18. PERGI

83 13 0
                                    

"Apa mereka mengatakan sesuatu padamu?"

Kiel memakan kelinci yang aku dan Biv panggang. Setelah membedah kelinci aku harus kembali membersihkan diriku dan membuang gaun yang baru kupakai. Sayang sekali, aku memakainya hanya untuk menyayat kelinci bukan untuk pergi ke tempat lebih baik.

"Tidak, mereka tidak mengatakan apapun selain mengatakan sumpah serapah padaku." Kiel menjawabnya dengan tenang.

Apa mau jalan neraka? Apa mereka hanya ingin bermain-main? Atau mereka ingin tahu siapa aku sebenarnya? Jika mereka melihatku hidup, pasti mereka bertanya-tanya. Banyak hal yang bisa jadi alasan mereka menembakku. Terutama karena kejadian waktu memukul nomer 6. Apa dia baik-baik saja?

"Kau dalam masalah serius! Kenapa kau berurusan dengan manusia seperti mereka? Walaupun mereka hanya manusia, tapi mereka lebih mengerikan dari makhluk aneh. Apa kau pernah melakukan kesalahan pada mereka?"

"Aku pernah tidak sengaja membuat nomer 6. pingsan dan aku... Aku melawan mereka semua!" Waktu itu mereka juga pingsan.

"Bagus Luis! Kau pasti makhluk berbahaya! Itu sudah pasti!" Biv mengangkat dua jempolnya.

Aku tidak sengaja melawan mereka semua. Aku hanya tak ingin melihat temanku terluka jadi aku memukul mereka dengan keras. Aku tidak tahu itu menimbulkan banyak masalah padaku. Kukira mereka tak akan mengejar sampai sejauh ini. Bagaimana jika mereka datang lagi? Aku akan membahayakan Kiel dan Biv.

"Apa kalian tidak merasa aku sangat menimbulkan masalah? Satu hari pasti ada masalah datang padaku. Kalian justru kesulitan jika ada didekatku!" Aku memainkan jariku.

Apa mereka tak merasa begitu?

Aku hanyalah sumber masalah! Dimanapun itu, aku tidak tahu kenapa hidupku jadi seperti ini. Aku hanya ingin hidup aman dan nyaman saja. Tidak perlu kaya atau punya rumah bagus. Aku hanya ingin hidup tanpa gangguan.

"Itu menyenangkan! Aku belum pernah melihat makhluk pembuat masalah sepertimu! Hidupku jadi tidak membosankan lagi!" Biv tersenyum senang.

Itu pujian atau bukan?

"Tenang saja, aku menikmati saat memukul mereka." Kiel tersenyum juga.

Itu membuatku malu pada mereka.

"Terima kasih!"

👣👣👣

"Hah..."

Apa kami harus mendaki gunung ini? Ini sangat tinggi. Kata Biv, jika kami melewati gunung ini, jalan neraka tak mungkin mengejar kami. Tapi ini sangat jauh dari kawasan manusia tinggal. Apa peta ini sudah tidak berfungsi? Aku tak lagi mencari kasawan manusia lainnya. Pasti aku akan ditolak.

Bagaimana dengan Kiel dan Biv? Ini sangat jauh dari rumah mereka. Apa mereka mau menemaniku?

"Kiel, Biv. Bagaimana dengan kawanan kalian? Apa mereka tak mencari kalian?" Aku memalingkan wajahku.

"Hidupku lebih lama darimu. Aku sudah pernah menjelajahi banyak tempat untuk melihat tempat aman untuk kawananku. Sekarang waktunya aku bersenang-senang dengan kalian." Biv mengucapkannya dengan begitu bangga.

"Aku tidak akan dicari. Mereka bisa hidup sendiri." Tapi Kiel pimpinan mereka.

Aku naik ke puncak gunung dan melihat kawasan yang sangat lama aku lewati. Disana banyak hal yang terjadi. Apa mungkin aku bisa bertemu Upa dan Kuma lagi? Sepertinya itu sudah tidak mungkin. Maafkan aku. Aku akan pergi sejauh mungkin dari kalian. Kalian pasti akan aman tanpaku. Aku hanya pembuatan masalah untuk kalian semua.

"Luis, hidup itu berjalan. Kau hanya perlu terus menatap ke depan dan tersenyum. Aku akan selalu ada untukmu! Meski itu sangat jauh dari kawananku sekalipun. Aku tidak akan menyesal mengikutimu!"

"Aku juga. Ayo, pergi!" Kiel menawarkan tangannya.

Aku menatap mereka berdua dengan air mata yang ingin keluar. Aku juga mau tersenyum! Aku mengusap mataku dan menyambut tangan Kiel. Aku akan menjelajahi dunia ini dan menemukan sesuatu tentang jenisku. Mungkin dibelahan bumi lain, aku tahu siapa diriku sebenarnya.

"Terima kasih banyak!"

Meski awalnya Kiel menyeramkan dan ingin memakanku, tapi dia baik. Meski Biv sangat cerewet tapi dia menjagaku. Aku memeluk mereka berdua, setidaknya sekarang aku mempercayai mereka. Aku ingin bergantung pada mereka juga.

"Hiskk..."

👣👣👣

"Matamu membesar!" Biv menahan tawanya.

Aku tak bisa melihat jalanan dengan jelas. Sejak tadi aku terus menangis sampai air mata tak bisa keluar lagi. Baru kali ini aku bisa merasakan air mata tak bisa menetes sedikitpun.

"Kita harus membuat tujuan! Apa tujuanmu Luis?" Tanya Biv.

"Aku ingin tahu siapa diriku." Juga aku ingin tahu orangtuaku.

"Kau Kiel?"

"Membantu Luis!"

Aku menatap Kiel yang ingin membantuku. Apa dia tak memiliki tujuan lain?

"Aku, aku akan menjaga kalian dari kedinginan!"

Apa itu sebuah tujuan hidup? Apa mau dua laki-laki ini? Apa mereka tidak memiliki hal lain yang ingin mereka capai? Aku tahu usia mereka jauh lebih lama dariku, tapi tetap saja apa itu sebuah hal yang tidak penting? Namun, aku senang mereka mau membantuku. Aku menjadi tidak merasa sendirian.

"Kita harus berjuang bertiga, akan aku beritahu pada kalian. Kawasan manusia sebelum ini jauh lebih aman daripada kawasan yang akan kita lalui kedepannya. Mungkin ada lebih banyak makhluk aneh, bandit, dan organisasi mirip jalan neraka. Apa itu tidak masalah?"

Apa berarti kamu akan melewati hal lebih berbahaya lagi? Bukankah itu menakutkan? Kenapa tidak ada tempat lebih aman lagi? Apa tidak ada kawasan yang bisa menampung kami semua. Aku menatap Biv dan Kiel, apakah ini serius?

"Tidak apa-apa Luis. Kita bertiga sangat kuat untuk melawan apa saja kedepannya! Aku bisa bertarung, Kiel juga sangat kuat dengan usia tuanya, dan kau tidak mudah terluka. Apa yang meski kita takutkan?"

Aku tahu kepercayaan diri penting untuk perjalanan. Tapi kan kami tidak punya peta atau tanda jalan. Bagaimana jika kami tersesat?

"Aku akan bersamamu!" Kiel menepuk pundakku.

"Jika kalian tidak masalah, aku juga. Aku juga bisa melindungi kalian." Aku mengangguk yakin.

Mungkin jika kami menemukan kawanan Dwarf dan mendapatkan senjata mereka. Kami bisa pergi dengan lebih mudah.

"Mari pergi ke desa para Dwarf."

👣👣👣

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang