36. Crazy girl

1.4K 126 12
                                    

Dua kata.
Maaf dan terimakasih
Sepele namun bermakna luas

Maaf jika cerita ini low update
Terimakasih yang bersedia menunggu

.
.
.
Ps : Stttt... Aku baru mendapatkan mainan lucu nan menggemaskan yang disebut bayi 👶




                     Chelsea merasa kepalanya akan meledak setelah hampir seharian ia mendapati Luke yang pulang dengan membawa wanita silih berganti. Sebenarnya bisa saja ia berdiam di dalam kamar dan tak harus melihat kelakuan gila sepupunya tersebut. Namun ia merasa bosan dan ingin menikmati hunian mewah milik kakeknya.

Meskipun Chelsea tak melihat langsung adegan dewasa di hadapannya, namun saat melihat Luke yang datang dengan bergonta-ganti wanita membuatnya kesal. Chelsea tak diam begitu saja, ia mengetuk atau lebih tepatnya menggedor pintu kamar Luke dan meminta agar pria itu bermain wanita di luar rumah saja. Namun nyatanya jawaban pria itu membuat Chelsea semakin kesal.

"Aku sengaja membawa mereka ke sini karena Kakek tua Neron sedang tidak ada di rumah. Terlebih aku ingin mempertontonkan adegan dewasa padamu," Luke tertawa terbahak-bahak.

Chelsea menghembuskan nafas panjang. "Aku bisa gila berada di sini," gumamnya. Ia memutuskan keluar dari hunian mewah tersebut dengan diantar seorang sopir.

Chelsea yang malam itu mengenakan dress setengah pada berwarna hitam serta heels senada melangkah memasuki salah satu club ternama di New York. Lampu temaram berwarna-warni menyambut kedatangannya. Ia memberikan kartu pengenal pada seorang penjaga yang kemudian diantar ke lantai dua. Chelsea juga meminta agar tak ada yang mendekatinya.

Soal kartu pengenal, Chelsea mendapatkan itu dari Luke, itu salah satu akses masuk ke dalam klub mewah tersebut, jika menggunakan kartu tersebut kau akan mendapatkan layanan mewah dan bisa beristirahat di dalam kamar mewah lantai tiga tanpa ada gangguan apapun.

Chelsea meneguk minuman beralkohol yang seketika membuat tenggorokannya panas, ia memang belum terbiasa dengan minuman tersebut. Ia mengedarkan pandangan pada beberapa pria yang tengah menatapnya dengan tatapan lapar.

Sekali lagi Chelsea meneguk gelas kedua dan ketiga, kepalanya pusing luar biasa. Ia berjalan menuju dance floor, mengikuti irama musik DJ dengan menggoyangkan tubuhnya. Seorang pria mendekat padanya, Chelsea tersenyum sinis namun tak menghindar.

Sepanjang mata memandang disela pusing yang kian melanda, bayangan masa lalu tiba-tiba hadir di benaknya. Masa dimana ia kuliah bersama sahabatnya Nathalie juga Elsheva. Chelsea merindukan sahabatnya itu, merindukan momentum yang mereka habiskan bersama, entah bagaimana kabar mereka, apakah mereka masih mengingatnya? Bayangan Nadine yang memasak untuknya, membuatkan bekal makanan untuknya yang kala itu masih bersekolah. Semua terekam jelas di otaknya. Airmata Chelsea luruh. Ingin sekali ia memutar waktu untuk bisa memperbaikinya, namun ia sadar tidak akan mampu.

Terkadang Chelsea merasa dipermainkan oleh takdir, di saat ia berharap penuh pada Nadine yang kala itu menjadi kakaknya, kebenaran terungkap bahwa mereka bukan saudara, bahkan orangtua Nadine yang merencanakan pembunuhan terhadap keluarganya. Dan kini takdir baru mempermainkannya, ia bertemu keluarganya yang asli, dengan status sosial yang tentu sangat berbeda jauh dengannya dulu.

Sungguh Chelsea tidak menyesal bertemu Neron serta Luke. Tapi terkadang ia merasa Tuhan tengah mempermainkan hidupnya, dan entah mengapa hal itu membuat airmata Chelsea kian deras.

Chelsea : I Want You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang