Fight

2K 128 1
                                    

"Kyu, ini hp lo bunyi mulu. Angkat aja napa, sih? "

"Males, bang"

Jihoon mengernyit. Lalu melihat siapa yang menelpon Junkyu.

"Loh? Doyoung loh yang nelpon"

"Iya. Biarin"Junkyu merebahkan tubuhnya di lantai dingin rumah Jihoon.

"Kenapa? Kasihan. Lagi berantem kalian? "

"Bukan berantem sih. Emang sengaja gwe diemin"

"Kenapa? "

"Berantem sama sekolah sebelah. Untung bukan jamnya sekolah. Jadi kasus nggak sampai mana-mana"

"Hahaha. Resiko emang, Kyu. Lo kaya nggak tahu Doyoung dulu kaya gimana"

"Iya sih, bang. Tapi gwe nggak suka dia terlibat kekerasan"

"Gwe paham. Tapi jangan lama-lama di diemin. Ngomong-ngomong, Doyoung nggak lecet atau gimana gitu? "

"Lebam di tangan. Kemarin gwe udah minta tolong sama bang Hyunsuk buat bantu obatin"

Jihoon mengangguk.




Esoknya, jam istirahat telah tiba. Junkyu menunggu pujaan hatinya di depan kelas.

"Bang, pasti lo cari Doyoung"Junkyu menoleh. Itu Sunoo. Salah satu teman dekat Doyoung.

"Iya. Bisa tolong panggilin? "

"Nggak bisa"Junkyu mengngkat satu alisnya bingung."Kenapa? "

"Dari pagi aja anaknya nggak masuk"

"Nggak masuk? Kenapa? "Tanya Junkyu panik.

"Nggak tahu. Nggak ada kabar sama sekali. Kayaknya lo tanya sama Jungwon aja. Dia lebih tahu"

"Lo nggak tahu? "

"Nggak. Ya walaupun gwe deket sama Doyoung, tapi Jungwon lebih tahu. Soalnya mereka patner of mission"

"Patner apaan? Tawuran? "

"Yaiyalah. Apalagi? "

Junkyu mengangguk. "Makasih, Nu"lalu berjakan tergesa, sembari mengambil hp yang berada di saku celananya. Tujuannya sekarang adalah menghubungi Jungwon.

"Halo, Won. Lo tahu Doyoung?.... Kapan?.... Sekarang dimana?.... Gimana keadaannya?... Oke. Thanks"

Junkyu memasukkan kembali hp nya, lalu berlari ke arah parkiran.

"Woy, Kyu! Mau kemana lo? "Junkyu menoleh, mendapati Yoshi yang berdiri tak jauh darinya. "Mau ketemu Doyoung. Izinin gwe ya"

"Alasannya apaan? "

"Terserah, deh. Duluan"Junkyu langsung meninggalkan area sekolah itu. Beruntung satpam yang menjaga gerbang sedang tidak ada.




"Nggak mau, bang! Sakit! "

"Salah siapa ikut tawuran lagi? Nanti kalau nggak di obatin jadi infeksi, Doy"

"Nggak mau! "

"Biar gwe aja, bang"

Hyunsuk menoleh. Mendapati Junkyu yang berdiri di ambang pintu apartemen Doyoung.
"Loh, Kyu?"Junkyu mengangguk lalu tersenyum kecil. "Kok bisa di sini? "

"Izin berkedok bolos. Sorry, bang ngerepotin. Thanks ya"

"Santai aja. Yaudah, gwe duluan aja ya. Nggak enak jadi nyamuk"

"Haha. Iya"

Hyunsuk berdiri, lalu berjalan pergi meninggalkan rumah kedua Doyoung.

Junkyu berjalan mendekat ke arah Doyoung yang sedang duduk di sofa. Menatap sang pujaan yang matanya masih berkaca-kaca karena tak mau di obati.

"Hei"

Tak ada respon. Doyoung masih saja memandang lurus. Mengabaikan Junkyu yang duduk di sampinya.

Junkyu menghela napas. Diambilnya kapas lalu ia tuangi dengan revanol. Hendak menempelkan pada luka gores yang berada pada pipi Doyoung, sebelum anak itu menjauhkan wajahnya.

"Sini. Obatin dulu. Daripada infeksi"

Tak ada sahutan. Junkyu yang geram, menarik lengan Doyoung agak kuat agar lebih dekat dengannya. Ringisan kecil keluar dari bibirnya. Junkyu lupa, kalau kemarin lengan Doyoung lebam.

"Sorry"

"Obatin dulu, ya? "

Doyoung menggeleng.

"Kenapa? "

"Perih"

"Cuma sebentar. Kalau di biarin malah bahaya"

Doyoung diam.

"Mau, ya? "

Dengan hati yang dongkol, Doyoung mengangguk samar.

"Nanti kalau sakit bilang"Junkyu mulai mengobati luka itu. Doyoung hanya diam. Tangannya mengepal kuat, menahan rasa perih pada lukanya.

"Selesai"Junkyu tersenyum, lalu mengacak rambut Doyoung. "Pinter! "

Namun senyum Junkyu seketika luntur, kala mata Doyoung mulai berkaca-kaca, lagi.

"Kenapa? "

"Perih"

Junkyu mendekat, meniup pipi Doyoung bermaksud mengurangi rasa perih itu.

"Udah? "Doyoung mengangguk.

"Sekarang kakak mau tanya. Boleh?"Doyoung kembali mengangguk.

"Kenapa ikut tawuran? "

"Mereka yang mulai dulu"

"Emang mereka ngapain? "

"Gangguin anak di pinggir jalan. Kebetulan Doyoung sama temen-temen kemarin habis pulang dari main, ketemu mereka. Yaudah. Tawuran"

"Terus, ini kenapa bisa luka lagi? Kan kemarin cuma ada lebam satu di lengan. Kok nambah? "

"Tawuran lagi"

"Kapan?"

"Pagi tadi. Jam lima. Mereka nggak terima karena salah satu anggota mereka masuk rumah sakit. Terus dateng ke basecamp ngerusuh. Yaudah. Tawuran lagi"

"Kok bisa tahu mereka ngerusuh di basecamp? "

"Jungwon tidur di basecamp dari kemarin. Terus dia ngabarin kita"

Junkyu mengangguk. "Maaf udah diemin kamu kemarin. Kakak tahu, niat kamu baik buat nolong anak-anak itu, kan? "Doyoung mengangguk.

"Yaudah. Karena niat Doyoung berantem dengan tujuan yang baik, kakak nggak masalah. Tapi kalau berantem cuma karena hal sepele, jangan. Kakak nggak suka kamu terlibat yang kaya gitu"

Doyoung kembali mengangguk. Air mata yang tadinya ia tahan, kini terjatuh. "Maaf"

Junkyu tersenyum, lalu memeluk pujaan hatinya. "Nggak usah nangis"

DoyoungieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang