part 1

76.9K 2.6K 131
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°🦋🦋°°


Pukul 00:00 Tengah malam.

Seorang pemuda menggeliat diiringi dengan matanya yang terbuka secara perlahan.

Pemuda itu Leo. Leo ALENKA. Ia bangkit dan menyandarkan badannya di kepala ranjang. Lelaki itu menggapai ponselnya yang tergeletak tak jauh dari nya.

Tangannya mulai menari- nari di atas layar ponselnya. Dengan mata yang sedikit terpejam.
Setelah nya Leo melempar asal ponselnya. Lalu berdiri dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

30 menit waktu yang Leo habiskan di dalam kamar mandi.  Meski tengah malam pemuda itu tetap mandi.

Leo keluar dari kamar mandi  dengan telanjang dada, mengambil baju kaos dan segera memakainya.

Leo berjalan ke arah balkon. Memandang idahnya lampu malam yang berkelap - kelip. Pemuda itu menghirup udara malam.  Pemandangan yang indah. Ia merasa nyaman tinggal bersama om nya. Rasanya bebas tidak frustasi. Tidak ada yang marah tidak ada yang membandingkan dirinya.

" Hah segar . " Gumamnya.

Setelah puas dengan itu Leo kembali masuk ke dalam menutup pintu balkon pelan.

Leo kembali melangkahkan kakinya ke lemari. Ia mengambil celana jeans panjang dan Hoodie. Tangannya meraih kunci motor. Lalu keluar

Leo melirik. Melihat sekeliling rumah itu. Tidak ada orang. Karena Arga dan Eza pergi keluar negeri katanya liburan.

Langkah kakinya menuruni tangga menuju garasi. Tidak perduli pukul berapa sekarang Leo harus  keluar beli rokok.

Leo menyalahkan mesin motor nya dan pergi meninggalkan rumah.

Jalannya begitu sepi membuat Leo mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Pemuda itu sangat gesit mengendarai motornya.

Bunyi gesekan rem terdengar sangat nyaring di sepinya malam. Leo menahan nafasnya terkejut karena ia hampir saja menabrak seseorang. Dan untungnya ia bisa menghindari orang itu.

Braakk!!

Leo jatuh dangan motor yang menindih kakinya.

" Aah sial!"

Pemuda itu mendorong motornya dengan tangan hingga berhasil membebaskan kakinya yang tertidih.

Leo melepas helm nya dengan sedikit kasar. Dengan wajah yang memerah menahan amarah.
Kakinya sakit membuat ia harus berjalan pincang.

" Lu punya mata ?" Ucapnya kasar kepada seorang pemuda yang hampir ia tabrak.

Pemuda itu  menunduk " maaf gue gak sengaja. " Ujarnya dengan kepala yang masih menunduk. Ia tak berani melihat leo.

Leo hanya diam. Ia tak niat jawab permintaan maaf dari pemuda itu. Ia melipat tangannya di dada dan menatap pemuda itu yang membuat lawan bicaranya terintimidasi.

" Maaf " ucap pemuda itu lagi lalu berlari meninggalkan Leo.

" Apa - apaan bocah itu ?" Ucap Leo kesal.

Leo duduk di kursi yang kebetulan ada di pinggir jalan. Ia meraih ponselnya yang ada di saku lalu menghubungi seseorang.

" Jemput gue. "

" Jam segini ?" Ucap seorang seberang sana.

" Hmm "

" Dimana ?"

" Jalan xxx no 12 "

Tut!

Leo mematikan ponselnya dan kembali menyimpan ponselnya. Tangan kanannya memijat kakinya yang sakit. Mungkin terkilir

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang