Agak awikwok. Dikit☺👎Bibirnya mengulas senyuman indah. Netranya seakan mengeluarkan binar kala menatap senja di atas sana yang terlihat cantik.
"Andai aku bisa lihat sama kak Junkyu, pasti lebih indah"monolognya.
Binar yang seakan singgah dimatanya kini kian meredup. Suasana hatinya mendadak buruk. Hingga ia memutuskan untuk beranjak dari tampatnya duduk. Taman kecil yang menjadi tempat favoritnya belakangan ini.
Doyoung merebahkan tubuhnya pada kasur besar dikamarnya. Matanya tertutup guna menghalau silau yang terpancar dari lampu kamarnya.
Namun ia kembali membuka mata, ketika mendengar suatu hal yang baru ia sadari. Gemericik air dari dalam kamar mandinya.
Dahinya mengernyit. Seingatnya, ayah ibunya masih diluar kota melakukan bisnis mereka. Kakaknya pun masih belum pulang kerumah karena masuh fokus dengan kuliah di luar kota juga.
Tubuhnya merinding. Takut-takut jika yang di dalam bukanlah manusia. Tidak mungkin para pekerja dirumahnya lancang masuk kedalam, kan?
Akhirnya, dengan keberanian yang tidak terlalu cukup, ia melangkahkan kakinya mendekati pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat.
Ditariknya napas yang dalam, lalu hendak mengetuk pintu itu. Namun dirinya malah dibuat terkejut kala pintunya terbuka terlebih dahulu. Doyoung memekik terkejut. Memundurkan langkahnya sembari menutup wajahnya dengan tangan kecilnya.
"Hush... Pergi! Jangan makan dobby! Rasanya gak enak karena belum mandi! "
Ditengah rasa takutnya yang membuncah, ia tidak tahu saja, bahwa sosok di depannya sedang tersenyum melihat kelakukan lucunya.
"Masa sih gak enak? Sini dicicip dulu"
Dari balik telapak tangannya, lagi-lagi dahinya berkerut bingung. Dengan perlahan, ia menyingkirkan tangannya dari hadapannya. Mendapati Junkyu yang hanya mengenakan handuk yang dililitkan dipinggang, meng-ekspos tubuh atasnya yang terlihat waw, sedang tersenyum kepadanya.
"Ih! Kok kamu disini?! "
"Kok nanya gitu? Gak suka aku disini? "
"Nggak gitu... Maksudnya, kok bisa masuk? "
"Bisa, dong? Kan aku pacar kamu? "
"Ish... Udah sana, pakai baju dulu"
"Iya, bawel"
Sebelum pergi dari hadapan Doyoung, Junkyu menyempatkan untuk mengecup pipi milik yang lebih muda.
"Dih? Main cium aja"
"Suka-suka dong. Udah sana, mandi aja kamu. Katanya nggak enak"
Doyoung keluar dari dalam kamar mandi dengan keadaan yang tentu saja lebih baik. Tubuhnya sudah merasa segar.
"Sini"
Doyoung mengangguk. Melangkahkan kakinya menuju kasur. Membawa tubuhnya untuk kembali berbaring di samping Junkyu yang lansung merengkuh pinggangnya.
"Gimana tadi kerkomnya? Lancar? "
"Lancar"
"Susah ya, kok sampai malem? "
"Nggak sih. Kebanyakan ngonbrol aja tadi"