⚠WARNING!!!
THIS STORY CONTAINS HARSH SPEECH, SEX, OBSESSION, HARASSMENT, AND VIOLENCE.
===•===
SHUT UP AND WATCH.
===•===
STUCK IN THE DARK.
===•===
“Nak Alza, sering-sering kesini nemenin Daisy. Biar nggak buntutin tante terus,” kata Jasmine.
“Mama ih,” sebal Daisy, menatap malu Alzada.
“Pasti tante, saya pamit. Assalamualaikum.” pamit Alzada sopan.
“Walaikumsalam.”
“Mama masuk dulu aja, Daisy mau nganter Ren sampe ke depan.”
“Awas jangan berduaan, ketiganya setan loh.” Goda Jasmine membuat Daisy malu. Begitu Jasmine masuk, Daisy pun menghampiri Alzada yang hendak masuk kedalam mobil.
“Kamu hati-hati ya Ren. Udah malem, sampai rumah jangan lupa istirahat ya... Kamu pasti capek gara-gara tanding tadi,” kata Daisy sambil mengulum senyum malu. Alzada menoleh kemudian menutup pintu mobilnya. Menyandarkan punggungnya pada mobil mewah itu. Dia menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
“Hm?”
Daisy menatap bingung Alzada, “ka-kamu. Kenapa liatin aku gitu Ren?”
“Cuman itu?”
Daisy meremas dasternya. Dia bingung harus mengatakan apalagi. Disaat Daisy kebingungan, Alzada terlihat menatap bibir gadis itu tanpa berkedip sedikit pun. Cowok itu menjilat bibir bawahnya.
“Makasih buat hari ini. Kal–kalo kamu nggak bisa tidur.... Kamu boleh telefon aku Ren.”
Alzada menelan ludahnya. Dia menangkup pipi kanan Daisy dengan tangan kirinya. Membuat gadis lugu itu menatapnya polos. Tangan kanan cowok itu mengambil sesuatu dari sakunya. Jepit rambut bunga daisy. Dengan hati-hati, Alzada menyelipkan jepit rambut itu dirambut indah gadisnya. Terakhir dia mengecup kening Daisy.
“Lo cantik.”
“Hah? Ma-makasih Ren, jepit rambutnya—”
“Buat lo,” Alzada menghusap puncak kepala Daisy, “gue pulang dulu.”
“Hati-hati Ren!”
Cowok itu hanya mengangguk. Dia pun masuk kedalam mobilnya. Setelah memastikan mobil Alzada pergi, barulah Daisy masuk kedalam rumahnya. Tentu dengan senyuman manis dibibir gadis itu. Daisy menghampiri sang ibu yang sedang membereskan meja makan.
“Biar Daisy yang cuci piringnya ma,” kata Daisy.
“Iya sayang, makasih ya.”
Daisy mengangguk pelan kemudian mulai mencuci piring-piring yang kotor itu. Sedangkan Jasmine membersihkan mejanya. Selesai membereskan dapur dan meja makan, kini Daisy bersama sang ibu duduk santai di ruang tengah. Gadis itu tiduran dipangkuan sang ibu.
“Udah lama deket?” tanya Jasmine sambil menghusap kepala putrinya.
“Nggak lama ma, perkiraan baru 3 minggu.”
“Gitu toh, dia emang jarang ngomong?”
Daisy mengangguk, “mama tau gak? Guru-guru aja gak berani bikin Ren ngomong, tapi Daisy bisa. Hebat kan?”
![](https://img.wattpad.com/cover/327404958-288-k87826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZADAISY[End]
Teen FictionWARNING⚠ [CERITA INI MENGANDUNG UJARAN KASAR, SEX BEBAS, OBSESI, TAWURAN, KEKERASAN, DAN JUGA HAL NEGATIVE LAINNYA. DIMOHON YANG MASIH DIBAWAH 15 TAHUN JANGAN BACA CERITA INI! DEMI KEBAIKAN BERSAMA, OKEY??🤸♂️] [Seri II] _____ Ini cerita tentang Re...