8. MALAM MEREKA

99 15 0
                                    

"Besok kita sampai! Istirahatlah, Gia!" Aku mengusap rambut Gia lembut.

Malam ini aku tidak bisa tidur. Empat orang bersama kami sangat mencurigakan. Upa dan Kuma tertidur di sampingku. Jika sewaktu-waktu kami diserang, aku bisa melawan lebih dulu.

"Kau tidak tidur?" Tanya Biv membuat apinya semakin besar.

Udaranya menjadi lebih dingin di malam hari. Aku menggeleng cepat, mungkin mereka juga tak bisa tidur. Mereka justru berbicara di ujung sana. Hanya Biv yang menunggu api unggun.

"Kenapa? Kau tidak bisa tidur? Kami akan menjaga kalian."

"Aku belum mengantuk, kalian datang dari desa seperti apa?" Tanyaku memperhatikannya.

"Kami dari desa terdekat kawasan manusia. Kami hidup dengan berburu dan menanam sayuran."

Aku mengangguk dan mendongak ke atas langit. Sekarang, aku mulai mengantuk. Aku harus tersadar sampai matahari terlihat. Gia mulai tertidur pulas. Wajahnya sangat damai, sampai aku tak bisa memindahkannya dari pangkuanku. Gia memelukku membuat tubuhku menjadi lebih hangat.

"Kau kakak yang baik."

"Tidak juga."

"Berapa usiamu?"

"Mungkin 18 tahun ini. Aku lupa."

Apa 19 atau 20? Aku tidak menghitungnya. Upa yang tiap kali mengingatkanku bahwa hari itu adalah ulang tahunku. Aku jadi harus membuatkannya banyak makanan. Tidak seperti seharusnya, setiap ada yang berulang tahun. Mereka akan membuat makanan untuk mereka yang mengucapkan.

"Kita hanya berbeda 61 tahun."

Aku melirik Biv. Mungkin itu bukan sebuah candaan. Karena setelah dia mengatakannya, aku bisa melihat ekor tumbuh dari balik tubuhnya. Dia manusia serigala.

👣👣👣

"Apa kalian tidak lelah?" Tanya Biv.

"Ayolah! Ini baru beberapa menit kita berjalan!" Kuma sangat bersemangat di depan sana.

Aku juga sangat lelah. Semalam aku tak bisa tidur setelah Biv muncul dengan tubuh serigalanya. Dia sangat pengacau! Dia mengeluarkan taringnya untuk menakut-nakuti sepanjang malam.

"Luis! Kau kenapa?" Tanya Upa melihatku.

"Pusing."

"Kuma! Gendong Luis!" Perintah Upa.

"Dia berat, jika Gia aku bisa." Tolak Kuma.

"Aku saja!" Tawar Biv.

Laki-laki ini hanya mencari kesempatan! Upa menarikku dan membuatku berada di gendongan Biv. Aku sangat mengantuk dan lelah. Aku ingin tidur beberapa menit.

"Jangan bernapas dileherku!" Bisik Biv.

"Turunkan aku! Piyu bisa menggendongku lebih baik darimu!"

"Aku paling kuat disini. Kenapa kau bisa dekat dengan Piyu? Kau tidak pernah berbicara dengan kami."

"Dia memberiku jantung kelinci."

Aku mengeratkan pelukanku pada leher Biv. Aku bisa jatuh sebentar lagi. Tubuhku begitu merosot ke bawah. Apa dia tak bisa menggendong seseorang?

"Turunkan aku! Kau payah!" Aku menjambak rambut panjang Biv.

Dia mengadu kesakitan dan menurunkan tubuhku. Harusnya dia katakan sejujurnya jika tak bisa. Lebih baik berjalan bersama Upa. Aku tidak suka harus berutang budi.

"Lihat disana! Kita hanya perlu turun!" Kuma menunjuk kawasan manusia yang sangat besar.

Kami sampai? Sebentar lagi Upa akan menemui keluarganya, Kuma akan menjumpai adiknya, dan Gia akan menemukan rumah baru. Sedangkan aku akan melihat kawasan manusia. Aku ingin melihat apa yang ada di dalam sana!

"Ayo! Pergi!" Kuma berjalan lebih semangat lagi.

"Hah... Bisakah kita beristirahat?" Tanya Biv.

Aku melihat ketiga temannya yang juga kelelahan. Pasti itu karena mereka terbiasa berlari dengan empat kaki. Aku berjalan bersama Gia. Sebentar lagi kami sampai, kami tak bisa berhenti sekarang.

👣👣👣

"Siapa kalian?" Tanya penjaga pada kami.

"Kami berasal dari desa kabut. Kami butuh tempat tinggal disini." Upa menghadapi dua penjaga.

Mereka saling melihat satu sama lain dan membuka gerbang untuk kami. Apa semudah itu? Kami masuk satu persatu. Akhirnya kami sampai pada kawasan manusia.

"Luis! Ayo!"

Apa ini? Apa mereka memiliki dinding tak terlihat? Aku tak bisa masuk. Aku menatap Upa dan Kuma. Apa yang terjadi?

"Kau tak bisa masuk? Kau manusia kan?" Tanya seorang penjaga.

Aku mengangguk, tentu saja aku manusia. Memangnya aku jenis apa? Aku kembali mencoba dan gagal lagi. Kenapa aku tak bisa seperti mereka?

"Sayang sekali, nona. Kau tidak bisa masuk dalam kawasan manusia. Jenismu dilarang disini."

Jenisku?

"Luis! Ini pasti kesalahan! Luis sama seperti kami!" Bentak Upa.

"Kau bercanda kan Luis?" Kuma mencoba menarikku.

"Luis! Luis! Ayo masuk! Kita harus mencari rumah baru!" Gia menarik bajuku.

Apa aku berbahaya untuk mereka?

"Tidak! Jika mereka bukan manusia, mereka tak bisa masuk kemari. Maaf, saja. Lebih baik kau segera pergi. Gerbang ini kami akan tutup."

Padahal sudah sejauh ini. Lalu aku harus kemana? Aku tidak tahu jenis apa aku ini. Aku bukan manusia? Lalu apa? Apa aku mahkluk aneh? Upa menggeleng padaku. Ini yang terbaik.

"Sampai jumpa! Temukan keluarga kalian Upa Kuma. Tolong jaga Gia juga. Aku akan mencari jalan lain."

"Apa maksudmu?" Upa menggenggam tanganku.

"Apa boleh buat. Aku bukan manusia. Jadi, lebih baik kalian berada disini. Aku akan cari jalan lain."

"Kita sudah sejauh ini. Kenapa? Kenapa tidak bisa? Apa karena kau digigit Cio?"

Aku menggeleng lemah, aku bukan vampir karena digigit Cio. Aku tidak tahu jenis apa aku ini.

"Aku akan ikut! Ayo cari tempat lainnya." Ajak Upa akan keluar dari gerbang.

"Jangan! Di luar berbahaya, setidaknya aku tak bisa mati dengan mudah. Ucapkan salam ku pada keluargamu. Terima kasih selama ini, kau selalu membantuku. Aku akan mencari tempat lain. Jaga dirimu Upa!" Aku mendorong Upa menjauh.

Kuma memeluk Gia yang akan berlari padaku. Ini harusnya yang terjadi, aku hanya akan membahayakan mereka semua. Gerbang perlahan tertutup, aku tak bisa melupakan wajah Upa yang menangis.

"Luis!!!"

Gerbang tertutup sempurna. Jadi, kemana sekarang? Aku sendirian.

"Hiskkk... Hiskkk..."

Jadi aku ini apa?

"Jadi kau juga tak bisa masuk?" Biv dan lainnya melihatku.

Aku akan mencari tempat lainnya. Aku bisa hidup, apa aku kembali saja ke desa kabut? Disana aku bisa hidup bebas tanpa ada yang mengganggu ku. Aku berjalan ke arah lainnya, tidak akan pernah aku melewati jalan seperti kemarin. Aku pasti punya jalan lain.

"Tunggu! Kau mau kemana?" Cegah Biv.

"Pergi!"

"Kenapa kau tidak bersama kami saja?" Tawar Biv.

"Para makhluk seperti kalian tidak bisa dipercaya."

Sejujurnya aku juga.

👣👣👣

Salam ThunderCalp! 🤗

Jadi, jenis apa Luis?

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang