bab 31

14.1K 898 18
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°🦋🦋°°


Di ruang UKS Leo masih merengek meminta maaf ke Darren. ia merasa bersalah dengan apa yang di perbuatannya.

" Maafin aku baby."

" Maaf " rintih Leo memeluk tubuh Darren. 

" Eemm" jawab Darren

"" Aka minum obat dulu "

" Aka mau pulang. "

"Gak bisa .." ucap Darren memandang Leo yang duduk di atas ranjang.

" Kenapa gak bisa hmm?"

" Masih sekolah. " Jawab Darren

" Gak apa. " Leo meraih ponsel yang ada di saku celananya. Ia kemudian menghubungi seseorang.

" Aka nanti di marahin gimana ?"

" Biar aka yang tanggung jawab. " Ucapnya tegas membuat Darren tidak berani  berkata lagi.

Lima menit berlalu seseorang yang di panggil Leo datang. Ia memberikan kunci ke Leo.

" Ayok pulang. " Ajak Leo menggandeng tangan Darren

" Kepala aka kan masih sakit. "

" Udah mendingan. "

" Tas arren gimana kan masih di kelas.  Reno gak sekolah siapa nanti yang bawaan tas arren ? "

" Aka suruh idiot itu yang bawa. Dan jangan katakan nama bajingan itu lagi. Ngerti baby ?"

Darren menganggukkan kepalanya

" Kepala aka masih sakit. Biar aku aja yang nyetir. " Pinta Darren

" Boleh ya aka ..."

" Iya. Kali ini aja " 

Leo duduk di depan.di samping Darren Mengemudi. Mobil Lamborghini itu pergi meninggalkan sekolah

" Hati- hati jangan ngebut " titah Leo.

" Hahaha biasanya aka kek gini kalau nyetir kan ?"seru Darren 

" Darren " ucap Leo sekali lagi membuat Darren mengemudikan mobil itu pelan.

" Cih. Padahal seru " gumam Darren  pelan

Leo mendengar dan ia hanya tersenyum

Tidak lama sekitar 10 menit mereka sampai di rumah Arga. Leo turun bersamaan dengan Darren

Mereka masuk. Tidak ada siapa- siapa di sana. Arga masih di rawat dan Eza masih setia menunggu Arga untuk sadar.

Leo menuju kamarnya yang ada di lantai atas ia menggandeng tangan Darren mengungkungnya ke atas. Leo sangat ingin menggendong Darren tapi Darren menolaknya karena Leo masih sakit.

Setelah sampai di sana Leo menarik tubuh Darren hingga jatuh di atas kasur.

" Akh!" Desisi Darren kesakitan.

" Maaf. " Ujar Leo memeluk tubuh Darren

" Gak mandi dulu ?" Ucap Darren

" Jangan berisik baby. Aka mau tidur sebentar. " Titahnya membuat Darren kembali diam.

Leo masih memeluk tubuh mungil itu menenggelamkan wajahnya di dada Darren yang tidak sekekar dirinya.

Mencium aroma Darren yang  menenangkan.

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang