40. JARAK

74 14 0
                                    

Pagi ini Biv pergi lebih awal, dia masih marah padaku. Aku tidak berniat merebut Linda darinya. Aku juga masih menyukai seorang laki-laki. Mana mungkin aku menyukai Linda. Linda juga begitu karena menghirup darah ini.

Aku berjalan bersama Kiel menuju kantor Linda. Jika Linda menolak pengunduran diriku, Kiel akan menolongku. Jadi kau tidak perlu terjadi sesuatu nantinya.

"Permisi! Apakah saya bisa bertemu Linda?"

"An-da sia-pa?" Kenapa bicaranya gagap?

"Saya Luis!"

"Tung-gu sebentar!" Dia pergi dengan wajah merahnya.

Kenapa dengan wanita itu? Apa dia demam? Kuharap Linda sudah berada disini untuk bekerja.

"Luis!" Kiel berdiri di belakangku.

"Apa?"

"Aromamu menyebar di ruangan ini. Mereka menghirupnya!"

Kenapa bisa? Aku memperhatikan sekitar, semua orang tengah menatapku. Kenapa bisa begini lagi? Aku tak mengeluarkan darah! Tidak! Aku mengalami siklus hari ini. Leherku seakan ditatap oleh beribu pasang mata. Aku ingin cepat pergi. Mereka menakutkan! Aku memegang tangan Kiel dan mencengkramnya. Ini menakutkan! Dunia ini sama saja dengan dunia luar.

"Luis? Ada apa? Kenapa kau tidak memakai seragammu dan untuk apa kau datang bersama manusia kanibal ini?" Linda tak terlihat bersahabat.

"Linda, aku ingin mengundurkan diri dari pekerjaanku." Aku menyerahkan amplop putih pada Linda.

"Kenapa? Apa mereka menyakitimu? Apa kau merasa tertekan? Mereka bahkan menyukaimu karena kontribusi mu pada masyarakat. Bagaimana jika tak ada kau disana? Atau kau ingin pindah ke tempat ini? Mungkin ada pekerjaan yang bisa kau kerjakan."

"Tidak, aku hanya ingin menanam sayur di rumah. Lagipula Biv juga bisa menangkap kelinci untuk mereka. Dia lebih hebat soal berburu. Aku hanya ingin di rumah saja."

Itu lebih aman untukku. Tak ada makhluk aneh atau manusia. Aku akan bisa bernapas lega dan melihat para kecambah mulai bermunculan dari dalam tanah lagi. Pasti aku tidak merasa seperti buruan sama dengan berada disini. Disini, mereka melihatku layaknya makanan. Aku takut!

"Apa kau yakin Luis? Kau tidak terpaksa melakukan ini karena seseorang?" Linda melirik Kiel.

"Ini keputusanku. Aku tidak cocok bekerja disana Linda. Jujur saja, aku tidak menyukai melihat orang kelaparan. Aku sama sekali tidak menyukainya."

"Tapi kau bisa menolong mereka dan memberi mereka kelinci tiap hari."

"Sampai kapan? Sampai kapan mereka menerima uluran tangan? Aku hanya berharap mereka lebih berani dalam hidup mereka. Tidak akan ada bedanya jika aku terus berburu kelinci untuk mereka. Mereka hanya akan diam dan tak melakukan apa-apa untuk hidup. Linda, maafkan aku. Aku tak bisa bekerja lagi."

Semalam aku memikirkan banyak hal. Mengenai mereka dan semua hal. Aku tidak tahu harus melakukan apa dalam hidup ini. Apa terus bekerja disana dan berburu kelinci sampai tua? Atau menanam sayuran yang hasilnya tidak seberapa. Aku tidak tahu selain aku melakukannya karena senang.

Linda menerima suratku dan tersenyum. Dengan ini, aku hanya ingin Biv kembali seperti semula. Dia temanku, aku tak mau membuatnya marah padaku. Aku ingin dia tersenyum dan banyak bicara. Kiel tersenyum dan membawaku pergi dari kantor Linda. Hari ini aku akan membeli banyak pupuk dan biji.

"Kiel, terima kasih sudah mau menemaniku."

"Iya, apa kau ingin ke toko pertanian?"

"Hmm, aku ingin menanam kentang dan wortel. Apa itu bisa tumbuh disini?"

"Mungkin bisa. Kita hanya perlu mencobanya."

Kami hanya perlu mencobanya.

👣👣👣

"Kiel, kau tanam bunga saja. Kau sama sekali tidak tahu cara menanam sayuran."

Aku ingin menangis saat dia membuat tanahnya menjadi aneh. Ini bukan pertandingan membuat gundukan. Kenapa tanahnya sangat tinggi? Aku meraba tanah dan menanam kentang di dalam. Semoga saja ini berhasil tumbuh disini. Ini kegiatan yang menyenangkan saat melihat tanah yang penuh dengan pupuk. Mungkin aromaku akan tersamarkan dengan kotoran hewan ini. Apa dulu juga begitu? Aku memang jarang mandi karena air di desa sangat menipis.

"Kau suka bunga apa?" Tanya Kiel.

"Entahlah, aku tidak tahu banyak bunga. Jika dia cantik aku suka."

"Ini bunga mawar, dia akan tumbuh sangat cantik sepertimu."

Itu pujian kan? Bukankah bunga mawar itu berduri dan menakutkan? Aku bisa tertusuk durinya dan mengeluarkan darah. Bagaimana jika para vampir tahu?

"Kau mengundurkan diri?" Biv datang dengan wajah penuh amarah.

Kenapa dia masih marah padaku?

"I-ya, aku akan menjual sayur Biv."

"Untuk apa Luis? Kenapa kau berbuat begitu?"

"Aku hanya ingin di rumah dan menanam sayuran." Aku menunduk dalam.

Aku takut melihat wajah Biv yang sangat marah.

"Apa kau melakukannya karena ingin menjauh dariku dan Linda? Apa itu benar? Kau anggap aku ini apa? Aku bisa menyelesaikan masalahku! Aku tidak butuh kau pergi dan meninggalkanku. Kenapa kau melakukan hal itu, Luis?"

"Aku tak ingin kau marah padaku. Aku tak berniat merebut Linda darimu. Sama sekali tidak. Aku juga tak mau memiliki aroma ini. Maafkan aku, Biv!"

Aku menahan air mataku. Aku sangat ingin menangis! Kenapa denganku ini? Aku menunduk dan mulai terisak. Jika saja, jika saja aroma ini pergi. Hidupku tak akan semenderita ini.

"Maafkan aku!" Biv memelukku.

"Aku... Hiskkk..."

Maafkan aku, Biv!

"Hiskkk... Maafkan aku, Luis. Aku jahat padamu. Padahal kau selalu membantuku. Maafkan aku!" Biv ikut menangis.

"Aku juga." Kiel ikut memeluk kami.

Kenapa dengannya?

Sepanjang sore ini kami menangis dan memeluk satu sama lain. Hanya ada suara tangisan kami yang memecahkan sore yang teramat sepi ini.

👣👣👣

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang