20. PERTUKARAN

81 13 0
                                    

"Hohoho... Bahkan itu sangat banyak untuk persediaan setahun ke depan. Terima kasih telah menemukannya, aku akan memberi kalian senjata bagus dan aku akan memasok senjata lainnya untuk Desa Otona."

Tunggu, kenapa ada desa milik Kiel? Negosiasi apa yang dia lakukan? Biv tersenyum dan menarikku menjauhi Kiel.

"Lihat! Dia itu iblis! Dia pasti membuat kita bekerja sedangkan dia menerima banyak hasilnya. Kau yang menemukannya kan? Kenapa kau tidak meminta jatah hasil tambangnya?" Biv menepuk kedua pundakku.

"Jadi bagaimana? Aku tidak tahu negosiasi mereka."

"Hah, serahkan padaku!" Biv tersenyum dan berjalan kearah Kiel.

Semoga saja kami cepat pergi melanjutkan perjalanan. Para Dwarf seakan marah pada kami. Mereka pasti tidak menyangka ada tambang besar di tempat yang mereka tinggalkan.

"Aku juga mau senjata untuk desa ku! Desa serigala! Berikan kami senjata yang sama dengan desa Otona."

"Baiklah! Kirim saja alamatnya, aku akan mengirimnya!"

Biv menatap Tuan Jabi dengan mata berbinar. Bukankah itu juga untuk desanya. Katanya serahkan saja padanya, tapi itu tak untukku. Aku tidak punya desa yang bisa dipasok senjata.

"Luis, ini pedang dan senjata api." Kiel memberiku dua benda yang besar. Apa aku bisa membawanya?

Di belakang tubuh Kiel ada pedang tak kalah besar yang tertutupi kain sedangkan Biv membawa dua pedang kecil yang panjang. Aku pasti juga bisa membawanya bersamaku. Ini mudah!

"Dan ini!" Kiel memberiku kantung besar yang lumayan berat.

"Apa ini?" Aku membuka kantung dan melihat banyaknya keping uang. Ini untukku? Uang sebanyak ini? Kami bisa hidup mewah kedepannya.

"Ini hasil tambangnya, Tuan Jabi akan memberikan uangnya lagi jika uang nya habis. Kita hanya perlu menghubunginya."

Aku tidak menyangka aku mendapatkan uang ini dari hasil tambang. Bukankah tempat ini jauh lebih aman dan nyaman untuk hidup? Aku berterima kasih pada Kiel dan Tuan Jabi. Uangnya akan kusimpan dengan baik. Ini lebih dari cukup untuk membangun sebuah rumah. Aku hanya perlu menemukan kawasan yang baik.

👣👣👣

"Hahaha... Negosiasi mu sangat bagus Kiel! Aku menyukainya, bagaimana jika kau bernegosiasi lagi jika kita mengunjungi desa lainnya?"

Padahal dia sangat tidak suka saat menambang batu tadi. Apa dia sudah menyadari manfaat dari Kiel? Dia sangat pintar. Aku mengakuinya. Dia juga seperti pemimpin yang baik untuk desanya. Kiel berjalan di depanku. Apa karena umurnya yang melebihi 100 tahun membuatnya tahu banyak hal? Aku mengikuti langkah kaki Kiel. Jejak kakinya sangat besar, kakiku sangat kecil mengikutinya.

Dukkk...

"Ugh..."

Kenapa dia tiba-tiba berhenti?

"Kenapa berjalan di belakang? Berjalanlah di sampingku!" Kiel menarik tanganku.

Aku mengangguk kecil. Itu bukan masalah untuk berjalan dimana saja. Biv mengendus sesuatu dan menyuruh kami bersembunyi dibalik batu. Apa yang dia rasakan? Apa ada kawanan vampir atau jalan neraka? Aku tak merasakan ada hal berbahaya disekitar kami.

"Ada apa?" Tanyaku takut-takut.

"Kelinci!" Biv melompat dan berlari.

Kenapa dia menyuruh kami bersembunyi? Aku bersandar pada batu, apa disini aman untuk bermalam? Sepertinya bintang di atas sana mulai terlihat satu persatu. Aku sangat mengantuk jika terus berjalan.

"Luis?"

"Hmm?"

"Dimana tendamu, aku akan membuatnya!" Kiel mengambil tasku.

Apa dia bisa membuatnya? Mataku sangat berat sekarang. Sepertinya aku sangat lelah untuk menambang batu. Mungkin sebentar saja.

Aroma apa ini?

Kelinci? Aku membuka mataku pelan, sejak kapan aku berada di dalam tenda? Perutku sangat lapar mencium aroma kelinci. Apa Biv yang memasaknya lagi?

"Kau sudah bangun? Hati dan jantungnya sudah matang, kau makan saja. Biarkan dagingnya untukku dan Kiel."

Kiel memakan paha kelinci yang telah matang. Apa dia tidak makan bagian yang mentah lagi? Aku memakan hati dan jantung kelinci. Ini sangat enak. Aku tak merasa lapar lagi saat tidur nanti.

"Aku mengenal seorang penyihir, dia cukup tahu banyak hal tentang makhluk aneh. Apa kalian ingin pergi kesana? Bayarannya hanya darah saja."

Darah? Apa dia vampir?

"Tenang Luis! Dia cukup baik meski dia suka bereksperimen gila." Biv menenangkanku.

Mungkin darah untuk membuat ramuan aneh atau untuk menunjang hidupnya. Penyihir biasanya seperti itu. Aku hanya perlu membayarnya dengan darahku saja. Itu tidak mahal! Aku tak perlu mengeluarkan banyak uang padanya.

"Apa itu dekat?"

"Lumayan dekat jika aku berubah menjadi serigala. Tapi sekarang aku seorang manusia. Jadi mungkin dua atau tiga hari kita sampai disana. Itu cukup dekat, kita bisa berjalan-jalan melihat tempat yang indah. Makan kelinci lagi, berjalan bersama-sama lagi!"

Bukankah itu lumayan jauh tapi aku juga ingin tahu siapa jenisku. Tidak masalah, semoga saja tak ada yang mengganggu kami. Itu pasti sangat merepotkan.

"Ayo coba kesana. Dia tahu banyak tentang makhluk aneh kan? Mungkin dia tahu sesuatu tentang ku."

"Siapkan saja tubuh kalian. Medannya sangat sulit untuk dilalui. Tapi tenang saja ada aku bersama kalian!" Biv tersenyum senang.

Apa baginya ini perjalanan liburan? Mungkin bisa bosan berada di kawanan serigala selama ini. Tapi bukankah dia harusnya bersama keluarganya. Biasanya serigala akan menemukan pasangannya diusia menginjak dewasa.

"Biv! Kau belum bertemu mate mu?"

"Uhukkk... Mate?" Biv memalingkan wajahnya.

Apa aku salah bertanya?

"Belum." Dia menjawabnya dengan sangat lirih.

"Apa itu tujuanmu ikut bersama kami juga? Kau ingin menemukan pasanganmu?"

Biv mengangguk singkat, kenapa dia tidak mengatakannya? Apa dia malu mengatakannya? Aku melihat hati kelinci, siapa Mate Biv? Apa dia bukan dari desanya? Apa dia berada di tempat lain? Atau dia bukan seorang manusia serigala?

"Aku selalu mencarinya dimanapun, bahkan di kawasan manusia. Tapi tidak ada seorangpun yang menarik instingku. Mungkin jika aku ikut pergi denganmu, aku bisa menemukan seseorang. Awalnya kukira kau mate ku karena aroma tubuhmu. Tapi semakin hari, kau mirip aroma daging kelinci."

Apa itu artinya aroma ku aroma makanan untuknya? Itu tidak salah karena kau selalu memakan kelinci dan aroma darahku yang mengundang para vampir.

"Yang jelas aku akan menemukannya dimanapun itu. Jadi aku akan bersama kalian sampai aku menemukannya!" Biv menjadi sangat bersemangat.

Aku senang dia tak kehilangan semangat juangnya. Aku akan menolongnya! Biv sudah banyak membantuku, aku juga akan membantunya bertemu mate nya! Pasti di belahan dunia lain, ada seseorang yang ditakdirkan untuk Biv.

👣👣👣

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang