⚠WARNING!!!
THIS STORY CONTAINS HARSH SPEECH, SEX, OBSESSION, HARASSMENT, AND VIOLENCE.
===•===
SHUT UP AND WATCH.
===•===
STUCK IN THE DARK.
===•===
“Mama!!” panggil Daisy lantas berlari mendekati sang ibu.
“Daisy,” gumam Jasmine.
Daisy memeluk erat sang ibu. Menyalurkan kerinduan yang sudah lama dia pendam berbulan-bulan. Keduanya sama-sama menangis, membuat Alzada mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam ruangan. Dia ingin memberikan waktu pada ibu dan anak itu.
“Daisy kangen banget sama mama, kenapa mama lama bangunnya? Mama mau buat Daisy sedih terus??” kata Daisy sambil menangis.
“Maafin mama ya sayang,” balas Jasmine dan Daisy hanya mengangguk. Yang terpenting sekarang adalah ibunya baik-baik saja.
Jasmine melepaskan pelukannya. Dia mengabsen setiap inci tubuh putrinya, mengecek bahwa Daisy baik-baik saja selama dia koma. Jasmine menahan senyum, “mama lega kamu baik-baik aja nak. Apalagi mama liat kamu sekarang semakin berisi.”
“Daisy harus tetap sehat biar bisa jaga mama,” kata Daisy. Jasmine tersenyum kemudian mencium kening serta kedua tangan Daisy.
“Mama jangan tinggalin Daisy lagi ya, kita sama-sama terus.” Pinta Daisy.
“Iya sayang.”
Lagi-lagi keduanya kembali berpelukan. Hingga saat Jasmine menatap jendela, dia menyadari kehadiran Alzada. Jasmine menatap putrinya, “kamu masih pacaran sama nak Ren?”
Daisy mengangguk sambil tersenyum, “sempet ada masalah tapi masih bertahan sampe sekarang. Ren udah ngelamar Daisy ma.”
“Beneran?? Kamu terima kan nak?” tanya Jasmine dengan wajah terkejut.
“Daisy terima ma... Mama restuin hubungan Daisy sama Ren kan ma?” Dengan hati-hati, Daisy bertanya.
Jasmine tersenyum. Senyuman yang sangat Daisy rindukan kini kembali terlihat. Wanita paruh baya itu menggenggam tangan putrinya. Dia menjawab, “selama anak mama bahagia, kenapa nggak mama restuin? Mama restuin kamu sama nak Ren. Bahagia selalu gih, mama akan mendoakan yang terbaik untuk kamu.”
“Makasih ma, Daisy sayang mama.”
“Mama juga sayang sama kamu nak. Ajak Ren masuk, kasihan dia di luar.”
Daisy mengangguk. Dia pun keluar ruangan dan mengajak Alzada masuk. Alzada tersenyum sehangat mungkin pada wanita yang telah melahirkan dunianya. Dia menjabat tangan Jasmine dan mencium punggung tangannya.“Gimana perasaan tante?” tanya Alzada sedikit gugup.
“Alhamdulillah baik... Sini, duduk disamping tante.”
Alzada menatap Daisy dan begitu Daisy mengangguk, Alzada duduk disamping Jasmine. Jasmine menggenggam tangan kekar Alzada. “Tante minta satu hal ya sama kamu... Bahagiain Daisy... Tante nggak tau harus bilang terima kasih beberapa kali karena rasanya tidak akan pernah cukup membalas segala kebaikan kamu. Terima kasih nak Ren,” kata Jasmine tulus.
“Tante nggak perlu ucapin itu, kebahagiaan Daisy segalanya buat aku.”
Jasmine tersenyum haru, “boleh tante meluk kamu nak?”
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZADAISY[End]
Teen FictionWARNING⚠ [CERITA INI MENGANDUNG UJARAN KASAR, SEX BEBAS, OBSESI, TAWURAN, KEKERASAN, DAN JUGA HAL NEGATIVE LAINNYA. DIMOHON YANG MASIH DIBAWAH 15 TAHUN JANGAN BACA CERITA INI! DEMI KEBAIKAN BERSAMA, OKEY??🤸♂️] [Seri II] _____ Ini cerita tentang Re...