41. KEPUTUSAN

72 14 3
                                    

"Aku akan bekerja dengan giat dan menghasilkan banyak uang untuk kalian menanam sayuran. Pak Tua, jaga Luis dan jangan berbuat aneh. Aku pergi dulu!" Biv melambaikan tangannya dan pergi dengan sepeda yang baru kami beli.

Katanya dia tidak akan memikirkan mate nya lagi. Untuk sekarang, Biv hanya ingin bekerja untuk menjadi kaya raya. Jika waktunya tiba dan Linda menolaknya, dia akan tinggal bersama kami selamanya. Tentu saja aku senang, tapi Kiel menolak secara tegas. Katanya dia akan menemukan cara agar Biv mendapatkan pasangan hidup. Tapi kenapa dia bersikeras? Kami bisa hidup bertiga!

"Kiel! Apa kegiatan mu hari ini?" Tanyaku.

"Tidak ada."

Tidak ada? Rumah juga bersih dan tidak ada hal lain yang bisa kami kerjakan.

"Ayo, pergi menonton teater. Pertunjukannya siang ini. Beberapa petugas juga sangat merekomendasikannya."

Mereka bahkan akan membeli banyak kursi untuk mereka menonton bersama nanti. Mungkin aku bisa bertemu mereka dan mengucapkan perpisahan dengan benar.

"Apa disana banyak laki-laki?"

"Mungkin saja. Para petugas menyukai pemain wanitanya."

"Bagaimana jika kita pergi ke tempat lain? Apa kau ingin menikmati kue?"

Kue? Kue manis itu? Sepertinya menyenangkan. Aku mengangguk setuju. Tidak ada salahnya mencicipi kue. Tapi apakah Kiel bisa memakannya?

"Apa kau bisa memakan kue?"

"Bisa Luis. Bersiap-siaplah!"

"Tunggu aku! Aku hanya akan mengambil tas."

"Jangan pakai parfum dan tolong siapkan lipstik di tasmu."

Kenapa? Apa itu akan berguna nanti? Apakah dia juga akan memakainya agar wajahnya tak suram?

👣👣👣

"Kiel? Kau tak makan?"

Kue ini hanya aku yang menghabiskannya. Kiel sama sekali tidak menyentuhnya. Bahkan dia hanya mencicipi teh nya sedikit. Jika dia tak suka harusnya kami tidak datang kesini.

"Makan saja. Kau sangat menyukainya."

Aku malu! Aku memang menyukai makanan manis ini. Ini sangat lembut dan membuatku ingin memakannya lagi. Di desa tak ada makanan seperti ini. Ini pertama kalinya aku memakannya. Aku melirik Kiel yang tengah melihatku.

"Coba ini!" Aku menyodorkan potongan kue padanya.

Kiel tersenyum dan memakan kue hasil suapan ku. Reaksinya tidak terlalu baik. Apa ini sangat manis untuknya? Apa dia lebih suka kue yang asam? Atau kue yang sedikit pahit? Aku akan mencoba membuatnya di rumah. Apa ada toko penjual buku resep makanan?

"Kiel, kau suka apa?" Aku memalingkan wajahku ke luar.

Selama ini aku tidak tahu kesukaan Kiel. Aku hanya tahu Biv suka makan daging dan suka sekali bicara panjang lebar. Tapi tidak dengan Kiel. Kiel hanya diam dan menerima.

"Menyukaimu!"

Menyukaiku? Wajahku pasti sangat merah.

"Kiel! Bukan itu! Aku ingin tahu kesukaanmu dan ketidaksukaanmu. Seperti aku menyukai hati dan jantung, dan tidak menyukai katak."

Tapi aku merasa senang dia masih menyukaiku.

Kenapa aku merasa senang dan lega?

"Aku menyukai caramu makan dan menatapku. Aku tidak suka jika seseorang menatapmu, aku ingin mencekiknya."

Apa itu? Apa itu bisa dibilang kesukaan seseorang? Kenapa dia ingin mencekik orang jika menatapku? Kenapa jawabannya sangat aneh dan membuatku berdebar-debar?

"Kiel! Kau membuatku aneh. Aku serius! Aku ingin tahu makanan yang kau suka, makanan yang kau tidak suka, hewan apa yang kau suka, dan hewan apa yang kau tidak suka. Aku ingin tahu Kiel!"

"Kenapa kau sangat ingin tahu?" Kenapa wajah Kiel melihatku seperti itu?

"Aku penasaran saja."

"Aku tidak memperdulikannya. Jika kau ingin membuatkanku sesuatu, aku pasti menyukainya. Aku menyukai apapun darimu."

Ini menyebalkan! Dia sangat menyebalkan! Aku memakan kue ku dan pergi dari toko. Kiel membuatku sangat aneh pada diriku. Aku tak bisa mengatur perasaan ku.

"Kau ingin es krim?" Tanyanya sudah berada disampingku.

"Hmm..."

Kiel membelikanku es krim yang sangat tinggi. Bagaimana cara memakannya? Ini sangat dingin dan manis. Aku menyukai ini juga. Ini sangat enak melebihi kue tadi. Apa aku bisa memakannya lagi?

"Kiel? Ini enak. Cobalah!" Aku mendorong es krim padanya. Kiel mencicipinya dan mengangguk. Dia suka? Wajahnya lebih berbinar. Apa dia menyukai makanan dingin? Minuman dingin?

"Ada apa Luis?"

"Wajahmu mengatakan ini sangat enak! Kita harus membelinya bersama."

Aku harus mencoba banyak hal dan memberikan Kiel mencobanya. Dengan begitu aku bisa tahu makanan kesukaannya. Aku menarik tangan Kiel dan menuju makanan lain. Aku akan mencari tahunya sendiri. Bahkan jika harus memakan banyak makanan, aku bisa mengatasinya.

👣👣👣

"Bagaimana cara memainkannya?" Tanyaku pada seorang laki-laki di depan benda aneh.

"Kalian hanya perlu memukulnya sekuat tenaga. Jika poinnya tinggi, kalian bisa mendapatkan hadiah menarik."

Hadiah? Aku melirik Kiel. Aku harus mencobanya! Tanganku bersiap dan memukul benda dengan palu besar. Apakah poinku tinggi? Aku tak bisa melihatnya.

"Itu sangat tinggi! Kau bisa mendapat boneka ini!" Dia memberiku boneka berbentuk kelinci.

Bagaimana dia tahu aku menyukai hati kelinci? Ini sangat lucu dengan mata merah dan bulu putih bersih. Aku memeluknya sangat erat. Ini sangat lembut dan empuk. Ini juga berbau seperti kelinci sungguhan.

"Berikan padaku!" Kiel mengambil palu dan bersiap.

Kiel memukul dengan sangat kencang sampai aku tak bisa melihat juga nilainya. Kenapa semua orang terkejut? Mataku menyipit dan melihat ke atas. Bukankah itu pecah? Kiel melemparkan palunya dan meminta hadiahnya.

"Selamat! Kau orang pertama yang berhasil mendapatkan hadiah utama!" Orang itu memberikan kotak besar.

Apa isinya? Kiel menyodorkannya padaku. Apa ini untukku? Memangnya apa isinya? Apa? Sebuah boneka berbentuk peri yang sangat besar. Bonekanya juga bisa menyala dan berbunyi aneh. Ini lucu dan menyenangkan. Seperti peri yang bernyanyi dengan merdu.

"Terima kasih!"

"Kau menyukainya?"

"Hmm... Ini mengingatkanku padamu. Kau juga peri, Kiel. Sangat cantik!" Rambut bonekanya sangat halus. Ini sangat menggemaskan!

"Aku akan mengambil boneka kelinci ini!" Kiel merebut boneka kelinciku.

Apa kami sedang bertukar boneka?

"Boneka ini adalah kesukaan mu dan aku juga menyukainya. Bukankah dia sangat lembut seperti pipimu!" Kiel menyentuh pipiku dan pipi boneka.

Apa dia menyamakanku dengan pipi boneka? Aku mendengus kesal. Bahkan itu bukan sebuah pujian yang ingin kudengar. Tapi aku menyukainya juga. Itu membuatku kesal.

"Ayo, lanjutan kencan kita." Kiel menggenggam tanganku.

Kencan? Kencan kita? Aku menutup wajahku dengan boneka. Aku sangat malu! Ini memalukan!

👣👣👣

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang