7. DATANG

94 16 0
                                    

"Tapi sepertinya kau menarik dimata mahkluk aneh. Kita bukan satu dua menghadapi ini." Upa membakar kayu di api.

"Aku tidak tahu. Kata Cio darahku mirip nikotin."

"Itu untuk vampir! Tapi ini berbeda, apa kau tidak memakai sesuatu di tubuhmu? Tanya Kuma.

Aku menggeleng pelan, aku tidak tahu apapun. Kemungkinan besar, aku santapan lezat bagi mereka. Apa daging dan darahku seenak itu? Aku mencium tubuhku yang bau. Ini tidak lezat sama sekali.

"Ayah pernah berkata, mahkluk aneh biasanya menyukai sesuatu yang berbeda. Di antara kita, Luis yang berbeda."

Apa sebab itu? Jadi diantara kami berempat, akulah yang paling rawan untuk menjadi santapan? Aku menutup mataku dan memilih tidur. Malam ini aku ingin tidur nyenyak. Kuharap tak ada mahkluk yang datang berkunjung. Aku sangat lelah.

"Berapa jauh lagi?"

"50 km. Kita sudah setengah jalan." Jawab Upa.

"Itu dekat. Lusa kita sampai disana." Kuma tertidur di batang pohon.

"Ini yang terakhir kita menemui mahkluk aneh kan?" Tanya Gia meringkuk di dekatku.

Kuharap begitu. Setelah ini, aku hanya ingin berjalan tanpa ada yang mengawasi kami lagi. Apa itu bisa? Aku sangat lelah untuk bertarung lagi. Aku sangat lelah.

👣👣👣

"Buah ini tidak beracun!" Upa melemparkan buah aneh lagi.

Ini sudah beberapa kali kami memakan buah aneh. Katanya buah aneh tidak mengandung racun sedangkan buah yang bentuknya bagus itu mengandung banyak racun. Efek sampingnya bisa menyebabkan diare, sakit perut, sakit kepala, dan banyak hal lain meski tak menyebabkan kematian.

"Ini enak! Tapi tidak dengan bentuknya." Kuma memakannya dengan menutup matanya.

"Hmm... Apa kita bisa membawanya? Ini lumayan bisa dilihat sebagai makanan." Gia memasukkannya pada kantungnya.

"Kau benar. Aku akan memetiknya." Upa memanjat pohon dan memetik cukup banyak buah.

Kami tidak akan kelaparan setelah ini dan tak perlu mencari rumah aneh lainnya. Aku tidak bisa menjadi korban mereka lagi.

"Apa kalian akan pergi ke kawasan manusia?"

Beberapa orang datang, apa mereka manusia? Aku berlari dan bersembunyi di belakang tubuh Kuma. Sebisa mungkin aku akan menghindari mahkluk aneh. Bisa saja mereka ingin memakanku.

"Kalian siapa?" Tanya Upa turun dari atas pohon dengan membawa banyak buah.

"Kami tinggal di daerah lain. Kami ingin pergi kesana untuk menjual barang. Jika tidak keberatan, apa kami bisa bergabung dengan kalian?"

Aku melihat wajahnya, dia seperti bukan orang jahat. Apa Upa dan Kuma akan menerimanya?

"Tentu saja! Aku Kuma, dia Upa, ini Gia. Terakhir Luis!" Kuma memperkenalkan kami.

"Ah, namaku Biv. Ini Sol, Tree, dan Piyu. Kalau begitu, apa kami bisa bergabung menikmati buah kalian? Kami merasa lapar sekarang." Biv memegang perutnya.

Dia tidak bermaksud untuk mengambil makanan kami kan? Itu hasil jerih payah Upa yang memanjat. Apa kami bisa memberikannya secara gratis?

"Tukar dengan minuman kalian." Pinta Upa.

"Ini!" Tree menyerahkan minumannya.

Upa melempar buah pada mereka berempat. Apa itu sudah cukup? Gia meminumnya dengan sangat kehausan. Dia memberikannya padaku. Ini tidak berbahaya kan? Aku meminumnya sedikit dan memberikannya pada Kuma. Airnya enak dan bisa diminum.

"Apa kita akan melanjutkan perjalanan?" Tanya Biv.

Kuma tersenyum dan berjalan lebih dulu. Apa mereka bisa kami percayai? Aku tidak tahu apa maksud mereka mengikuti kami, apa yang mereka akan jual? Barang?

"Tidak usah dipikirikan! Tetaplah didekat Kuma." Bisik Upa.

"Hmm..."

Satu hal, mereka berbahaya!

👣👣👣

"Kami menangkap kelinci liar!" Biv menunjukkan kelinci sangat besar.

Hewan itu tidak lucu sama sekali. Aku  duduk bersama Gia memperhatikan mereka mengolah kelinci besar bersama. Aku tak bisa mendekat lebih dari ini. Bisa saja mereka sekelompok orang berbahaya untuk Gia. Upa dan Kuma menyuruhku tetap waspada pada mereka.

"Luis! Aku ingin pipis!" Bisik Gia.

"Ayo!" Aku membawa Gia pergi.

"Luis! Luis! Tunggu disini!" Gia menghentikanku.

"Hati-hati!" Aku mengawasi keadaan sekitar. Tempat ini cukup tenang. Hanya ada pepohonan yang terbentang luas.

Apa ini kawasan hutan di kawasan manusia? Hewan disini juga tidak aneh meski tubuh mereka sangat besar. Aku melihat Gia berlari dan memelukku.

"Disana banyak serangga!"

"Ini hutan!"

"Luis! Apa kau tidak takut pada mereka?"

"Takut! Tapi ada Upa dan Kuma, jadi aku lumayan berani!"

Jika tak ada mereka, kau akan tinggal di desa kabut selama mungkin. Tidak apa-apa jika ada mayat hidup. Mereka tak mungkin memakanku juga. Aku hanya perlu membangun rumah di atas pohon dan hidup dengan menanam sayuran. Itu yang kupikirkan saat semua orang tak ada terlihat.

"Luis! Kemarilah!" Upa memanggilku.

"Apa mereka adikmu?" Tanya Biv pada Upa.

"Iya." Upa memberiku hati kelinci yang besar. Ini pasti sangat enak. Aku tak sabar memakannya.

"Kalian terlihat berbeda!"

Lalu kenapa? Gia meringkuk didekatku, dia suka sekali berada didekatku. Apa dia takut?

"Ibu kami berbeda. Gia, ini untukmu!" Upa memberikan daging pada Gia.

"Terima kasih." Gia memakannya dengan lahap.

"Kalau kalian? Apa kalian teman atau saudara?" Tanya Kuma memegang paha kelinci besar.

"Saudara." Jawab Biv dengan tegas.

Mereka juga sangat berbeda, tidak mungkin mereka saudara kandung. Pasti hanya teman yang ingat pergi ke kawasan manusia. Hati kelinci ini sangat enak, apa mereka bisa menangkapnya lagi untuk kami? Aku ingin memakannya satu lagi bagian dalam kelinci.

"Apa kau mau ini?" Tawar Piyu memberiku jantung kelinci. Itu terlihat sangat enak. Aku melihat Upa meminta persetujuan, apa aku bisa mengambilnya?

"Terima saja."

"Terima kasih." Aku menerima jantung kelinci. Besar sekali, aku bisa menghabiskannya.

"Apa yang akan kalian jual?" Tanya Upa.

"Hanya beberapa barang dari desa kami. Kalian untuk apa pergi kesana?" Tanya Biv penasaran.

"Pergi mengungsi, kami berasal dari desa kabut. Belum lama ini desa kami diserang oleh mayat hidup." Jelas Upa.

"Oh, aku turut prihatin."

Itu sudah tidak kami pikirkan. Kami hanya ingin cepat sampai ke kawasan manusia. Itu saja!

👣👣👣

Salam ThunderCalp! 🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Answer The World ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang