15. KEMAMPUAN

74 11 0
                                    

"Baiklah, Luis. Kau harus jujur pada kami sekarang. Setidaknya kami bisa mencarikan tempat untukmu tinggal. Mungkin kami tahu salah satu kawananmu!"

Aku memeluk diriku, apa mereka berdua bisa dipercaya? Tapi aku juga ingin tahu makhluk apa aku ini. Mungkin mereka tahu sesuatu tentang makhluk dengan kemampuan regenerasi. Aku melirik sekitar, ini sangat sepi untuk kami. Kiel dan Biv menatapku.

"Aku... Aku punya kemampuan regenerasi dengan cepat. Hanya itu!"

"Regenerasi?" Biv memalingkan wajahnya.

Apa itu berbahaya? Aku menengok Kiel yang tersenyum padaku. Dia justru menjadi terlihat aneh setelah mendengarnya. Aku menunggu jawaban mereka semua. Meski itu hanya jenis terlemah, aku tidak masalah sama sekali. Mungkin sistem kawasan bebas memang rusak.

"Hmm... Aku belum pernah dengar. Tapi bangsa vampir juga memiliki kemampuan itu, mereka akan mati jika jantung mereka tertusuk. Bagaimana denganmu? Apa kau punya kelemahan seperti mereka?"

Aku menggeleng cepat, itu tidak berhasil padaku. Bahkan jika kepala atau jantungku di tembak, aku masih baik-baik saja. Dulu aku tidak sengaja terjatuh ke jurang. Upa dan Kuma yang menemukanku disana dalam keadaan sangat parah. Kata mereka tubuhku berangsur-angsur kembali seperti semula. Semua warga desa kabut jadi takut padaku. Tapi mereka hanya diam saja karena aku kembali hidup seperti sedia kala.

"Bisa kau tunjukan kemampuanmu?" Tanya Kiel.

"Jangan! Para vampir bisa menciumnya dan bisa saja mahkluk aneh lain datang. Apa kalian tidak lelah menghadapi mereka pagi tadi?"

"Itu melelahkan. Cukup untuk hari ini, aku bisa merasakan tubuhku mati rasa melawan mereka datang tanpa henti." Biv menolak dengan keras.

"Jadi, aku jenis apa?" Mereka belum menjawabnya.

"Bagaimana dengan naga? Apa kau bisa berubah? Mungkin saja kau belum sepenuhnya menjadi naga karena usiamu yang masih sangat muda."

Aku bukan naga!

"Bukan, apa kau merasa haus akan darah manusia? Atau kau merasa akan membunuh mereka?" Tanya Kiel membuatku merinding.

Untuk apa aku haus akan darah manusia dan untuk apa juga aku membunuh mereka selain mereka memang berbahaya seperti jalan neraka? Aku tidak mau jadi pembunuh! Aku masih manusia normal. Aku menggeleng pelan, mereka saja tidak tahu aku jenis apa. Apa aku jenis baru? Atau aku memang berbahaya?

Tikk... Tikk...

Hujan? Di saat kami berada di hutan. Aku melihat Biv dan Kiel masih berada di tempat. Apa mereka tidak akan kedinginan?

"Biv berubahlah jadi serigala. Ayo masuk ke dalam tenda."

Jika Biv jadi serigala aku tidak akan takut padanya. Dia hanya hewan biasa. Kiel masuk ke dalam tenda dan terakhir serigala besar yang menggoyang-goyangkan ekornya.

"Tidurlah di tengah Biv, kalian jangan berbuat hal aneh! Aku mengajak kalian karena di luar akan dingin." Aku memilih tidur di pinggir.

Malam ini hujan menemani kami bertiga. Lalu, aku ini apa?

👣👣👣

"Semalam sangat menyenangkan! Aku bisa tidur dengan nyaman di antara kalian berdua. Kita bisa melakukannya lagi malam ini, malam besok, malam besoknya lagi, dan setiap malam!" Biv sangat kegirangan.

Apa itu sebuah hal yang harus dibicarakan? Dia menggonggong pagi ini membangunkanku dan Kiel. Katanya dia sangat lapar karena semalam berubah untuk menghangatkan kami. Untungnya Kiel mau memburu sesuatu, kami mendapatkan kelinci besar.

"Tutup mulutmu! Tidak ada malam untuk itu. Harusnya kau tidak ada diantara kami!" Kiel menatap tajam Biv.

Apa itu artinya hanya dia dan aku? Itu lebih menyeramkan untuk tidur, pasti aku akan tetap terjaga sepanjang malam tanpa akan tidur. Dia lebih berbahaya daripada Biv.

"Bagaimana denganmu? Kau menyukainya kan Luis? Kita bisa menjadi teman tidur bersama. Aku bisa menjadi serigala lagi jika kau memintanya padaku. Aku bisa membuatmu tetap hangat tidak merasakan kedinginan setiap malam seperti orang disebelahmu!" Sindir Biv.

Beberapa detik lagi mereka akan berkelahi. Aku harus kemana lagi? Apa ini kawasan yang bisa kami masuki bersama? Upa tidak memberikan tanda apapun setelah kawasan bebas. Mungkin dia berpikir aku telah ditampung di kawasan sebelum itu. Apa boleh buat? Aku masih menjadi pengembara tanpa tujuan.

Kami harus mencobanya!

"Kita akan kemana?" Tanya Kiel.

"Bagaimana tempat ini?"

Mungkin kami bisa menemukan makanan atau pakaian layak. Kami mirip gelandangan.

"Oh itu? Belum lama ini tempatnya di serang kawanan vampir. Apa tidak apa-apa kita kesana? Mungkin mereka sudah pergi karena para manusia sudah mati dan melarikan diri. Tidak ada sumber darah lagi disana. Tapi kita bisa memeriksanya, mungkin ada bangunan kayak huni."

"Bagaimana Kiel?" Aku menatap Kiel.

Dia lebih kuat daripada aku yang hanya mengandalkan regenerasiku untuk tidak mati. Kiel mengangguk setuju, mungkin kami bisa bermalam disana sembari mengecek hal lainnya.

Kami berjalan bersama, hanya ada suara kaki yang terdengar. Tak sangka perjalanan ini menjadi lebih ramai. Kuharap hanya kami bertiga, tidak ada tambahan orang lainnya. Sangat sulit membuat kesepakatan bila terus bertambah.

"Bagaimana jika kita menangkap kelinci lagi?" Tawar Biv.

"Kau sudah membawa cukup banyak daging. Untuk apa lagi?" Apa dia tak merasa berlebihan? Aku paham dia merasa lapar karena kapasitas perut serigala memang luar biasa.

"Tapi tak ada hati untuk Luis!"

Dia pasti hanya ingin Kiel mencari kelinci untuk kami lagi. Tidak, aku bisa hidup tanpa harus memakan hati. Lagipula aku juga suka daging yang kubawa sekarang. Kami hanya perlu memasaknya nanti bersama-sama.

"Kau mau hati Luis?" Tanya Kiel yang kujawab dengan gelengan.

Mana bisa aku memanfaatkannya untuk mengambil hati seekor binatang. Aku menggaruk wajahku dan memijat sekitar. Tak ada tanda-tanda vampir yang datang. Kuharap sampai disana juga tak ada vampir.

👣👣👣

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang