"Bajuku basah kuyup! Aku bisa mati kedinginan." Kuma meringkuk di api yang kami buat.
Seluruh tubuhku juga, meski darahnya menghilang terkena air danau. Kami justru mengundang ikan besar datang pada kami. Aku tidak mau lagi masuk ke dalam danau itu. Aku tidak mau melihat banyak ikan kelaparan.
"Gia! Ini untukmu!" Upa membagikan ikan yang berhasil kami tangkap bersama. Sebuah hiu raksasa berisi kambing. Kami mendapat dua hal diwaktu yang sama. Kambingnya kami keluarkan untuk para ikan di dalam danau sana.
Semoga mereka tidak mendatangi kami dan meminta makanan lainnya. Kuma memakan ikannya rakus. Dia mendapat bagian terbesar dan terenak. Aku hanya ingin memakan hati hiu saja. Kata Upa, ini berisi banyak darah.
"Berapa jauh lagi?" Tanyaku.
"Sekitar 100 km. Itu dekat." Jawab Kuma menghentikan makan sejenak.
"Dekat jika mobilnya tidak kehabisan bahan bakar. Mungkin kita akan berjalan sekitar 70 km. Sangat sulit menemukan bahan bakar disini." Upa memakan ikannya dan menatap api unggun.
70 km? Itu sangat melelahkan! Aku belum pernah berjalan sejauh itu dan kami bisa menemukan apa saja di jalan. Meski aku bisa regenerasi, tapi tidak dengan mereka bertiga. Aku tidak perlu khawatir pada Upa dan Kuma. Mereka sangat kuat. Tapi bagaimana dengan Gia? Aku mengusap mulutku dan mencari air di danau. Apa boleh buat? Aku sangat haus.
"Luis, jangan terlalu dekat. Mereka melihatmu!" Ucap Gia.
"Kau mau?"
Gia mengangguk, aku mengambil daun dan membuatkan cawan air untuknya. Meski ini tidak sehat atau penuh dengan kuman, kami tidak punya pilihan lainnya. Semoga kami cepat sampai di kawasan manusia berada.
"Apa aku akan selamat?" Tanya Gia.
"Aku akan menjagamu!" Aku menepuk kepala Gia.
Setidaknya dia harus berada di tempat yang layak daripada di desa kabut. Gia sangat pintar dan menjadi anak yang dibanggakan untuk memajukan desa. Sayangnya, mayat hidup lebih dulu masuk ke dalam desa.
"Luis! Bagaimana kau memiliki kemampuan itu? Semua orang juga bertanya-tanya."
"Aku juga tidak tahu. Kemampuan ini, aku mendapatkannya sejak usiaku tiga tahun. Kalian pasti takut padaku, makanya berlari saat aku menghampiri kalian."
"Hmm, kami kira kau bukan manusia."
Aku juga berpikir begitu, aku tidak tahu jenis apa aku ini. Manusia atau makhluk aneh? Aku tidak tahu akan hal itu. Tapi kenapa ayah dan ibuku manusia? Aku tersenyum pada Gia dan menuntunnya kembali.
Mungkin aku hanya anak yang ditemukan di luar desa. Itu yang kuyakini sampai sekarang.
👣👣👣
"Luis! Luis!"
"Hmm?" Aku mendongak. Pagi? Hari ini sudah pagi?
Aku hanya tidur sebentar tadi. Ini masih berada di kawasan hutan. Apa kami akan menangkap ikan lagi? Aku melirik Upa dan Kuma. Apa mereka akan mencari makanan?
"Ada apa?"
"Bahan bakar kita habis. Ini lebih cepat dari perkiraanku, sepertinya bocor." Kuma mengambil kayu panjang.
Bocor? Apa itu artinya kami harus berjalan dari sini? Ini bahkan bukan 70 km, ini 90 km lebih. Aku tidak tahu bahaya apa di depan kami tanpa mobil. Ini juga kawasan hutan, aku mendengar banyak mahluk aneh berkeliaran.
Kami mulai berjalan meninggalkan mobil di tengah hutan. Sayang sekali. Apa mereka tidak merasa takut? Aku menjadi sangat gelisah berjalan semakin dalam. Apa disana ada jalan keluar untuk kami?
"Luis! Lebih cepat!" Perintah Upa.
Mereka berjalan sangat cepat.
"Apa disini tak ada rumah yang memiliki bahan bakar?" Aku hanya ingin cepat sampai.
"Kau takut Luis?" Tanya Gia.
"Hmm... Aku merasa banyak mata yang mengawasi sejak tadi."
Sungguhan! Mereka sedang mengawasi kami dari atas sana. Setiap kami berjalan, setiap kami berhenti untuk mengambil napas, dan setiap kami ingin memakan sesuatu. Mereka tak berhenti mengikuti kami. Upa memegang tanganku dan menarikku berada didekatnya. Leherku menjadi sangat dingin, apa mereka juga mengincarnya?
"Sttt... Teruskan berjalan!" Bisik Upa.
"Hmm..."
"Hah... Aku mengambil jalur cepat. Kita tidak perlu memutar, masalahnya jalan yang kupilih bisa saja tidak stabil. Bagaimana menurut kalian?" Tanya Kuma melihat peta.
"Ya, ambil jalan itu. Mustahil untuk kita pilih jalan utama. Disana banyak bandit." Upa mengambil peta dan mencoret jalan utama.
Bandit? Bandit juga ada? Aku terduduk kelelahan, ini tidak sama lagi. Ada bandit di jalan utama. Lalu, ada apa lagi di hutan ini? Gia ikut duduk di sampingku. Upa dan Kuma lebih tahu jalan yang aman untuk kami. Sayangnya, tidak untuk menatap di satu tempat. Mereka mengawasi kami!
"Ayo! Pergi!" Aku menuntun Gia.
"Kuharap kita keluar dari hutan ini lebih cepat." Kuma berjalan lebih dulu.
"Kalian duluan. Aku di belakang!" Upa menungguku dan Gia.
Aku takut berada di bagian belakang. Disana aku bisa merasakan aura menyeramkan. Apa itu mahluk aneh?
"Jalan melihat apapun, Luis!"
"Baik."
"Gia, katakan jika kau lelah nanti!"
"Iya." Gia mengangguk.
Kami berjalan kembali tanpa henti. Melewati bebatuan yang terjal, sungai yang cukup deras, bahkan kawanan binatang yang sedang tertidur. Mereka bukan rusa biasa. Mereka bisa mengigit kami sampai kami mengalami luka parah. Dunia ini memang sangat aneh.
Matahari terlihat berada di ujung sana. Malam akan datang dan kami belum keluar dari hutan. Apa kami bisa selamat jika malam hari?
"Kita tidak punya penerangan!" Kuma berhenti. Hutan di depan kami sangatlah gelap.
"Apa kita akan tidur disini?" Tanyaku melihat sekeliling.
Ini sangat menakutkan.
"Tidak. Kita masih bisa!" Upa berjalan lebih dulu.
"Kau yakin? Kita tidak tahu di depan sana. Mungkin kita bisa berada di jurang!" Kuma menghentikan Upa.
"Apa kau gila? Jika kita tetap disini, kita bisa jadi santapan yang lezat!" Upa mendorong Kuma.
Aku harus bagaimana? Aku juga tak bisa melihat dalam gelap. Apa kami terjebak? Gia meringkuk didekatku, kami harus tetap berjalan. Tak ada tempat aman untuk disini. Aku mengikuti Upa dari belakang. Kami harus menemukan sesuatu untuk menolong kami.
Apapun itu! Setidaknya sebuah rumah.
Ya, rumah makhluk bukan yang sedang mengawasi kami.
👣👣👣
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Answer The World ( END )
AdventureDunia yang sedang tidak baik-baik saja! Dunia aneh yang dipenuhi dengan makhluk aneh, bandit, kawanan perampok, dan berbagai macam hal di luar nalar manusia. Ini lah sebuah kisah yang akan mengantarkan perasaan aneh dan dipenuhi orang-orang yang me...