28. BERBURU

78 14 0
                                    

Kiel memelukku sangat kencang. Aku baru sampai kenapa dia justru memelukku. Kiel memeriksa wajahku, aku tidak terluka hanya karena berburu kelinci.

"Aku baik. Aku mendapatkan sarapan untuk kita."

"Jangan lakukan lagi! Duduklah disini, aku akan membereskannya."

Aku mengangguk dan berjalan ke arah tenda. Biv sudah membuka matanya, apa dia baik-baik saja?

"Kiel hampir jadi orang gila saat kau tidak ada. Lebih baik kau tidak berburu lagi daripada mendapat ancaman kematian dari Pak Tua itu. Aku hampir dibunuhnya karena dia mengira aku memakanmu. Sebenarnya siapa yang memakanmu, dia atau aku?"

Biv sudah kembali sehat. Aku mengusap leherku, padahal ini kulakukan untuk mereka berdua. Aku juga sudah bangun sangat pagi untuk membuat mereka tak khawatir padaku. Harusnya aku mengatakan sesuatu pada Kiel sebelum pergi tadi. Aku melihat Kiel yang menyayat kelinci dengan cepat. Aku tak sabar memakan hatinya. Itu sangat enak dimakan bersama jantung.

"Luis! Tolong beri kau daging yang empuk. Aku tak bisa memakannya dengan tidur."

"Kau masih sakit?"

"Lumayan. Aku tidak tahu kenapa tubuhku jadi demam. Ini pertama kalinya dalam hidupku setelah hari dimana aku menjadi serigala. Kukira aku akan mati semalam."

"Tapi kau baik hari ini."

"Kurasa karena aku minum obat darimu. Terima kasih."

"Itu tidak masalah."

Aku ingin dia cepat sembuh dan melanjutkan perjalan ini. Semakin cepat semakin baik, aku jadi takut ketika melihat nomer 2. di daerah ini. Bagaimana dia bisa berada disini? Ini sangat jauh dari kawasan manusia dan jalan neraka. Apa dia sedang mencari informasi atau dia mengikuti kami selama ini?

👣👣👣

Kami melanjutkan perjalan setelah keadaan Biv membaik. Butuh dua hari sampai dia pulih sempurna. Dua hari ini aku dan Kiel bergantian saling berburu. Selama dua hari juga aku tak melihat keberadaan nomer 2. Apa dia pergi ke suatu tempat? Aku mengusap leherku. Banyak mata yang mengawasi kami. Jika mereka menyerang lagi dan mengganggu, aku tak akan tinggal diam untuk menyerang mereka.

Kami sudah menunggu lama!

"Apa kau ingin buang air? Kenapa wajahmu lebih suram dari Kiel. Aku jadi merasa kalian berganti kepribadian. Terkadang Kiel seperti mu dan kau seperti Kiel. Itu sangat aneh."

Ada apa dengan wajahku?

"Apa kita harus berciuman lagi untuk mengganti kepribadian kita?" Bisik Kiel ditelingaku.

Ada apa dengannya lagi? Kukira selama ini dia kembali normal. Selama dua hari ini Kiel tidak berbuat hal aneh lagi. Dia bahkan menjaga jarak denganku. Kenapa sekarang dia kembali aneh?

"Ayo, kita curi mobil kelompok bandit. Kita bisa lebih cepat sampai di kawasan itu. Kita hanya perlu mengecoh mereka dan mengambil mobilnya saat mereka lengah! Aku sudah punya rencana bagus."

Apa ide buruk?

"Tidak!"

"Ayolah, Luis! Kita harus mencobanya sesekali. Tidak ada salahnya mengambil mobil hasil curian mereka. Kita hanya perlu membuat seseorang menjadi umpan dan membaut mereka mengejarnya. Setelah itu kita ambil kunci mobilnya. Mudah sekali! Kenapa kalian menatapku?"

Itu baru ide bagus!

👣👣👣

"Ada apa?"

"Gerrr..." Biv berjalan lebih dulu.

Dia melompat dan berlari ke arah kawanan bandit. Itu rencana yang bagus dari Biv. Dia hanya perlu jadi umpan untuk kami. Aku dan Kiel mengendap-endap masuk ke dalam mobil. Disini banyak hasil curian mereka. Apa ini semua bisa di jual?

"Kiel? Kau bisa menyetir kan?"

"Iya."

Aku harus menolong Biv jika terjadi sesuatu padanya. Dimana dia? Aku mengambil teropong dan melihat serigala Biv. Dia masih berlari ke arah gunung. Harga serigala sangat mahal jika dijual di pasar gelap. Mobil melaju cepat menuju arah Biv berlari.

"Gerr..."

"Tembak dia!"

"Sial! Mobil kita!"

Mereka sudah tahu? Tubuhku sedikit keluar dan menembak ban mobil mereka. Ini akan menghentikan mereka. Berapa mobil yang tersisa? Biv berlari di samping mobil. Kiel sangat payah dalam menyetir.

Dorrr...

"Biv!!!"

Tidak! Biv tertembak! Lari Biv menjadi melambat. Aku keluar dari mobil dan mengejar Biv. Serigala ini mengeluarkan darah.

"Lari Biv!"

Kami berlari bersama. Mobilnya terlalu cepat!

Dorrr... Dorrr...

Kenapa mereka menembak? Aku berlari di belakang Biv. Dia tak akan tertembak lagi. Ini sangat melelahkan. Aku mendorong tubuh Biv masuk ke dalam mobil belakang. Tubuhnya sangat berat untuk didorong! Aku naik ke dalam dan berbalik.

Masih ada dua mobil.

Dorrr... Dorrr....

Mobil mereka berguling bersama. Apa sudah selesai? Apa hanya ini? Aku menutup pintu dan segera memeriksa Biv. Dia mengalami luka tembak di pahanya.

Aku mencari gunting dan memakinya untuk mengambil peluru yang bersarang. Peluru untuk binatang. Ini besar dan tajam.

"Gerrr..."

"Maaf Biv. Kami tidak akan mengorbankan mu lagi." Aku mengobati Biv dan melilit pahanya dengan kasa. Dia akan baik-baik saja ke depan.

"Kau baik Luis?"

"Hanya ada dua tembakan."

Punggungku merasa gatal untuk mengambilnya. Aku harus memuntahkan pelurunya.

"Hoeekkkk... Hah..." Dua peluru binatang.

Ini sangat parah. Jika manusia, dia pasti telah mati sejak tadi. Apa aku mengeluarkan darah?

"Jangan lihat ke belakang! Tutup matamu Biv!"

Aku harus membuang bajuku dan menyeka darah ini. Para makhluk aneh bisa mengejar kami. Dimana bajunya? Aku hanya memiliki satu baju lagi. Ini milik adik Kuma lagi. Kenapa dia suka sekali dengan baju kekurangan bahan di perut? Ini sangat ketat meski lengannya sangat panjang!

"Kau sudah selesai?"

"Ya!" Aku menaruh baju Biv dan berpindah tempat ke depan.

Selamat tinggal untuk baju penuh darah ini. Aku melemparkannya ke luar. Jika sudah sampai disana, aku akan membeli banyak baju.

"Tak ada baju lainnya?" Tanya Kiel.

"Tidak. Apa disini tak ada tudung?" Mobil ini hanya berisi barang buruan saja. Bahkan ada berkeping-keping koin. Bukankah kami untung banyak?

"Pakai ini." Kiel melepas jas hitamnya.

"Terima kasih."

Ini bisa menutupi tubuhku, tapi ini sangat bau Kiel.

"Kenapa?"

"Tidak, tidak ada." Aku memalingkan wajahku ke jendela luar.

👣👣👣

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang