11. KAWASAN LAIN

83 17 0
                                    

"Permisi! Saya dari desa kabut, apakah saya bisa tinggal di kawasan ini?" Aku berteriak pada gerbang besar.

Biv menungguku cukup jauh disana. Apa dia tak mau mencobanya? Apa dia pernah datang kemari? Gerbang terbuka pelan menampakkan seorang penjaga dengan banyak senjata di tangannya.

"Masuklah!"

Ini mudah. Aku mencoba masuk perlahan. Aku bisa masuk kawasan ini. Tidak ada penghalang! Itu artinya jenisku diterima.

Nginggg...

Suara aneh muncul bersamaan dengan warna merah. Penjaga mendorongku dengan pistol. Apa aku gagal lagi? Apa aku tidak diterima di kawasan ini?

"Mundur! Kau bukan manusia!"

"Tapi..."

"Kau berbahaya!"

Dia bersiap menembakku, aku berbalik dan berjalan keluar gerbang. Tidak ada tempat untukku. Dimana lagi aku bisa mencobanya? Ini baru satu kawasan lain, masih ada banyak tempat untuk ku datangi. Ini bukan masalah, aku hanya perlu datang ke tempat lain yang bisa menerimaku.

"Gagal?" Biv melihatku mendekatinya.

"Hmm." Percuma saja. Sebenarnya apa aku ini? Jenis apa aku ini? Aku tidak tahu sama sekali.

"Kau mau mencoba ke kawasan bebas?"

"Tidak. Aku ingin mencobanya lagi."

Ada satu tempat yang dekat dari sini. Aku hanya perlu melewati satu desa dan hutan. Tidak masalah untuk pergi kesana. Aku berjalan mengikuti arah peta. Aku pasti punya tempat aman. Disana aku bisa tinggal dengan nyaman. Tak ada yang akan menggangguku kan?

"Jangan paksakan dirimu! Aku tahu kau bukan manusia biasa, hanya saja kau bukan mahkluk aneh yang berbahaya. Atau kau setengah dari mahkluk aneh dan manusia? Itu bisa saja terjadi."

"Aku tidak tahu."

"Kau tak tahu? Bagaimana dengan orangtuamu?"

"Mereka manusia, tapi mereka hanya orangtua angkat. Aku ditemukan di depan gerbang desa."

Pasti orangtua asliku tidak menyukaiku. Apa karena aku berbahaya atau karena aku mahkluk cacat? Memikirkannya membuatku ingin mengakhirinya. Aku ini apa?

"Itu artinya kau bukan manusia. Ikut saja denganku ke desa jika kau tidak ke kawasan bebas."

"Sebenarnya apa maumu? Katakan sejujurnya! Kau selalu mengikutiku!"

Biv terdiam dan mengacak rambutnya. Apa yang dia pikirkan?

"Jika jujur, aromamu yang enak. Seperti aroma yang tak bisa aku tolak." Biv memalingkan wajahnya.

Jadi benar kata Cio, aromaku lezat untuk meraka makan. Aku menahan air mataku. Apa aku tak bisa hidup normal? Aku juga tidak mau memiliki aroma untuk mengundang banyak mahkluk aneh.

"Jangan menangis!" Biv menenangkanku.

"Hiskkk... Apa itu sangat lezat untuk dimakan? Apa kau akan memakanku?"

"Hmm... Tidak. Aku tidak akan memakanmu! Aku masih menyukai hewan liar."

"Tapi kau pasti pernah berpikir untuk memakanku? Aku bukan daging yang enak. Dagingku tidak banyak dimakan. Aku hanya punya tulang dan sedikit lemak. Carilah makanan lain!"

"Aku tidak suka memakan mahkluk aneh lain! Kau tenang saja! Aku... Aku hanya penasaran denganmu! Kau mahkluk apa, itu saja."

Aku mengusap air mataku dan melanjutkan perjalanan. Dia tidak berniat memakanku hidup-hidup kan? Apa dia akan memasakku di atas api? Aku harus berhati-hati dengan mahkluk aneh lainnya. Mungkin saja mereka juga mencium aroma lezat untuk mereka makan.

👣👣👣

"Hah... Apa kau tidak naik ke punggungku saja? Lebih cepat untukku berlari membawamu dengan tubuh serigalaku."

"Tidak!"

Aku bisa melakukannya sendiri, aku tidak mau berhutang budi padanya. Tapi kakiku juga sangat lelah, apa kami belum sampai ke desa ini? Kata Upa jaraknya lumayan dekat untuk singgah. Apa aku bisa menginap disalah satu rumah?

"Kita akan kemana?"

"Desa terdekat."

Apa ini? Kenapa tempatnya sangat aneh dan menyeramkan? Aku seperti pernah datang ke tempat yang sama. Apa itu desa kanibal? Kami masuk bersama, orang-orang menatap kami dan menutup pintu mereka. Apa tak ada yang mau menampung kami? Penampilan kami juga bukan penampilan orang aneh.

Tokk... Tokk...

"Permisi! Apa kami bisa menginap satu malam di tempat ini? Kami akan membayar."

Aku melihat-lihat rumah sekitar. Mereka melihat kami dari jendela rumah mereka. Wajah mereka sangat mirip dengan wajah orang di desa kanibal. Apa tempat ini juga sama? Tapi, kata Upa ini tempat yang aman. Aku melirik Biv yang mengendus rumah. Apa yang dia lakukan?

"Siapa kalian?"

"Ah, kami hanya pejalan yang butuh tempat menginap. Apa kami bisa tinggal satu malam? Saya akan membayar!" Aku mengeluarkan uang.

Ibu paruh baya ini menengok kesana-kemari, apa yang dia lakukan? Apa kami dianggap berbahaya?

"Dia tidak datang bersamamu?"

Dia? Dia siapa?

"Apa maksud anda? Kami hanya berdua. Tolong, kami. Kami butuh dua kamar saja."

"Hmm... Masuklah."

Syukurlah! Kami masuk ke dalam. Di dalam rumah lebih normal daripada di luar tadi. Apa ini rumah yang sama? Di dalam jauh lebih hangat dan nyaman. Ibu pemilik rumah mengantarkan kami ke kamar masing-masing. Ini tidak buruk untuk kamar satu orang. Aku masuk dan melepaskan barangku. Aku ingin segera tidur. Tubuhku sangat lelah."

"Luis!"

Seseorang menyentuh leherku dengan tangan dinginnya. Aku bisa merasakan jari-jarinya mengusap leherku. Apa ini nyata atau hanya mimpi? Aku mengerjap dan merasakan lidah seseorang menjilat leherku. Ini menakutkan!

"Luis! Kau sangat lezat!"

Apa?

Aku berbalik dan tidak mendapati seorangpun di kamar. Tempat apa ini? Aku mengusap leherku. Itu pasti nyata! Aku bisa merasakannya! Tidak! Aku tidak bisa tidur disini! Dia bisa saja datang, tapi siapa dia? Kenapa suaranya tidak asing ditelingaku? Aku membawa semua barangku dan membuka pintu Biv. Dia sedang melepaskan bajunya.

"Arghttt... Kenapa kau datang? Katamu tidak sopan wanita dan laki-laki dalam satu tempat!" Biv memeluk dirinya.

"Aku takut!" Aku tertidur di kasurnya.

Ini masih menakutkan dan aku sangat mengantuk. Biv tidak mungkin memakanku. Tidak mungkin. Siapa dia? Kenapa hanya aku jadi santapan lezat mereka? Aku meringkuk pada selimut. Aku sangat lelah pada semua ini. Desa apa ini sebenarnya?

👣👣👣

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang