25. PENYIHIR

78 16 0
                                    

"Besok pagi, kita hanya perlu melewati rawa-rawa."

Punggungku sangat sakit membawa tas ini. Apa aku terlalu membawa banyak barang? Aku melirik Kiel dan Biv, barang mereka tak sebanyak barangku. Aku harus membongkarnya dan memilih barang yang berguna.

"Sedang apa kau Luis?" Tanya Biv memperhatikan semua barangku.

"Aku harus membuang sesuatu. Akhir-akhir ini punggungku sangat sakit."

"Tas mu juga akan meledak. Kenapa kau bawa banyak barang?"

Aku juga tak tau tapi setelah aku pilih, tak ada yang tak berguna. Ini percuma saja. Aku mengembalikan barangku dan membuat tenda untuk malam ini. Apa penyihir punya kantung ajaib? Kantung yang bisa masuk apa saja. Apa dia punya alat seperti itu? Aku melemparkan kayu untuk menghangatkan makanan yang tersisa dari para Centaur. Ini masih layak makan untuk malam ini.

"Kemarilah, Luis!" Kiel melambaikan tangannya.

Ada apa?

"Punggungmu sakit? Aku akan memijatnya!" Kiel menyediakan tempat di depannya.

Aku duduk di depan Kiel dan menerima pijatan di pundak. Ini menyenangkan! Rasa sakitku perlahan hilang. Aku menatap Biv dan mengacungkan jempolku. Mungkin dia juga bisa merasakannya. Biv tersenyum dan tahu maksudku.

"Sekarang aku!" Biv menggantikan posisiku. Dia juga dipijat Kiel dan terdiam beberapa saat.

"Aku merasa seperti daging yang akan dimasak. Apa ini pijatan atau tumbukan untuk membuat daging jadi lembut? Apa saat kau akan memakan makhluk aneh, kau juga melakukan hal ini?" Biv menutup tubuhnya dan menyingkir.

Aku menahan tawa, Biv terlihat ketakutan. Aku juga merasa begitu, tatapan Kiel seakan akan memakanku hidup-hidup ditambah saat tangan dinginnya menyentuh leherku. Aku merasa akan dicekik dari belakang.

"Aku tidak makan makhluk aneh. Aku hanya memakan binatang mentah. Orang-orang di luar desa yang membesar-besarkannya. Kami tidak sekanibal itu!"

"Tapi kau jarang memakan hewan mentah, Kiel. Apa kau tidak makan hewan mentah lagi?" Tanyaku.

"Iya, kau akhir-akhir ini memakan apa yang kami makan. Kau juga tak masalah memakan makanan para Centaur. Itu aneh untuk mu!" Tambah Biv.

"Aku juga tidak tahu. Saat kalian makan, itu terlihat lezat." Kiel memalingkan wajahnya.

Mungkin seleranya menjadi mirip dengan kami. Dia pasti merasa berbeda saat kami menunggu hewan matang dan dia sudah menghabiskan jatahnya. Aku mengangguk dan masuk dalam tenda. Aku sangat mengantuk, aku ingin tidur dan berjumpa dengan penyihir.

👣👣👣

"Luis? Ada apa? Kenapa kau tidak bergerak?"

Kakiku seakan berhenti melewati rawa-rawa yang penuh dengan katak. Kukira itu tak sebanyak ini, tapi ini lebih banyak dari perkiraanku. Mata mereka seakan menatapku. Itu sangat menakutkan. Aku memegang senjataku dan menahan tangisan yang akan meledak. Aku sangat takut pada katak!

"Tenanglah! Jangan menangis! Anggap saja mereka teman bermain. Mereka sangat lucu bukan? Dengan warna hijau, mulut lebar, mata besar, dan bau rawa-rawa. Itu menyenangkan. Seperti lagu anak-anak!"

Aku tidak tahu lagu anak-anak bercerita mengenai katak aneh. Kakiku tak bisa bergerak. Tubuhku jadi sangat kaku saat katak-katak mulai melompat mendatangiku.

"Biv! Aku takut! Hiskkk..."

"Kau takut pada katak? Gawat, jangan menangis! Aku akan kesana! Tetap disitu!" Biv mendatangiku.

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang