17. BANDIT

82 14 0
                                    

"Luis!"

Aku terbangun dengan Biv yang membekap mulutku. Ada apa? Apa yang terjadi? Kiel melihat keluar jendela seakan mengintip sesuatu. Biv menarikku dan membawakanku mendekati jendela. Apa yang mereka lihat sampai membangunkanku?

Apa yang bersinar itu?

Cahaya? Cahaya di tengah kota?

"Sepertinya itu adalah kawanan bandit. Pagi ini kita harus segera pergi sebelum mereka memeriksa tempat ini." Aku menatap Kiel tidak percaya.

Bandit? Di tempat ini? Apa ini tempat perkumpulan mereka? Aku baru saja ingin melihat tempat lainnya seperti toko obat. Harusnya aku pergi kesana dan mengambil sesuatu. Sebelum pagi aku harus mencarinya.

"Apa mereka tak punya pekerjaan selain menjarah toko? Aku ingin tidur sebentar, Luis tolong jaga aku!" Biv menggantikan posisi tidurku.

Jadi dia membangunkanku untuk ku berjaga? Aku mengamati pergerakkan cahaya yang semakin datang kemari. Apa mereka menggunakan mobil? Apa mereka ingin mengambil sesuatu dari tempat ini? Alkohol? Aku segera mengunci pintu dari dalam. Mereka mungkin akan memeriksa kamar di atas juga.

"Pelan-pelan Luis!"

Aku berjalan pelan menuju Kiel. Mereka tidak akan kemari kan? Aku belum pernah bertemu bandit sebelumnya. Kata Upa, sebisa mungkin aku tidak mengganggu mereka. Mereka kejam pada siapapun, bahkan anak sekalipun.

"Mereka masuk!" Bisik Kiel.

Jantungku berdetak sangat cepat. Kami tak perlu bertarung kan? Aku menunggu beberapa saat setelah mendengar suara di bawah sana. Suara tawa, teriakan, dan banyak hal. Derap langkah kaki mulai terdengar. Aku merasakan beberapa orang datang ke kamar sebelah.

"Disini kosong!" Teriak dari mereka.

"Hahaha..."

Apa yang mereka lakukan disana?

Kiel menutup telingaku, apa yang mereka lakukan? Kenapa aku tak boleh mendengarnya? Kiel tersenyum padaku, apa itu perbuatan menjijikan? Sepanjang malam, Kiel menutup telingaku. Aku tak mendengarkan suara apapun selain jantungku. Disini sangat berbahaya!

👣👣👣

"Hoammm... Kau sudah mengambilnya Luis?"

Aku baru saja mengambil beberapa obat. Ini cukup untuk beberapa waktu. Aku keluar dari toko dan menemukan mereka yang menungguku. Semalam aku tak bisa tidur, para bandit itu melakukan hal menjijikan sampai pagi hari. Kami harus pergi dengan menyelinap dari jendela. Itu sangat menjijikkan!

"Bagaimana jika kita mengambil uang dan mobil mereka? Kita tak perlu berjalan karena kelelahan." Usul Biv.

Mengorbankan diri? Tidak!

"Kau saja! Ayo pergi!" Kiel berjalan lebih dulu. Aku menahan tawa saat Biv terlihat lesu.

Kami keluar dari kawasan dan pergi ke tempat lain. Padahal aku ingin menyelusuri kawasan ini lebih lama jika tidak ada bandit. Kiel juga tak mau berurusan dengan mereka. Aku mendengus dan menendang batu kecil. Kenapa para bandit itu ada dimana-mana?

"Bagaimana jika kita pergi ke desa sebelah? Ada desa kawanan Dwarf, kita bisa mendapatkan senjata yang bagus. Uangmu masih ada kan?" Tanya Biv.

"Uangku tidak sebanyak itu!"

"Kita bisa menjual bulumu!" Tunjuk Kiel pada Biv.

Apa itu berharga? Mungkin bulu seekor serigala memiliki harga yang cukup tinggi. Biv memeluk dirinya dan menghindari kami. Uangku hanya untuk makan dan tidur. Senjata dari mereka pasti sangat mahal. Aku tak punya uang sebanyak itu untuk membeli senjata.

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang