12. PAGINYA

86 15 0
                                    

"Bagaimana dengan tidur kalian?" Tanya pemilik rumah.

Biv tidak mendekatiku, dia tertidur di bawah kasur. Aku bisa tidur dengan nyaman semalam. Tak ada suara atau bisikan aneh. Pemilik rumah menyediakan sarapan untuk kami setelah melewatkan makan malam dalam ketakutan. Ada hati kelinci besar yang entah datang darimana. Ini sangat enak! Bukan hanya dibakar, dia menambahkan banyak bumbu didalamnya.

"Kami berdua tidur nyenyak. Terima kasih." Biv tersenyum ramah.

"Syukurlah! Kalian mau makan apa lagi? Aku akan memasakkannya untuk kalian!"

"Ini sangat cukup, terima kasih." Aku melahap hati terakhir.

Ini sangat enak sampai aku melupakan tujuan kami. Kami harus segera pergi ke kawasan lain. Aku melirik Biv yang makan dengan lahap. Aku tidak perlu mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi!

"Terima kasih makanan dan tempat tinggalnya. Ini uangnya!" Aku memberikan beberapa keping uang pada bibi.

"Tidak perlu! Pimpinan kami telah membayar semuanya."

Pimpinan mereka? Siapa? Apa aku sudah melakukan kesalahan karena tidak meminta izin padanya?

"Kalau boleh tahu, siapa pimpinan bibi? Saya harus berterima kasih dengan benar."

"Beliau jarang kemari, baru semalam dia mengunjungi tempat ini." Bibi tersenyum aneh.

Semalam? Dia mengunjungi tempat ini? Aku melihat rumah lainnya, mereka keluar memperhatikan kami. Siapa pimpinan mereka? Aku menyentuh leherku, itu tidak mungkin dia kan?

"Apa namanya Kiel? Apa desa ini juga desa kanibal?" Aku berbicara sangat pelan.

Bibi hanya tersenyum dan memberi kami bekal. Bahkan setelah kami pergi orang-orang di desa ini terus melihat kami sampai ke pintu gerbang. Apa mereka benar-benar desa kanibal? Tapi apa hubungannya dengan Kiel? Apa dia pimpinan mereka? Tapi dia hanya manusia, apa mereka bukan manusia?

"Kau mengenal pimpinan mereka?" Tanya Biv.

"Apa kau tahu apa desa itu?"

"Ya, aku jarang melewati tempat ini. Katanya tempat ini dihuni mahluk aneh yang suka memakan mahkluk aneh lainnya. Mereka biasanya berkumpul pada satu kawasan untuk memakan para pendatang yang berkunjung ke desa mereka. Aku terkejut saat kau berani masuk dan kita keluar tanpa cacat. Ini sangat aneh, makanya apa kau mengenal pimpinan mereka?"

Aku mengigit bibirku, itu artinya dugaanku benar. Pantas saja aku merasakan seseorang menyentuh leherku dan menjilatinya seperti makanan. Menjijikan!

"Aku pernah datang ke desa seperti ini untuk meminta obat. Seseorang menandaiku!"

"Menandai mu?"

"Iya, kata Upa dan Kuma. Aku akan jadi santapannya, tapi aku tidak bisa disentuh oleh manusia kanibal lainnya. Dia... Pasti ingin memakanku juga!" Aku bergidik ngeri.

"Ah, ya aku pernah mendengarnya. Tapi jika itu pimpinan mereka, mungkin kau dianggap spesial bukan artinya kau makanannya. Bisa saja, dia menandaimu karena hal lain."

Hal lain apa? Dia mengatakan aku sangat lezat! Aku tidak mau lagi ke kawasan aneh lainnya. Apa Upa tahu ini? Meski kami selamat, itu hanya sebuah kebetulan. Bagaimana jika kedepannya, mereka berniat memakan kami? Aku memeluk diriku sendiri, tidak ada tempat yang aman!

👣👣👣

"Dia bahkan tahu makanan kesukaanmu!" Biv membuka bekal yang bibi pemilik rumah berikan pada kami.

Dia memberi hati dan jantung kelinci. Bahkan ada beberapa irisan daging. Untungnya ini bukan manusia atau mahkluk aneh. Tapi bagaimana dia bisa tahu aku menyukai jeroan hewan? Apa dia mengikutiku? Apa selama ini dia mengawasiku? Aku mengusap leherku, bisa jadi dia bersembunyi di tempat tidak terlihat. Tapi mahkluk apa dia?

"Ini enak!" Kami memakannya bersama.

"Bagaimana jika kita memanfaatkan dia saja? Kita tidak perlu susah payah menangkap kelinci, dia bisa menangkapnya untuk kita."

"Lalu dia akan memakan kita berdua. Katamu dia memakan sesama mahkluk aneh, tapi apa sebenarnya mereka?" Tanyaku melahap hati terakhir.

"Kau pernah mendengar Orc?"

"Bukankah mereka terlihat berbeda? Aku tidak yakin mereka Orc."

Yang kutahu mereka hidup di kawasan yang lebih sepi dan menjauhi kawasan manusia. Ada sebuah perjanjian membuat mereka tak bisa masuk ke kawasan manusia. Lagipula penampilan mereka seperti manusia kebanyakan meski wajah mereka sangat suram. Kiel juga tampan jika dia bisa merawat wajahnya dengan baik. Itu yang kupikirkan saat pertama melihatnya.

"Mereka lahir dari pernikahan Orc dan Elf. Darah mereka manjadi begitu rusak sampai menimbulkan jiwa kanibal pada mereka. Mereka juga tak bisa menyentuh manusia, sedangkan kau. Kau bukan manusia!" Biv menjitak dahiku.

"Ugh... Kita tak boleh berurusan lagi dengan mereka. Ayo! Pergi lagi!"

Aku harus mendapatkan buah atau makanan lain selain kelinci. Lidahku jadi terasa memakan jeroan kelinci mentah.

👣👣👣

"Luis! Kau baik-baik saja?" Biv berteriak dari bawah.

"Hmm..." Aku hanya mengambil beberapa buah aneh. Ini bisa jadi bekal kami ke depannya sebelum tiba di kawasan manusia. Aku memanjatnya lebih tinggi lagi. Upa sudah mengajariku cara memanjat pohon dengan aman.

Buah ini sangat enak. Aku mengambil banyak sampai memenuhi bajuku. Dari sini aku bisa melihat hutan lebih jelas. Apa aku bisa melihat tanda-tanda Kiel?

"Luis! Beri aku juga! Jangan terlalu banyak memakannya di atas sana! Katamu buahnya untuk bekal kita!" Biv sangat berisik di bawah sana.

Aku melemparkan semua buah pada Biv dan memanjat pohon lagi. Setidaknya dia diam untuk beberapa menit ke depan. Aku duduk dan menikmati buah di atas pohon. Ini lebih aman daripada berada di bawah sana.

Brukkk...

"Arkk..." Aku menutup mataku.

Kenapa aku bisa jatuh?

"Luis! Kau menimpaku! Kau pikir aku tempat untukmu jatuh?" Biv berada di bawah ku.

Ini sakit! Tubuhku menyingkir dari atas punggung Biv. Lututku sangat sakit, apa ini berdarah? Sepertinya lututku mengalami luka di dalam. Aku perlu menggesernya sebelum Biv sadar.

"Arghttt..."

"Kau tidak apa-apa?"

Aku menggeleng cepat, darah ini sangat amis. Aku membasuh lututku sebelum makhluk lain menciumnya. Aku bukan makanan mereka! Aku bukan makanan yang lezat untuk mereka.

"Luis! Kita kedatangan tamu!"

👣👣👣

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang