SELAMAT MEMBACA ~~
°°°🦋🦋°°°
♪
♪" Leo ?" Sapa bara.
Leo menoleh melihat bara tengah menghampirinya.
" Lu kenapa ?" Tanya bara lagi saat melihat wajah lesu Leo.
" Gak. " Jawabnya singkat.
" Lu bisa cerita ke gue. "
" Jangan diem kek gitu. " Raut wajah bara terlihat begitu khawatir melihat Leo yang hanya diam.
Biasa nya dia sering rusuh." Hah " Leo menghela nafas panjang. Dia menatap bara. lalu bangkit dan pergi dari kelasnya.
" Ck.!! " Bara berdecak kesal memandang kepergian Leo.
Meski ada masalah pun Leo jarang cerita. Ia memilih memendamnya.
Bara yang kenal Leo dari kecil tahu kalau sahabatnya itu sedang tidak baik - baik saja.Bara tau sifat Leo yang dingin. Egois dan jarang ngomong itu. Dia khawatir. Takutnya nanti Leo makan manusia.
Di lain sisi Leo berjalan menuju balkon. Tempat ia istirahat. Lagi - lagi dia bolos pelajaran. Leo masih memikirkan perjodohan yang di katakan Dirga dan Arga.
Lelaki itu sangat menentang perjodohan yang menurutnya tidak penting. Tapi papa dan omnya sangat ingin menjodohkan dia dengan seseorang yang belum Leo tahu bentuknya kek gimana.
Sesekali Leo kembali menghela nafas. Lelaki itu merebahkan badannya di kursi panjang yang ada di balkon. Kursi yang Leo curi dari ruang OSIS.
Bukan nyuri sih. Lebih sopan nya mencuri.
" Sial !" Gumamnya berusaha menenangkan isi kepalanya yang sedang berantakan.
Lelaki itu tak bisa meyakinkan Arga. Ia bahkan tak tidur seharian karena memikirkan perjodohan itu.Sampai seseorang datang. Leo menoleh dan mereka saling tatap.
" Elu!" Pemuda itu menatap Leo jengkel .
" Kenapa ?" Tanya Leo
" Gak. !" Pemuda itu berjalan dan duduk berjarak seribu jengkal tangan dari Leo.
Hitung sendiri ya. ..
" Kenapa jauh ?" Tanya Leo menatap datar ke arah pemuda itu.
" Suka - suka gue. !"
" Sini. !" Perintah Leo.
" Ogah. !" Tolaknya.
" Darren ! Lu kesini atau gue yang kesana ?" Titah Leo penuh penekanan menandakan perintah itu tak bisa di bantah.
Pemuda yang di sapa Darren diam lelaki itu berdiri dengan kesal. Menyentakkan kakinya keras ke tanah sembari berjalan mendekat.
Kini yang tadi jaraknya seribu jengkal tangan menjadi satu jengkal.
Pikirkan sendiri...
" Apa !"
" Pinjem pangkuan lu. " Pinta Leo menarik Darren hingga duduk. Setelahnya Leo meletakan kepalanya di pangkuan Darren.
" Jangan berisik. ! "
" Gue tidur sebentar. " Leo menutup matanya dan berusaha tertidur. Darren yang tak bisa berbuat apa - apa hanya diam pasrah. Melawan dengan nya pun percuma kan ?
Beberapa menit setelahnya terdengar dengkuran halus dari bibir tipis Leo. Anak itu benar - benar tertidur.
" Leo " bisik Darren jahil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesif [End]
RomanceLanjutan dari cerita pacar posesif °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° " Mulai sekarang jangan dekat- dekat dengan orang lain. Ngerti ?" " Kenapa ? " Tanya Darren dengan tatapan super polosnya. " Aku gak suka berbagi !" Ucap Leo dengan tegas.