part 17

19.4K 1.1K 27
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°°🦋🦋°°°




Di kamar yang bernuansa hitam itu  Leo terbangun. Ia masih melihat Darren tertidur lelap di pelukannya.

Sang empu menggeliat meraba- raba dada Leo, setelah mendapatkan apa yang di carinya Darren diam dan kembali tidur.

Leo tersenyum melihat bibir Darren yang aktif mengisap nipple nya.

Ia menarik tubuh Darren memeluknya erat.

" Little arren " bisik Leo.

" Wake up  baby "

Darren menggeliat ia terusik dengan suara Leo.
Kemudian terbangun. 

" Apa masih ngantuk aka. "

" Sekolah baby "  Leo mencium kening Darren.

Di luar juga terdengar teriakan Eza yang memanggil nama Leo.

Pemuda itu bangun, melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

"Mandi bareng ?" Tanya Leo kepada Darren

" Gak " ucapnya malu- malu.

Leo tersenyum dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

" Anjing. Gue beneran pacaran sama Leo kan ? "

" Gue gak mimpi kan?"  Darren menutup wajahnya yang memerah itu dengan selimut.

Lelaki itu juga berguling- guling di kasur. " Tunggu !"

" Gue tidur bareng dia "

" Berarti dia tau dong kebiasaan gue yang suka nyusu  aarghhh !! Gak bisa. Gue malu anjir. !" Keluhnya

" Little arren ada apa?. Kenapa bengong  ?" Tanya Leo yang sudah berdiri di samping Darren dengan celana boxer tanpa atasan. Sedangkan tangannya sibuk mengeringkan rambutnya yang basah.

" Ah bukan apa - apa hehhe " Darren bangkit lalu berlari kecil ke dalam kamar mandi.

15 menit berlalu Darren keluar. Dan mendapati Leo sudah siap dengan seragamnya.

" Ini bajumu " Leo menyerahkan baju sekolah ke Darren ia mengenakan baju itu

" Kemana ?" Tanya Leo

" Mau pakek baju "

"Pakek di sini aja. "

" Tapi "

" Gak apa. Gak aku perkosa kok, tenang aja! " ucap Leo di iringi senyuman

Dengan malu dan ragu Darren mengganti baju nya. Mata Leo fokus ke tubuh Darren yang merupakan tipenya.

Setelahnya Leo menyisir rambut Darren. Kemudian mereka pergi keluar.

Di meja makan Eza dan Arga udah duduk.

" Selamat pagi om " sapa Leo.

" Pagi sayang " sahut Eza.

" Duduk sini " Eza menunjuk kursi yang ada di depannya. Sedangkan Darren duduk di samping Leo

" Darren makan yang banyak ya " ujar Eza

" I-iya om " jawab Darren ragu. Ia belum terbiasa dengan eza maupun Arga yang dingin itu. Ya kalau di bandingkan dengan Leo mereka sama.

" Jangan malu ataupun takut ke kita ya " Eza tersenyum

" Iya om "

" Om Arga mau kemana ? Tumben rapi " tanya Leo

" Kantor " jawab Arga

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang