2. BERHENTI

145 20 1
                                    

Kuma menyalakan api di ranting pohon yang kami kumpulkan. Aku sangat lapar sekarang, apa kami tidak bisa mendapatkan sesuatu di tempat ini? Ini hutan dan gelap. Aku meringkuk, tak ada tempat yang aman untuk kami.

"Bagiamana keadaan Gia?" Tanya Upa.

"Demamnya turun. Apa kau tidak apa-apa tadi?" Kuma menatap Gia di dalam mobil.

Gia belum sadar sepenuhnya tapi kondisinya mulai membaik berkat obat dari Ona. Aku terbangun dan ikut berkumpul bersama mereka. Perjalanan ini sangat melelahkan. Apa kami bisa menemukan desa manusia lainnya? Kata Upa, jaraknya sangat jauh dari desa kabut. Keluarganya pernah mengiriminya pesan dari sana. Itu artinya ada tempat yang aman untuk kami datangi.

"Ona hanya memberikan obat."

"Apa tidak melakukan apa-apa pada kalian?" Kuma melihat kami berdua.

"Seseorang menandai Luis." Upa melirikku.

Menandai apa?

"Bagaimana bisa?" Kuma menatapku.

"Ada apa? Apa aku akan mati?" Tanyaku penuh rasa gelisah. Aku sangat takut pada mereka. Bagaimana jika malam ini mereka datang?

Kami tidak memiliki senjata apapun selain kayu yang kami dapatkan barusan. Jika sewaktu-waktu seseorang berbuat jahat pada kami, bagaimana kami bisa melarikan diri?

"Tidak. Maksudku biasanya para kanibal itu akan menandai mangsa mereka. Mereka bisa menemukannya meski bersembunyi sekalipun, tapi ada untungnya juga. Kau tidak bisa dimakan kanibal lainnya!" Kuma tersenyum padaku.

Kenapa dia justru terlihat senang? Aku yang ditandai! Aku adalah santapan yang Kiel akan makan. Aku tidak bisa bersembunyi dengan benar. Apa dia sedang berjalan kemari? Apa dia akan menculikku dan memakanku? Tubuhku merinding seketika.

"Tidak apa-apa, Luis. Mereka lebih menyukai hewan hidup bukan manusia. Aku hanya menemukan hewan di rumah mereka." Meski Upa mengatakannya tetap saja mereka kanibal.

Aku tidak mau lagi bertemu Kiel dan lainnya.

"Besok kita akan ke jalan neraka. Mungkin mereka akan berbaik hati pada kita jika kita membawa Gia!" Kuma merebahkan dirinya di tanah.

"Tidurlah Luis!" Upa juga tertidur.

Bagaimana mereka bisa sangat tenang? Apa mereka sering pergi keluar? Kuakui aku belum pernah pergi dari desa. Kepala desa tak memerintahkan apapun padaku selain membantu desa dari dalam. Aku tertidur dan melihat banyak bintang di langit. Aku ingin segera memakan sesuatu.

👣👣👣

Apa ini?

Aku merasakan seseorang sedang berada di dekatku. Leherku! Seseorang menyentuhnya lagi. Tubuhku membeku ada tangan sangat dingin yang hampir mencekikku. Apa dia penjahat? Aku membuka mata perlahan dan berbalik. Aku akan berteriak dan membangunkan Upa. Dia sangat kuat untuk memukul orang!

Siapa? Kiel? Kenapa dia tersenyum padaku? Mata hitam Kiel membuatku tak bisa bergerak. Seakan dunia ini berhenti berjalan. Mulutku sangat kaku untuk terbuka. Dia ingin memakanku?

"Arghttt..."

"Luis, kau sudah bangun?"

Apa yang terjadi? Kenapa ada matahari disana? Dimana Kiel? Apa itu mimpi?  Aku memegang leherku yang masih sakit. Ini bukan mimpi, Kiel datang padaku. Aku adalah mangsanya.

"Makanlah ini! Kami menemukannya di mobil." Upa memberiku apel segar.

Bagaimana ada apel di mobil? Ini juga masih sangat baru! Aku menutup mataku dan berpikir. Tidak ada orang lain selain Kiel! Itu pasti dia! Tidak ada lagi!

Aku bergegas pergi dan naik ke mobil. Aku tak bisa memakan apel ini, leherku masih merasakan tangan dingin yang ingin mencekikku. Mungkin saja, dia berniat memakanku nanti malam lagi.

👣👣👣

"Apa ini?" Aku bertanya pada Upa.

Tempat ini lebih aneh. Bangunan ini memiliki banyak ruangan di dalamnya. Kami semua masuk ke dalam dan berjalan ke salah satu ruangan. Apa mereka tidak mengenal rasa takut? Aku mengikuti Upa dan Kuma. Kenapa mereka harus berhenti disini?

"Luis, kau kenapa?" Gia menarik tanganku.

"Ti-dak, hanya saja aku tidak tahu tempat ini."

"Ini jalan neraka. Kita akan mendapatkan informasi di tempat ini!" Jelas Gia.

Kenapa hanya aku yang tidak tahu apa-apa? Seakan aku tinggal di dalam gua selama ini. Kami masuk ke salah satu ruangan. Bau rokok dan alkohol!

"Kalian datang?" Seorang wanita menyambut kami.

Jasnya sangat bagus dan bersih. Pekerjaan apa yang dia lakukan di tempat ini? Dia menyilakan kami duduk dan mejamu kami dengan makanan. Makanan disini terlihat sangat enak. Apa kami bisa memakannya? Upa mengambil minum dan meminumnya. Ini tidak mengandung sejenis racun bukan? Aku sangat lapar dan haus.

Aku mencicipi makanan yang ada. Ini sangat enak! Kenapa kami tidak tinggal di tempat ini? Aku melirik Upa  lagi, kenapa dia seakan marah pada wanita ini?

"Dimana arahnya?"

"Kenapa terburu-buru? Nikmati saja makanan yang ada seperti gadis itu!" Wanita itu menunjukku.

Kenapa Gia dan Kuma tidak memakan sesuatu? Apa ini beracun?

"Kami tidak punya waktu! Cepat katakan!" Bentak Upa.

Kenapa Upa marah? Siapa wanita ini sebenarnya? Apa dia orang jahat? Aku mengusap mulutku, aku sudah sangat kenyang. Aku harus membawa buah ini juga untuk perjalanan kami.

"Hah... Kau ini!" Wanita itu melemparkan peta pada kami. Sebuah peta menuju kawasan manusia yang dijaga.

"Terima kasih!" Upa berdiri.

Apa ini sudah selesai? Aku baru saja mengambil beberapa buah.

"Tunggu! Bukankah kau harus melakukan sesuatu?" Wanita itu berdiri dan menodongkan pistol pada kami.

Kuma menggendong Gia dan pergi keluar. Apa yang akan Upa lakukan? Kami tidak memiliki senjata apapun. Aku menarik tubuh Upa, kami harus lari!

"Ini bayaran untuk peta itu!"

Dorrr...

Dia menembak tubuh Upa. Upa memegang tangannya yang mengeluarkan banyak darah. Kenapa dia harus menembak? Upa merosot menahan rasa sakitnya. Aku harus bagaimana? Kenapa wanita itu masih menodongkan pistolnya pada kami?

"Itu belum cukup. Bagiamana dengan kaki?"

Kaki?

"Ugh..."

Pandanganku menjadi sangat merah. Siapa wanita ini? Apa dia menaruh racun pada makanannya? Kenapa aku melihat semua hal serba merah. Wanita itu berubah menjadi merah dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuhnya. Apa itu? Kenapa ini sangat membingungkan?

Apa ini puzzle? Kenapa ruangan ini menjadi berantakan? Dimana Upa? Aku melihat wanita tadi tersenyum kepadaku. Dia mengeluarkan darah dari dalam mulutnya.

"Ugh..."

"Siapa kau?" Tanyanya.

"Lu-is!"

"Kenapa kau masuk dalam diriku?"

Masuk? Siapa? Aku mengambil banyak barang aneh dan menyatukannya. Satu persatu barang hitam berada ditanganku. Apa aku harus menghancurkannya?

"Arghttt... Apa yang kau lakukan?"

"Ak-u tidak tahu!"

Kepalaku sangat pusing. Kenapa? Apa yang terjadi padaku?

👣👣👣

Salam ThunderCalp!🤗

Bab ini pasti akan sangat membingungkan untuk kalian. Saya juga sangat bingung seperti Luis.

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang