Alzada terbangun. Yang mana membuat Daisy membalikan tubuhnya. Memunggungi Alzada. Cowok itu tersenyum tipis. Menarik kembali pinggang Daisy dan menciumi bahunya yang penuh dengan tanda merah kebiruan.
“Sini aja,” kata Alzada serak. Khas bangun tidur.
“Mau mandi.”
“Nanti aja, barengan.”
Daisy tersenyum malu. Gadis itu menurunkan tangan Alzada yang meremas dadanya, “sakit Ren.”
“Hmm.”
Suasana hening. Daisy menatap sela korden yang menampilkan pemandangan luar, sedangkan Alzada sibuk menciumi bahu dan curuk leher Daisy.
“Ren.”
“Hm?”
“Khenna sama si kembar mana?”
“Nggak tau, diluar mungkin. Semaleman kan sama kamu.”
Pipi Daisy merona, “takut mereka denger.”
“Kamar kita kedap suara sayang.”
“Mommy—”
“Aku udah kabarin mereka. Nggak usah khawatirin apapun lagi.”
Daisy mengangguk patuh namun tetap was-was. Pasalnya Alzada merapatkan tubuhnya dimana saat ini Daisy hanya memakai kaos kebesaran milik Alzada tanpa dalaman apapun sedangkan cowok itu memakai boxer. Hingga tiba-tiba Alzada bangun dan berdehem membuat Daisy menoleh.
“Kenapa Ren?”
“Ayo mandi.” Ajaknya dengan telinga memerah. Daisy mengangguk karena memang sudah tidak nyaman.
Alzada merendah lantas menggendong Daisy. Membawanya ke kamar mandi. Sebelum itu, Alzada mendudukan Daisy diatas wastafel dan menyiapkan air hangat di bath up. Tentu dengan ditambah aroma lavender, kesukaannya. Alzada menghampiri Daisy dan memberikan sikat gigi beserta pasta giginya.
“Kita sikat gigi dulu, kamu kenapa??” tanya Alzada melihat Daisy meringis kesakitan.
“Sakit Ren, semalam kamu kasar.”
Alzada terkekeh, “kalo nggak kasar. Nggak enak.”
Bibir Daisy mencebik sebal. Namun, dia menyadari sesuatu. Dimana sisi iblis dan beringas Alzada? Cowok itu mendadak bisa bersikap halus tanpa mengingat jika dulunya pernah membunuh 10 orang dalam sehari. Daisy menurut dan keduanya pun menggosok giginya lebih dahulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/327404958-288-k87826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZADAISY[End]
Teen FictionWARNING⚠ [CERITA INI MENGANDUNG UJARAN KASAR, SEX BEBAS, OBSESI, TAWURAN, KEKERASAN, DAN JUGA HAL NEGATIVE LAINNYA. DIMOHON YANG MASIH DIBAWAH 15 TAHUN JANGAN BACA CERITA INI! DEMI KEBAIKAN BERSAMA, OKEY??🤸♂️] [Seri II] _____ Ini cerita tentang Re...