Kemah

6.9K 173 3
                                    

"Suk, dicari adek kelas tuh"

"Ngapain? "

"Ya mana gwe tahu. Kan yang di cariin elo"

Hyunsuk mengangguk. Ia berdiri dari duduknya, lalu keluar dari balik tenda. Dan benar saja. Ada satu adik kelas yang sedang berdiri membelakanginya di depan tenda.

"Ada perlu apa? "

Anak itu menoleh.

"Kak, maaf ganggu waktunya. Boleh minta paracetamol nggak? Temen saya ada yang nggak enak badan"

"Oh, boleh. Tenda nomor berapa? "

"Nomor 5, kak"

"Oke. Nanti saya sendiri yang antar kesana. Kamu lanjut kegiatan aja"

"Eh? Tapi nanti ngerepotin"

"Nggak. Lagian saya juga bagian kesehatan di sini"

"Oh, yaudah, kak. Kalau gitu saya permisi dulu. Makasih, kak"

"Iya"

Hyunsuk masuk kedalam tenda, mulai mencari tas kecil yang isinya khusus untuk obat-obatan. Setelah menemukan obat yang tepat, ia lalu keluar dari dalam tenda, berjalan menuju tenda nomor 5.

Hyunsuk menyibak pintu tenda yang tertutup. Benar saja. Ada salah satu peserta perkemahan ini sedang terbaring.

"Sakit apa? "Tanya Hyunsuk yang mulai duduk di samping anak itu.

"Pusing, kak"Hyunsuk mengangguk, lalu tangannya terangkat menyentuh kening adik kelasnya.

"Badan kamu lumayan panas. Punya botol minum? "

"Punya, kak"

"Yang mana? "

Tangannya terangkat, menunjuk sebuah botol minum berwarna coklat di dekat tas ransel. Hyunsuk mengambil botol itu.

"Minum obat dulu. Bisa minum obat pil kan? Apa mau di gerus dulu? "

"Nggak usah, kak. Bisa, kok"

"Yaudah, duduk dulu"tangannya dengan cepat membantu adik kelas itu untuk duduk. Tak lupa memberikan obat pil yang sudah ia buka kepada anak itu.

Hyunsuk memperhatikan anak itu meminum obat. Lalu bibirnya menyunggingkan senyum kala obat itu sudah tertelan.

"Sekarang istirahat aja. Perbanyak minum air putih. Kalau ada apa-apa, minta tolong ke temenmu buat kasih tahu saya"

"Iya, kak. Makasih"

"Sama-sama. Btw, namamu? "

"Doyoung"

"Oke. Gws, Doyoung"Hyunsuk kembali menyunggingkan senyumnya. Tangannya bergerak mengusak puncak kepala Doyoung.

Setelah Hyunsuk keluar dari dalam tenda, Doyoung masih saja diam mematung. Tangannya memegang dada miliknya. Merasakan detak jantungnya yang berpacu lebih cepat daripada biasanya.

Sedangkan Hyunsuk yang berada di luar tenda masih saja mengamati tenda yang baru saja ia kunjungi dengan senyum yang tak kunjung luntur. "Manis"

DoyoungieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang