32. BERBAUR

73 12 0
                                    

"Malam ini kita disini saja. Besok pagi kita harus bertemu seorang penjual rumah. Kalau saat ini, pasti kita dikira orang aneh. Langitnya juga indah."

Kami bersembunyi di lorong gedung. Disini kami muncul dari lubang air. Aku tak menyangka jaraknya lebih jauh. Itu sangat menakutkan melakukannya lagi. Biv merebahkan tubuhnya di lantai batu. Aku juga melakukan hal yang sama. Menatap bintang di atas dan ditemani cahaya di luar sana. Ini menyenangkan.

"Aku harap uangnya cukup." Jika kami hitung. Uangnya lebih dari 1.000 keping koin. Apa itu cukup untuk membeli rumah sederhana? Mungkin hanya dua lantai saja. Ada dapur, kamar mandi, kamar tidur, ruang tamu yang besar, taman untuk menanam bunga dan sayur. Jika ada teras akan jauh lebih menyenangkan. Kami bisa minum teh bersama tapi sore dan melihat orang-orang berjalan.

"Jika tidak cukup. Kita pasti bisa membelinya. Masih ada cicilan, kita bisa mencicilnya dan bekerja sesuatu. Aku juga akan mencari mate ku disini. Aku bisa merasakan takdir kami."

Semoga saja orang itu ditemukan.

"Jika kau bertemu mate mu disini. Apa yang ingin kau lakukan?"

"Menikah dengannya dan membangun keluarga disini. Tidak masalah jika aku harus meninggalkan kawananku. Jika itu bisa membuatku dekat dengannya, akan kulakukan."

Itu sangat romantis.

"Aku akan membantu! Katakan siapa orangnya, aku akan membuat kalian dekat!"

Aku sudah siap membantu Biv!

"Terima kasih. Tapi aku akan melakukannya sendiri. Seorang manusia serigala harus bisa menaklukkan pasangannya. Aku akan meminta bantuan jika aku tak bisa mengatasinya sendiri."

"Baiklah."

Aku harap dia bisa menaklukkan Biv.

"Aku juga."

Kiel? Juga apa?

"Aku akan menaklukkan pasanganku." Kiel menatapku.

Memangnya bangsanya bisa tahu pasangan mereka seperti para manusia serigala?

"Luis! Carilah pasangan yang normal. Setidaknya dia bisa menjagamu, melindungimu, menghormatimu, dan menjadi seorang yang hangat untukmu. Jangan seorang yang dingin, tempramen, suka seenaknya, dan menakutkan. Aku akan membantu mencari pasangan yang baik untukmu. Katakan saja jenisnya, kau suka manusia, serigala, atau jenis lain."

"Iya, tapi aku masih muda. Kalian sudah dalam umur yang sangat tua. Apa aku perlu pasangan sekarang?"

Kukira jalanku masih lama. Aku pikir umurku akan sangat lama karena aku bukan seorang manusia. Tapi, aku tak memerlukan pasangan untuk sekarang ini. Aku ingin memiliki banyak teman. Sangat banyak teman.

"Luis! Pasanganmu akan datang di saat yang tepat. Entah kau berada di usia berapa. Mungkin saja di usiamu sekarang dia datang." Ucap Kiel pelan.

"Tidak juga! Carilah pekerjaan bagus dan menghasilkan banyak uang untuk dirimu. Kau pasti akan jauh lebih bahagia dalam menjalani hidup."

Jadi aku harus apa?

👣👣👣

Sejak tadi orang-orang disini melihat ke arah kami bertiga. Tiga orang dengan memakai tudung berjalan bersama. Aku menahan malu saat kami melewati banyak toko. Kami seperti tontonan bagi mereka.

"Kenapa mereka melihat kita? Apa kita orang mencurigakan? Bukankah wajah kita seperti manusia normal? Apa karena bau kita?" Tanya Biv.

Mungkin saja. Aku mencium diriku yang sangat bau seperti got sampah. Mungkin mereka mengira kami adalah gelandangan tak tahu arah.

"Berhenti! Siapa kalian?" Seorang laki-laki berpakaian aneh menghadang kami.

Apa dia seorang petugas keamanan? Pakaiannya mirip dengan penjaga di depan gerbang.

"Kami pengembara. Kami ingin membeli rumah di sekitar sini. Jadi bisakah anda menunjukan kami tempat dimana kami bisa mendapatkan rumah?" Biv tersenyum ramah.

"Rumah? Kalian? Jangan bermimpi, harga rumah di kawasan ini sangat mahal. Kalian tidak mampu membelinya. Apa kalian pendatang gelap? Tunjukan identitas kalian!" Dia menodongkan senjata apinya pada kami.

"Kami punya uang, hanya saja sekarang kamu butuh tempat tinggal. Kami bukan orang jahat, kami orang baik." Biv mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Tunjukan identitas kalian!"

Jadi bagaimana? Kami tidak memiliki identitas di tempat ini. Ini tempat baru yang kami datangi. Aku menatap Kiel dan Biv. Mana mungkin kami melawan manusia. Laki-laki ini seorang manusia. Aku membuka tudungku dan mendekatinya.

"Tuan, kartu identitas kami baru di curi oleh kawanan bandit. Kami ingin mengurusnya lagi disini, bisakah anda menolong kami. Kami memiliki cukup uang untuk membayar jasa anda." Aku mencoba tersenyum ramah.

"Oh, hmm... Ya, baiklah. Apa kau terluka karena bandit?"

"Teman saya. Paha nya tertembak kemarin. Kami ingin membeli rumah selama berada disini." Aku menunjukan paha Biv yang terluka dan sekantung uang milik kami.

"Kalau begitu, ikuti aku. Aku akan menunjukannya pada kalian. Nona, apa anda manusia?"

"Saya makhluk aneh."

"Benarkah? Wajah anda sangat cantik. Apakah anda salah satu vampir?"

"Saya bukan vampir, saya darah campuran. Bisakah anda menunjukkan tempatnya. Saya sangat lelah."

"I-iya, aku sampai lupa."

Dia berjalan lebih dulu. Manusia akan menyukai hal berbau uang dan perasaan menjadi seorang pahlawan. Apa aku perlu membuat kartu identitas?

"Laki-laki itu! Dia pasti lemah pada wanita cantik!" Biv bersiap menyerang.

"Pakai tudungmu lagi! Disini berbahaya!" Kiel memakaikan lagi tudungku.

Mereka tidak tahu kalau aku bukan manusia. Aku harus berhati-hati saat berada di tempat asing ini. Kami diantar menuju salah satu bangunan yang besar. Katanya kami bisa mengurus rumah dan identitas disini. Sebagai bayarannya kami memberikan dua keping uang padanya.

Dia terlihat sangat senang menerimanya. Apa dua keping uang sangat banyak? Aku tidak tahu mata uang. Upa yang sering membayar segala sesuatu saat di desa. Katanya uang akan menjadi hal paling riskan untukku. Karena aku akan menghamburkan banyak uang untuk makanan.

"Ayo! Kita harus dapatkan rumah, pakaian, dan makanan." Biv berjalan masuk ke dalam.

Pertama rumah, kedua kartu identitas, selanjutnya mencari pakaian dan makanan. Uang ku pasti cukup!

"Kau sangat senang."

"Tentu saja. Aku bisa hidup disini. Tapi, bagaimana denganmu Kiel? Kau pimpinan desa Otona. Apa mereka tak mencarimu?"

"Aku bebas melakukan apapun. Pimpinan desa hanya sebuah predikat, mereka hidup secara mandiri dan tak terikat pada peraturan. Ona juga bisa menggantikanku. Sekarang, aku hanya ingin bersamamu."

Apa dia tak masalah? Kenapa dia ingin bersamaku? Kiel terlihat tak terganggu sama sekali. Mungkin hanya perasaanku saja.

"Ya, terima kasih."

👣👣👣

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang